BANGLI – Pantaubali.com – Wakil Bupati (Wabup) Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, meminta pemerintah pusat agar lebih memperhatikan kearifan lokal masyarakat Bali, agar tetap bisa ajeg, ditengah gerusan budaya luar.
Menurutnya, jika tidak mendapat proteksi maupun perhatian dari pemerintah pusat, ia khawatir, meskipun sudah menjadi nafas kehidupan sosial masyarakat Bali, kearifan lokal yang sudah diwarisi secara turun-temurun, perlahan akan bisa memudar.
Hal ini disampaikan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta, saat menerima kunjungan Ketua Tim Kajida Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) untuk Provinsi Bali, Brigjen. TNI. Made Datrawan, SIP dan tim, di Ruang Arjuna, Kantor Bupati Bangli, Kamis (21/3).
Lebih lanjut Wabup Sedana Arta mengatakan, keberadaan budaya bali sebagai akar kebudayaan nasional yang bernafaskan agama Hindu, telah menjadi daya tarik pariwisata Bali disamping keindahan alamnya.
Sementara, keberadaan desa adat di Bali termasuk di Bangli, telah terbukti menjadi penyangga pariwisata budaya bali. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman, di era globalisasi, pariwisata bali mulai mendapat tantangan akibat banyaknya budaya luar yang masuk ke Bali.
Ini tentu menjadi tugas kita bersama (Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan masyarakat) agar bisa menjaga kearifan local yang sudah diwariskan secara turun-temurun, agar tetap ajeg dan tidak tergerus oleh pengaruh negatif budaya luar.
Ia mengatakan, untuk menjaga kearifan lokal bali, Pemerintah Kabupaten Bangli selalu berupaya membina eksistensi dan kelestarian desa adat, dengan menggandeng seluruh stake holder terkait.
Melalui media sekolah, Pemkab Bangli juga sudah menyisipkan pelajaran muatan lokal yang didalamnya menanamkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal bali. “Pada pelajaran muatan lokal, siswa diajarkan menari, membuat sarana upakara, nyastra bali dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan adat dan budaya bali”terangnya.
Pada kesempatan itu, Wabup Sedana Arta juga menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih, karena Tim Kajida Setjen Wantannas memilih Kabupaten Bangli sebagai salah satu daerah yang dikunjungi, dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai masukan dalam perumusan kebijakan nasional, dalam menjaga keberlangsungan kerarifan dalam rangka ketahanan nasinal.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Tim Kajida Setjen Wantannas karena sudah berkunjung ke Bangli. Mudah-mudahan aspirasi yang kami sampaikan dari Bangli, bisa dijadikan masukan untuk merumuskan kebijakan nasional, kaitannya dengan pelestarian kearifan lokal Indonesia”harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kajida Provinsi Bali Brigjen. TNI. Made Datrawan mengatakan, tugas utama dari Kajida adalah melakukan pengkajian daerah dengan mengumpulkan informasi dan data-data terkait menjaga kearifan lokal dalam rangka ketahanan nasional.
Sedangkan metode pelaksanaan kegiatan seperti mengumpulkan, mengindentifikasi, menelaah dan menganalisa berbagai materi terkait dengan kearifan lokal masyarakat Bali. Selain itu, tim juga ditugaskan untuk membuat daftar pertanyaan tentang kegiatan, pelestarian budaya dan kearifan lokal serta permasalahan yang dihadapi, serta melaksanakan komunikasi tentang kearifan lokal dengan pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, media dan kelompok masyarakat.
“Hari ini kami ada di Kabupaten Bangli. Kami akan berada di Bali selama lima hari. Mudah-mudahan banyak hal yang bisa kami dapatkan selama kunjungan di Bali”pungkasnya.