Melasti Di Pantai Tanah Lot Menjadi Momen Unik Dan Menarik Perhatian Wisatawan

????????????????????????????????????
Prosesi Melasti Di Tanah Lot

TABANAN – Pantaubali.com – Hari Raya Nyepi tahun saka 1941 akan jatuh pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2019. Salah satu rangkaian hari raya Nyepi adalah penyucian Bhuana Agung dan Bhuana Alit yang biasanya dilaksanakan beberapa hari sebelum hari raya Nyepi.

Di DTW Tanah Lot sendiri, prosesi penyucian bhuana jelang hari raya Nyepi, Melasti, menjadi suatu momen yang unik dan jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Terbukti, Senin, 4 Maret 2019 ketika warga desa pekraman Beraban melaksanakan prosesi upacara melasti ke kawasan wisata yang terkenal di Tabanan ini, para wisatawan tampak tidak henti-hentinya mengabadikan momen iringan warga yang berpakaian adat membawa pratima menuju Pantai Tanah Lot.

Prosesi dimulai pukul 15.00 wita dengan berjalan kaki dari Pura Bale Agung sebagai tempat berkumpulnya seluruh pratima dari seluruh pura yang ada di kawasan desa pekraman Beraban, menuju pantai Tanah Lot. Prosesi Melasti Desa Pekraman Beraban Tanah Lot setidaknya melibatkan ribuan warga dari lima belas banjar adat atau dusun dalam satu Desa Pakraman Beraban, sehingga sangat semarak dan menarik perhatian wisatawan. Bahkan sore ini, Tanah Lot dipenuhi oleh umat Hindu yang melaksanakan ritual pemelastian dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalur Tanah Lot.

Baca Juga:  Tabanan Catat Pindah Memilih Capai 734 Orang, Sementara Tertinggi di Bali

Saat proses Melasti, warga yang membawa pratima dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai. Prosesi penyucian ini meliputi dua hal, yakni “bhuana agung” atau alam semesta dan “bhuana alit” yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Masing-masing pura tersebut membawa pratima, sehingga bisa dibayangkan arak-arakan warga Beraban yang melaksanakan ritual melasti ke Tanah Lot akan sangat ramai dan meriah.

Dengan adanya prosesi Melasti Desa Pakraman Beraban, jalan dari sebelah utara Desa Pakraman Beraban ke arah selatan sampai Tanah Lot ditutup untuk sementara sampai pemelastian tiba di pantai Tanah Lot. Sehingga untuk para pengunjung yang berada di Tanah Lot belum bisa meninggalkan DTW Tanah Lot, begitu juga sebaliknya untuk pengunjung yang menuju ke DTW Tanah Lot belum bisa melintas sampai pemelastian tiba di pantai.

Baca Juga:  Puluhan Spanduk ‘Coblos Si Gundul’ dan ‘Kandang Banteng’ Diturunkan

Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, SP mengatakan pihaknya sudah dari awal mengantisipasi pengunjung dan arus lalu lintas terkait prosesi pemelastian. Karena hari itu dari pagi hari iring-iringan pemelastian dari daerah lain juga sudah mulai berdatangan. Dan khusus untuk Desa Pekraman Beraban akan berjalan kaki menuju pantai Tanah Lot pukul 15.00 wita sampai selesai.

“Kami telah menginfokan sebelumnya lewat himbauan tentang prosesi ini. Jadi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pasti akan menunggu dan yang mungkin dikejar waktu tour pasti meninggalkan kawasan lebih dulu. Untuk pengaturan arus lalu lintas juga sudah kami antisipasi sebelumnya dengan pihak kepolisian, pecalang desa pekraman, dan security agar prosesi pemelastian bisa berjalan dengan lancar,” terangnya.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Kembali Cek Tiga SD di Kecamatan Baturiti, Begini Kondisinya

Sementara itu saat hari raya Nyepi, Kamis 7 Maret 2019, DTW Tanah Lot akan ditutup selama 24 jam penuh dan akan buka normal kembali keesokan harinya, Jumat 8 Maret 2019.