TABANAN – Pantaubali.com Setelah Program Komunikasi Penuh Inspirasi (Kopi) Pewarta digagas Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) dilaunching sebelumnya dan diapresiasi positif.Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan yang sama digelar,mengusung tema “Karut-marut” PPKM di Tabanan, Rabu,(24/2) di Ruang Rapat,Kominfo Kabupaten Tabanan.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Pewarta,Donny Darmawan menyampaikan,Kopi Pewarta menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif dan memberikan ruang kepada pemerintah terkait permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
“Topik tersebut kami (Pewarta) diangkat semata-semata agar PPKM ke depan dapat berjalan lebih baik lagi sehingga,Tabanan zero Covid-19,” jelasnya.
Selanjutnya,Ketua Satgas Covid-19 I Gede Susila mengatakan, masyarakat Tabanan belum sepenuhnya memahami penerapan PPKM dengan baik.
“Padahal semua dilakukan untuk melindungi masyarakat dari Covid-19, tidak ada maksud merugikan masyarakat,” katanya.
PPKM Mikro II, merupakan pembatasan pergerakan masyarakat.Peran desa untuk mengawasi masyarakat karena, penyebaran didominasi melalui kerumunan sampai saat ini.
“Bila masyarakat sadar maka, optimis penyebaran Covid-19 dapat diatasi tentunya dengan tetap menerapkan 3M secara ketat,” sebutnya.
Dirinya menyampaikan, Pemerintah sangat memahami keluhan pedagang dan masyarakat dalam kondisi saat ini.
Kepala Satpol PP Tabanan, I Wayan Sarba menyampaikan, tetap Sapol PP bergerak bersama dalam penerapan PPKM Mikro.Akan tetapi, saat ini penindakan diserahkan kepada Satgas desa sedangkan Satpol PP hanya membackup.
“Pertimbangan,Efektifitas dan Efisiensi tentunya juga.Sehinga tidak malah menimbulkan kerumunan lagi,” jelasnya.
Dalam kaitang dengan hal tersebut Satpol PP membackup desa dua kali dalam sehari.
“Kalau diminta desa, kami selalu siap sedia.Tidak benar carut marut karena ada perubahan saja,”ucapnya.
Wakapolres Tabanan Kompol I Ketut Gelgel melanjutkan, Pihak Kepolisian telah melakukan upaya-upaya pencegahan dalam menekan penyebaran Covid-19.Terkait pelaksanaan PPKM diperpanjang karena, PPKM dinilai telah berhasil.
“Program Polri pencegahan sampai tingkat desa juga dilakukan, mulai melatih Babinkamtibmas untuk membantu tenaga kesehatan di desa melakukan tracer,” cetusnya.
Kapolres Tabanan terkait hal tersebut juga telah menyediakan masker secara gratis.Jadi bukan menyengsarakan, akan tetapi menyehatkan masyarakat dengan membagikan masker secara gratis.
“Tindakan di lapangan bukan untuk menakut-nakuti masyarakat,” katanya.
Kemudian Kasdim Tabanan Mayor (inf) Dewa Putu Oka mengatakan, sampai saat ini telah dilakukan koordinasi dengan baik, melaksanakam operasi gabungan sehari dua kali dalam pencegahan dan penyebaran virus Covid-19.
“Kami juga telah melakukan pelatihan ke para Babinsa guna membantu tenaga medis di desa-desa nantinya,” sebutnya.
TNI juga telah menyumbang 35 wastafel dipasang di tempat-tempat keramaian.Selain itu juga, Donor darah,donor plasma,rapid antigen sampai pembagian masker.
Masih dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,dr. I Nyoman Suratmika menyebutkan,sudah tidak ada zona merah sudah ada penurunan jumlah kasus sebagian besar telah masuk zona hijau.
“Adanya pergeseran pergerakan penduduk, jika dilihat pergeseran penduduk paling tinggi,” ujarnya.
Melakukan pencegahan 3M penting tetap diterapkan dengan disiplin.
“Pada prisnsipnya perlu kesadaran kita bersama jangan saling tunjuk atau jangan saling menyalahkan,” terangnya.
Selanjutnya Perwakilan dari salah satu Masyarakat Tabanan,Suriadi Darmoko mengatakan, jika bisa enerapan PPKM sebaiknya tidak diterapkan di zona hijau oleh Pemerintah.
“Untuk penutupan tempat usaha jika bisa di zona hijau tidak usah dilakukan penutupan lagi,” harapnya.