- Advertisement -
Beranda blog Halaman 941

Pemkab Tabanan Gelar sradha Bhakti Penganyar di Pura Tuluk  Biu dan Ulundanu Batur

TABANAN – Pantaubali.com – Pemkab Tabanan, melaksanakan Sradha bhakti Penganyar di Pura Tuluk Biu Batur, dan Ulundanu Songan Kintamani, Bangli, Kamis, (17/10). Upacara nganyarin dilaksanakan terkait dengan upacara  piodalan  yang digelar secara rutin setiap Purnamaning kapat  setiap tahunnya dipura setempat.

Pada kesempatan itu rombongan Bhakti Penganyar Pemkab Tabanan dipimpin Sekretaris Kabupaten Tabanan, I Gede Susila dan dipuput oleh Ida Pedanda Gria Pesaji, Tabanan. Upacara bhakti penganyarin saat itu diisi dengan pagelaran  wayang lemah dan topeng sida karya.

Mengawali kegiatan, Sekda I Gede Susila mengatakan Sradha Bakthi Penganyar ini merupakan wujud bakti dan penghormatan jajaran Pemkab Tabanan terhadap Ida Batara yang berstana di Pura Ulun Danu Batur, sekaligus memohon keselamatan, serta kesejahteraan alam semesta.

”Kita bersama-sama memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar Beliau menganugrahkan keselamatan dan kesejahteraan bagi umat semuanya. Dengan terlaksananya yadnya ini, semoga alam semesta ini dijauhkan dari mara bahaya sehingga kita bisa bekerja dengan lebih baik, sehingga masyarakat lebih sajahtera,” terangnya.

Disamping itu, hal ini juga merupakan suatu usaha untuk meningkatkan nilai spiritual pribadi masing-masing, sehingga mampu menjalankan tugas dan mengemban amanah masyarakat dengan pikiran yang jernih, sehingga tujuan mensejahterakan masyarakat bisa terwujud, imbuh Susila.

Usai Pemangku setempat mempersembahkan bebantenan (sesaji persembahyangan) terkait dengan prosesi bhakti penganyar, pemedek (rombongan bhakti penganyar Pemkab Tabanan dipimpin Ida pedanda melakukan sembahyang Tri Sandya, dilanjutkan dengan  ngaturan bhakti panca sembah di Pura setempat.

Pada akhir kegiatan penganyaran, Sekkab Tabanan I Gede Susila ngaturang punia yang diterima panitia piodalan.@humastabanan

Dongkrak PAD, Pemkab Tabanan Resmikan Penerapan Tiket Elektronik di DTW Tanah Lot


TABANAN  –
 Pantaubali.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membangun daerah berbasis digital belakangan ini terus digalakkan. Jika sebelumnya telah meluncurkan beberapa terobosan seperti, E-Parkir, Tabanan dalam Genggaman dan Desa Digital Iluh Mantul, kini muncul terobosan baru, yakni penerapan Tiket Elektronik di salah satau destinasi wisata yang paling popular di Tabanan, yaitu di DTW Tanah Lot.

Penerapan secara resmi Tiket Elektronik di DTW Tanah Lot tersebut secara langsung dilakukan oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, ditandai dengan pemukulan Gong sekaligus memantau penerapan Tiket Elektronik tersebut, Rabu (16/10) pagi di depan Pintu Masuk DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri..

Turut hadir pada kesempatan tersebut Forkompinda Tabanan, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Direktur Operasional BPD Bali, Deputi Direktur Perwakilan BI Provinsi Bali, asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Tabanan, Manager Operasional DTW Tanah Lot, serta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka wiryastuti atau yang akrab disapa Bupati Eka tersebut mengatakan untuk menerapkan sistem tiket elektronik ini telah dilakukan berbagai pertimbangan dan melalui berbagai tahapan yang benar-benar matang untuk menentukan bentuk pormatnya. Dan akhirnya setelah melalui proses penerapan secara resmi tiket elektronik ini bisa diluncurkan.

“Ini Saya kaya punya beban yang berat di pundak ini, bukan karena tidak mau melaksanakan e ticketing (etiket elektronik)  tapi bentuk pormatnya kita belum jelas waktu itu. Astungkara hari ini Saya mengucapkan terimaksih, khususnya kepada BPD karena telah membantu kami  merealisasikan mimpi kami menerapkan e-ticketing di DTW Tanahlot,” ungkap Bupati Eka.

