TABANAN – Pantaubali.com – Salah satu banjar di Desa Dajan Peken, Tabanan yakni Banjar Pande punya cara yang unik memperingati dan memeriahkan hari lahirnya Pancasila, 1 Juni 2019 ini. Seperti apa uniknya? Berikut laporannya.
Sejak pagi 86 orang krama setempat sudah kumpul di bale banjar setempat. Turut juga hadir Perbekel Desa Dajan Peken I Nyoman Sukanada dan anggota fraksi PDIP DPRD Tabanan I Putu Desta Kumara.
Setelah melakukan persembahyangan di pura banjar setempat dan Pura Batur Pande, seluruh peserta menikmati kopi, penganan dan sarapan pagi.
Selanjutnya seluruh peserta memulai touring dengan mengambil start didepan bale banjar yang dilepas Babinsa Dajan Peken. Seluruh peserta yang rata-rata berusia diatas 50 tahun ini memulai touring dengan menaiki motor.
Sekretaris II Banjar Adat Pande Gede Nyoman Rusdiadmaja, Sabtu (1/6) malam menjelaskan, target pertama yang dituju patung Garuda Wisnu Serasi (GWS) di timur gedung Mario untuk foto bersama. Rute selanjutnya melintasi Desa Denbantas, Marga, Sembung Mengwi, Gerana, Petang dan istirahat siang di Jembatan Tukad Bangkung.
Dari jembatan terpanjang di Bali tersebut, seluruh peserta kemudian melanjutkan touring melintasi Desa Belok Sidan, Desa Catur dan Kintamani untuk menuju Beji Taman Pecampuhan yang berlokasi di Desa Sala, Bangli.
“Di Beji tersebut kami semua melukat dan diakhiri dengan acara makan bersama dan kemudian bersama-sama kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang,” jelasnya.
Krama yang memiliki sapaan Mang Kempes ini menyebutkan, acara yang sebenarnya digelar secara spontanitas tersebut bertujuan untuk semakin mempererat rasa persaudaraan antar krama di banjarnya. Selain juga untuk merayakan peringatan hari lahir Pancasila.
Ia menambahkan, kegiatan ini ternyata sangat direspon anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan Putu Desta Kumara dan Wabup Dr. Sanjaya. Bahkan Desta Kumara juga disebutkannya ikut touring dari start hingga finish di bale banjar Pande.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini. Khususnya kepada Bapak Desta Kumara dan Wabup Dr. Sanjaya,” tutupnya. *rah
