Tabanan – Pantaubali.com – Ratusan warga Banjar Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan terserang diare hal tersebut mengakibatkan beberapa warga harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit dan Puskesmas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, warga mulai menderita diare sejak Minggu (13/1/2019) sore.Sejumlah warga memilih untuk berobat ke seorang bidan setempat karena tidak tahan dengan sakit perut yang dialami.
Dan ternyata, penderita justru semakin bertambah banyak setiap harinya hingga pada Selasa (15/1/2019) tercatat sudah ada 105 orang warga yang menderita diare.
Sebagian warga tidak tahu penyebabnya apa, yang jelas makan dan minum seperti biasa setiap harinya. Dan juga tidak pernah makan yang aneh-aneh,” ujar Ni Nyoman Yastini.
“Awalnya merasa pusing baru bangun, trus perut mulas dan badan saya lemas. Dalam sehari bisa bolak balik sampai 5 – 15 kali ke kamar mandi untuk buang air besar,” ungkapnya.
Untungnya, kata dia, ada petugas dari Puskesmas Baturiti I sudah datang ke rumah untuk memeriksa keadaannya dan melakukan penanganan serta memberikan obat.
Sementara itu, menurut Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Tabanan, I Nengah Suarma Putra menegaskan, peristwa ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) lantaran jumlah kasus atau diderita oleh banyak orang dan terjadi secara beruntun dalam tiga hari.
“Kasusnya itu mulai dari Minggu sore sekitar pukul 18.00 Wita. saat itu banyak warga yang mengeluh sakit perut dan kemudian dibawa berobat ke seorang Bidan.Sehingga dengan ini kami nyatakan kasus ini merupakan KLB dan kejadian pertama kali disini,” ungkapnya.
Dikatakan Suarma hingga Selasa (15/1/2019) siang tercatat sudah ada 105 orang warga Banjar Sandan, Desa Bangli yang menderita diare. Dengan rincian, 46 mengalami diare pada Minggu (13/1/2019), pada Senin (14/1/2019) ada 56 orang warga, dan hingga Selasa siang sudah jumlahnya berkurang sebanyak 3 orang.
Dari jumlah warga yang mengalami diare 9 orang diantaranya sempat dirawat. Rinciannya, 6 orang diantaranya dirawat di Puskesmas Baturiti I, 1 orang di klinik, rumah sakit swasta 1 orang, dan satu orang lagi di BRSU Tabanan.
Suarma menjelaskan, saat ini pihaknya belum tahu penyebab pasti diare yang menyerang ratusan warga Banjar Sandan tersebut. Namun, Dinas Kesehatan sudah membawa sample air ke laboratorium. “Hasilnya belum diketahui dan masih kita tunggu seminggu hasilnya,” kata Suarma.
Dengan kejadian ini pihaknya berharap kepada warga karena itu diminta dalam mengkonsumsi air minum sebaiknya dimasak sebelum di minum. Pola ini harus masyarakat rubah diharapkan kedepanya tidak lagi terserang diare.