Bupati Eka menjelaskan Tabanan telah berani mengambil sikap menerapkan tiket di destininasi wisatanya, khususnya di Tanah Lot. Lanjutnya penerapan tiket elektronik ini sangat besar manfaatnya bagi pengelolaan keuangan, transparansi dan akuntabel di DTW tersebut dan juga mampu menunjang pendapatan asli Daerah. Disamping itu sekarang ini sudah jamnya digital sehingga sebagian besar orang ingin proses yang mudah tanpa berbeli-belit.

Kedepannya Bupati Eka menambahkan hal ini juga akan terus dikembangkan. Dengan bekerjasama dengan BPD dan unsur terkait lainnya diusahakan tiket elektronik ini nanti buy omline dan muncul di setiap website yang telah disediakan seperti di website BPD, Website Pemda dan Website Tanah Lot, sehingga memudahkan orang untuk datang ke Tanah Lot.

“Dan kembali lagi sekarang sudah dunianya digital, orang mau nonton tinggal datang ke tempat tiket udah tinggal nonton saja. Sekarang sudah buy online apalagi BPD juga akan menawarkan buy online itu bisa di website BPD ditayangkan. Mereka tidak perlu ngantre disini, bisa di web Tanah Lot nanti, bisa di website kita di Tabanan sehingga orang bisa dimudahkan untuk datang, terutama travel agen harus disosialisasikan. Jika ingin datang tinggal masuk ke website kami, sehingga datang kesini sudah siap dengan tiketnya. Lebih baik efektif, efisien, kita datang sudah bawa tiket. Nah itu kedepannya,” beber Bupati Eka.

Setelah beberapa lama, tegas Bupati Eka kegiatan ini harus direview kembali dan juga adakan ujicoba di tempat wisata lainnya yang ada di Tabanan, seperti di Jatiluwih dan Ulundanu Beratan. “Ini sudah action bukan ujicoba lagi. Tolong Pak Asisten, Pak Sekda yang menangani tolong ini ditindaklanjuti lagi sehingga ini kompak semua, DTW kompak sudah menggunakan e ticketing (tiket elektronik),” tegas Bupati Eka.

Dengan telah diterapkannya sistem ini Bupati Eka mengucapkan syukur dan terimakasihnya kepada semua unsur yang terkait dalam mewujudkan penerapan tiket elektronik tersebut sehingga menjadi salah satu tonggak sejarah di kabupaten Tabanan dalam mewujudkan retribusi tiket secara elektronk dan tentunya menuju transparansi pengelolaan DTW Tanah Lot.

“Sukses Saya ucapkan dan sekali lagi ini merupakan hasil yang akan kita kenang kedepan, karena dengan adanya e-ticketing ini tentunya akan meningkatkan pendapatan kita. Dan tentunya akan menjadi pertanggung-jawaban yang transparan sehingga kita akan tahu kedepan pendapatan kita seberapa. Terimaksih untuk semua yang sudah berpartisipasi dalam e-ticketing ini, mudah-mudahan kedepan kita bisa tampilkan yang terbaik khususnya dalam pengelolaan pariwisita, khususnya Tabanan dan Bali pada umumnya,” tandas Bupati Eka. @humastabanan.

Kemenhub Pastikan Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas, Cek Lokasi dan Siapkan Anggaran

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Kementerian Perhubungan RI memastikan akan menyiapkan anggaran untuk pembangunan pelabuhan segitiga emas di Kabupaten Klungkung. Ada beberapa catatan yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat proses pembangunan pelabuhan itu.Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi saat mengecek rencana lokasi pembangunan dua dari tiga dermaga pelabuhan segitiga emas di Nusa Penida, Selasa (15/10/2019).

Didampingi Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, rombongan dari Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung mengecek lokasi rencana pembangunan dermaga di pelabuhan Sampalan (Nusa Penida) dan pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan). Setelah mencermati secara detail dilapangan, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku akan seoptimal mungkin untuk mengaktualisasikannya di tahun 2020. Dengan catatan, karena anggaran yang disiapkan dari pusat dan tanah yang digunakan dari Pemda, harus ada pelimpahan secara administrasi dari Pemda ke pusat. Setelah disiapkan anggaran akan dikembalikan lagi ke daerah untuk dikelola. ”Setelah melihat apa yang dipaparkan tadi, seoptimal mungkin akan saya aktualisasikan ditahun 2020,” ujar Budi Setiyadi.

