Ny Putri Koster: Pandemi Belum Berakhir, Hendaknya Dapat Bersatu, Bekerja Sama dan Bergotong Royong

DENPASAR – Pantaubali.com – Kasus penularan Virus Corona di Bali mengalami penurunan angka, di mana kasus aktif menjadi 516 orang per Jumat tanggal 4 Juni 2021. Kendati demikian, masyarakat di seluruh Bali harus tetap waspada dan disiplin menggunakan masker, serta menerapkan protokol kesehatan standar sesuai ketetapan pemerintah.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya saat acara dialog Perempuan Bali Bicara bertema “Peran Serta dan Tanggung Jawab Bersama Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Pandemi Covid-19”, yang berlangsung di studio Bali TV, Jumat (4/6).

Dikatakannya, di tengah pandemi yang belum juga berakhir, seharusnya menjadi kesempatan bagi semua orang untuk dapat bersatu, bekerja sama, saling dukung dan bergotong royong antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menjadi salah satu kunci atau upaya untuk saling bahu membahu, sehingga mampu melewati masa sulit di tengah perputaran perekonomian yang kurang bersahabat akibat lumpuhnya sektor pariwisata.

Baca Juga:  Pria Alor Aniaya Pasutri Kerabatnya di Denpasar, Berawal dari Masalah Adat

“Peran seorang ibu terap menjadi utama untuk menjaga keluarganya agar tetap kuat dan tidak lemah akibat keadaan. Karena jika kita panik, stres dan tidak mampu berfikir jernih akan menyebabkan imunitas tubuh menurun dan mudah terserang virus penyakit, sehingga fungsi pengingat yang ada pada seorang ibu juga menjadi prioritas yang harus dijaga. Sedangkan peran seorang ayah selaku kepala keluarga juga menjadi hal penting yang harus tetap kuat melindungi istri dan anak anaknya dalam pemenuhan kebutuhan hidup,” tegas Ny Putri Koster.

Secara aturan tertulis dalam Undang Undang, sudah diatur bahwa pelayanan kesehatan sebagai kebutuhan dasar bagi seluruh rakyat Indonesia yang harus diberikan, dan layanan kesehatan tentu saja merupakan tanggung jawab bersama, khususnya seperti saat masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya bahwa upaya penanganan kasus Covid-19 saat ini menjadi prioritas yang ditangani Gubernur Bali Wayan Koster bersama instansi terkait dan Bupati/ Wali Kota se-Bali selain penanganan program pembangunan lainnya.

“Pencapaian yang baik terkait penanganan Covid-19 berkat kerja keras dan usaha bersama Pemerintah Provinsi Bali, Polda Bali dan Kodam IX/Udayana beserta jajaran, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, dan segenap komponen masyarakat yang sudah tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 sesuai surat edaran dan imbauan Menteri Dalam Negeri RI, Gubernur Bali, dan Bupati/Wali Kota se-Bali,” tegasnya.

Baca Juga:  Tanggapi Pertanyaan Sanjaya Soal Dukungan DPRD, Mulyadi: Kuncinya Komunikasi Politik

Bahkan Gubernur Bali melakukan upaya serius secara sekala dan niskala. “Kita patut bersyukur atas pencapaian yang baik berkat pelaksanaan program vaksinasi massal berbasis banjar telah berjalan sesuai target, sehingga jumlah penduduk yang divaksinasi mencapai 1.325.407 orang (44,18%) yang sudah di vaksinasi di tahapan pertama dan sebanyak 636.639 orang (21,22%) pada tahapan kedua, ” ujarnya.

Atas komunikasi dan lobi intensif Gubernur Bali kepada Menteri Kesehatan RI, jumlah vaksin yang sudah diberikan oleh Menteri Kesehatan RI untuk Provinsi Bali sudah mencapai 2.742.680 dosis (per tanggal 30 Mei 2021). Vaksin langsung didistribusikan ke kabupaten/kota se-Bali, berturut-turut menurut besaran alokasi, yaitu: 1) Kabupaten Badung 621.000 dosis, 2) Kota Denpasar 612.376 dosis, 3) Kabupaten Gianyar 316.500 dosis, 4) Kabupaten Buleleng 261.440 dosis, 5) Kabupaten Karangasem 207.500 dosis, 6) Kabupaten Tabanan 189.100 dosis, 7) Kabupaten Jembrana 138.120 dosis, 8) Kabupaten Klungkung 127.700 dosis, 9) Kabupaten Bangli 105.080 dosis, dan 10) Provinsi Bali 163.864 dosis.

Baca Juga:  Atasi Kekerasan Seksual, Mulyadi-Ardika Tawarkan Program Satu Desa Satu Dokter dan Satu Miliar

Untuk penanganan Covid-19 lebih cepat, selain serius dan disiplin diperlukan juga rasa gotong royong secara profesional dari tim medis yang menyadari tanggung jawab tinggi sebagai garda terdepan untuk menjaga dan merawat pasien, sedangkan tumbuhnya rasa empati masyarakat luas terhadap tetangga dan oranglain juga menjadi hal penting yang sudah dilakukan selama ini.