TABANAN – Pantaubali.com – Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam mengelola dan meningkatkan pengetahun, keterampilan dan sikap pelaku utama sasaran, sesuai dengan program Pertanian Organik Padi Berkelanjutan, Pemkab Tabanan menggelar pertemuan strategis dengan para penyuluh pertanian Kabupaten Tabanan Tahun 2021 di aula rapat kantor Camat Kediri, Selasa, (14/9). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, S.E., didampingi OPD terkait, dengan tetap menerapkan prokes yang ketat.
Dalam momentum ini, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan motivasi dan semangat kerja serta terjalinnya komunikasi yang intens bagi para penyuluh pertanian di Kabupaten Tabanan terkait teknologi terbarukan sehingga sesuai dengan program yang telah direncenakan. Hadir juga saat itu, perwakilan Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Denpasar serta perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, serta beberapa Pakar Pertanian dan Penyuluh Pertanian.
“Seperti kita ketahui bersama, bahwa pertemuan teknis ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang sangat penting untuk memberikan arahan dan motivasi kepada penyuluh pertanian agar mampu memberikan pendampingan kepada pelaku utama dalam mewujudkan pertanian organik padi berkelanjutan, sehingga ketahanan pangan dapat terwujud di Kabupaten Tabanan sesuai Misi Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (Aum),” ujar Wabup Edi dalam sambutan pembukanya saat itu.
Disamping itu, melalui pertanian organik padi berkelanjutan ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat terjaga dengan menghasilkan produk padi/beras yang sehat, aman, berkelanjutan untuk meningkatkan imun dan kesehatan masyarakat. Pun kegiatan ini dikatakan oleh Wabup Edi dilaksanakan agar kembali atau semakin meningkatkan kesadaran melestarikan kearipan lokal/spesifik lokasi dengan menggalakan penggunaan pupuk organik dilahan pertanian khususnya padi sawah. Mengingat, disinyalir bahan organik tanah sawah kurang dari 2 % yang seharusnya minimal 5 %. Dengan penggunaan pupuk organik akan dapat memperbaiki struktur, tekstur dan sifat kimia maupun biologi tanah, bahkan pengaplikasian pupuk organik dilahan sawah akan mengaktifkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
Lebih jauh, Wabup Edi juga berharap agar melalui kegiatan ini mampu mewujudkan terjalinnya kerjasama/komunikasi yang baik antara narasumber dengan peserta, sehingga pelaksanaan kegiatan pertanian organik padi berkelanjutan di Kabupaten Tabanan bisa berjalan dengan baik dan lancar untuk memasok kebutuhan pangan yang sehat, aman dan berkelanjutan. Selain itu, Ia juga menginginkan adopsi ilmu dan teknologi pertanian dalam arti luas bagi peserta sangat penting diraih untuk meningkatkan dan mempertahankan swasembada pangan sesuai dengan tujuan Kabupaten Tabanan Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (Aum).(Rilis).