Pihaknya juga menanyakan terkait rencana pengelolaan dari pelabuhan tersebut. Apakah akan dikerjasamakan dengan pihak swasta atau bagaimana. Karena ini merupakan salah satu sumber pendapatan, harus dikelola secara professional. “Sebagai operator pengelola nanti siapa, harus professional. Jangan sampai setelah dibangun malah menurun, karena ini sumber pendapatan,” ucapnya.

Bupati Suwirta usai mendampingi rombongan mengaku lebih termotivasi untuk menyelesaikan kewajiban terkait penyelesaian dermaga itu. Dirinya mengaku akan mengikuti mekanisme yang diharapkan dari pemerintah pusat agar tidak terjadi kesalahan dalam proses dikemudian hari. “Kita berharap doa dan dukungan masyarakat Klungkung, karena apa yang kita tuju ada proses yang harus kita ikuti,” ujar Bupati Suwirta.

Terkait pengelolaan, Bupati Suwirta menyatakan saat ini pemerintah daerah membuat beberapa badan pengelola. Untuk pelabuhan itu apabila sudah selesai dibangun dan diserahkan ke Pemda untuk mengelola,  akan disiapkan badan pengelola mulai sekarang. “Karena kami ingin mempunyai dermaga yang benar-benar refresentatif,” ujar Suwirta.

Sementara itu, dari rencana pembangunan pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9000M2, kapasitas sandar 10 fast boat, dengan estimasi biaya Rp. 98 Milyar. Sedangkan pelabuhan Bias Munjul akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan kapal Ro-ro, dengan estimasi biaya sebesar Rp. 138 Milyar. (hmsklk/nom)

35 Calon Perbekel di Kecamatan Baturiti Teken Deklarasi Damai

TABANAN – Pantaubali.com – Dihadapan Camat, Kapolsek dan Danramil Kecamatan Baturiti, 35 Calon Perbekel dari 9 Desa di Baturiti menandatangani kesepakatan Deklarasi Damai Dalam Rangka Pemilihan Perbekel (Pilkel) Serentak Tahun 2019 yang akan digelar pada tanggal 26 Oktober 2019 mendatang di Wilayah Kecamatan Baturiti.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Camat Baturiti bekerjasama dengan pihak TNI dan Polri yang dalam hal ini Polsek dan Danramil Baturiti tersebut, berlangsung di aula rapat Kantor Camat Baturiti, Senin (14/10) pagi.

Pada kesempatan tersebut Camat Baturiti, I Wayan Adi Astrawan mengatakan Deklarasi Damai ini tiada lain bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkel Serentak secara damai. “Para Calon yang telah menandatangani deklarasi artinya telah siap kalah dan siap menang serta berjanji untuk menjaga kondusifitas wilayah masing-masing,” pungkasnya saat mengawali kegiatan.

Disamping itu, Adi Astrawan juga menghimbau semua calon Perbekel yang hadir saat itu agar nantinya mampu menjaga dan menjunjung tinggi sportivitas serta memupuk rasa solidaritas agar kondusifitas wilayah benar-benar tercipta, sehingga tiada lagi perbedaan ataupun persaingan yang masih melekat setelah usai Pilkel.

“Siapapun yang menang nantinya agar merangkul calon yang kalah dalam membangun dan menyelenggarakan Pemerintahan Desa. Begitu juga calon yang kalah agar senantiasa mendukung pelaksanaan tugas-tugas Perbekel yang terpilih dalam memajukan Desa,” tegas Adi Astrawan.

Senada dengan Camat Baturiti, Kapolsek serta Danramil Kecamatan Baturiti juga menegaskan agar semua calon Perbekel yang hadir saat itu tetap bergandengan tangan meskipun dalam persaingan. Pihaknya meyakini bahwa tiada hal lain lagi yang lebih berarti dari kedamaian sehingga yang namanya kedamaiaan harus selalu dijaga dan ditingkatkan.

Pihaknya juga menghimbau agar dalam pelaksanaan Pilkel Serentak di Wilayah Kecamatan Baturiti tidak ada satu pun calon Perbekel yang melakukan hal atau cara-cara curang untuk memenangkan Pilkel, karena hanya akan menodai pelaksanaan demokrasi. Disamping itu, pihaknya akan menindak tegas bagi setiap calon yang berani melakukan hal atau cara-cara curang.

