TABANAN – Pantaubali.com – Pentingnya Karya Agung Pengurip Gumi yang akan digelar pada tahun 2020 mendatang, maka diperlukan kerjasama dari seluruh pihak terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, termasuk Forkopimda. Untuk itu, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya melakukan audiensi ke Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tabanan, Rabu, (18/12).
Pada kesempatan tersebut, Wabup Sanjaya mengawali audiensi ke Polres Tabanan yang diterima langsung oleh Kapolres Tabanan Agus Tri Waluyo, kemudian ke Pengadilan Negeri Tabanan yang diterima langsung Ketua PN Gusti Ayu Susilawati dan mengakhiri audiensi hari itu di Kantor Kodim 1619 Tabanan yang diterima langsung Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto. Kedepannya juga akan dilakukan audiensi lanjutan ke seluruh Forkopimda tabanan.
Dalam ketiga audiensi tersebut, Wabup Sanjaya selaku Ketua Umum Karya Agung Pengurip Gumi menyampaikan bahwa Pemkab Tabanan akan menggelar Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, tahun 2020 mendatang yang bertepatan dengan Pujuwali di Pura setempat. “Karya ini adalah upacara yang sangat disakralkan, yang merupakan pewisik atau pewuwus Ida Betara,” ungkapnya.
Diceritakannya bahwa pewisik (Sabda) ini turun langsung dari Ida Betara melaui pemangku di Pura Puncak Kedaton yang selaku pedasaran. Dari situlah diminta agar digelar Karya Agung Pengurip Gumi atau penyucian Jagad. “Salah satu syarat yang diminta adalah melaksanakan ritual melasti berjalan kaki sejauh 43 km dari Pura Luhur Batukau sampai di Pura Luhur tanah Lot. kemudian dari Tanah Lot lagi jalan, istirahat di Pura Puseh Tabanan, lanjut lagi ke Pura Luhur Batukau,” jelasnya.
Mengingat sangat pentingnya pelaksanaan Karya ini, Wabup Sanjaya meminta agar seluruh Forkopimda turut serta berpartisipasi untuk mensukseskan serangkaian kegiatan Karya Agung Pengurip Gumi, sehingga berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan bersama. “Puncak acara kita gelar pada tanggal 20 Februari 2020 sampai selesai pada tanggal 2 April 2020. Puncaknya nanti yang paling berat, yaitu tanggal 20 Februari 2020. Mohon doa restu dan kerjasamanya,” pintanya.
Lanjut Sanjaya, kerjasama antar semua unsur Forkopimda sangat penting dilakukan sebagai perwujudan sinergi dalam mewujudkan pebangunan di Tabanan. Disamping itu untuk menjaga ke-Ajegan atau kelestarian Tradisi, Seni, Adat dan Budaya di Kabupaten Tabanan “Tidak henti-hentinya saya minta tolong kepada kawan-kawan saya ini untuk ikut mensukseskan Karya Agung pengurip Gumi ini. Pengurip Gumi ini merupakan bagian untuk menjaga keseimbangan , keserasian, keharmonisan dan kelestarian Bumi kita secara sekala dan niskala,” imbuhnya.
Ketiga pimpinan Forkopimda yang disambangi Wabup Sanjaya mengaku sangat bersedia turut serta berpartisipasi dalam Karya Agung pengurip Gumi ini. Kapolres Tabanan Agus Tri Waluyo menanggapi terkait ritual melasti sepanjag 43 Km. “Dengan jarak 43, kalau ditambah itu kan 7. Kalau 7 itu kan menuju, orang Jawa menyebut pitu, Pitulungan. Dan mungkin ini menuju kesuksesan dan mendapatkan pertolongan,” ucapnya.
Dalam audiensi itu banyak hal yang dibahas, mulai perencanaan teknis sampai tahap antisipasi baik pengamanan dan keselamatan. Ketua PN Tabanan Gusti Ayu Susilawati menjelaskan akan memberikan apa yang bisa diberikan dan akan bersama-sama mensukseskan Karya ini. “Karena Karya ini untuk kita semua, untuk Saya juga dan warga Saya juga. Jadi itu kan menyangkut kita juga. Marilah kita bersama-sama dengan kompak mensukseskan kegiatan yang luar biasa ini,” ujarnya.@humastabanan