“Saya tegaskan agar pelaksanaan Pilkel ini tidak ada black campaign, yang nantinya dapat  menodai pelaksanaan demokrasi. Calon-calon Perbekel yang berlaku curang, nanti akan berhadapan dengan saya selaku Kapolsek Baturiti dan akan saya tindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tegas pihaknya.@humastabanan.

Bupati Suwirta hadiri Karya di Pura Kawitan Arya Simpangan

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Ny. Ayu Suwirta didampingi Perbekel Pesinggahan Nyoman Suastika menghadiri upacara Karya Agung Mamungkah, Tawur Balik Sumpah Agung, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung bertempat di Pura Kawitan Arya Simpangan Desa Pesinggahan Dawan pada sabtu (12/10/2019).

Menurut Ketua Panitia Ketut Merta Jaya Aryana menyatakan pelaksanaan karya sudah dimulai pada Buda Kliwon Pahang (28/8/2019) dengan melaksanakan matur piuning dan Nyukat Genah,  Redite Wage Uye (6/10/2019) dilaksanakan Upacara mepepada Caru lan Nedunang Ida Bhatara,dan pada Wraspati Pon Uye (10/10/2019) dilaksanakan Upacara Melasti, memasar, dan mendak Ida Bhatara serta pada Redite Umanis Menail, 13 Oktober 2019 diadakan puncak Karya Pengenteg, Pengebek, pengodal, Peselang, mejejiwa, Pendanan.

Pura Kawitan Arya Simpangan ini diempon sebanyak 340 KK. Dan masing-masing KK mengeluarkan urunan sebesar Rp 5.000.000,00.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Ny. Ayu Suwirta melakukan persembahyangan yang dipuput Pemangku setempat. sebelumnya dihari yang sama diadakan upacara Mepepada dan Mendem lan Mlaspas Bagia Pula Kerthi yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Telaga Putra keniten dan Ida Pedanda Gede Kuramas.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan semoga upacara karya ini dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat memberikan kesejahteraan bagi pengempon maupun masyarakat setempat.(Humasklk/Cok).

Lepas Tukik di Pantai Yeh Gangga, Gubernur Bali Tekankan Masyarakat Jaga Taksu Bali

TABANAN – Pantaubali.com -Gubernur Bali, I Wayan Koster menekankan agar masyarakat senantiasa menjaga taksu Bali sebagai salah satu pendongkrak sektor pariwisata dengan menjaga alam dan lingkungan. Hal itu terungkap saat pihaknya melepas Tukik (Anak Penyu) di Pantai Yeh Gangga Desa Sudimara Kabupaten Tabanan, Sabtu (12/10).

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Bali N Adi Wiryatama, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga serta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Menurut I Wayan Koster, Bali merupakan pulau yang sangat unik, selain potensi pariwisata yang merupakan potensi unggulan, Bali juga memiliki masyarakat yang selalu menerapkan keseimbangan dalam menjalani hidup dengan berpedoman pada Tri Hita Karana.
Menurutnya, potensi yang dimiliki Pantai Yeh Gangga yang ada di Kabupaten Tabanan, harus bisa dikelola dengan maksimal bahkan kalau bisa dikelola oleh orang lokal.

“Ini merupakan acara yang luar biasa, karena momen ini bertepatan dengan Tumpek Kandang, dimana kegiatan ini merupakan bentuk dari keedulian kita terhadap sekala niskala, krena kedua hal ini selalu berdampingan dalam kehidupan kita di Bali,” ungkap Koster.

Dirinya menambahkan, acara ini juga  merupakan wujud nyata dari pelaksanaan program visi Pemprov Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang menpunyai makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali berserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala niskala yang dilaksanakan dengan pola pembangunan semesta Berencana yang telah diterapkan.

“Isi alam salah satunya adalah manusia, tumbuhan dan binatang, seperti Tukik (anak penyu) yang keberadaannya sudah sangat langka. Sebelum kita lepas Tukik, mereka kita upacarai dulu untuk memberikan penguatan kehidupan agar mereka mendapat restu dari alam untuk bertahan. Ini merupakan warisan leluhur yang sangat luar biasa, keseimbangan sekala niskala harus selalu kita terapkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, supaya alam Bali beserta isinya terus berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Sementara Wabup Sanjaya mengawali sambutannya mengatakan tradisi Tumpek Kandang yang rutin dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali merupakan bentuk kepedulian umat Hindu terhadap lingkungan alam, salah satunya hewan seperti Tukik. Dijelaskannya, Pelepasliaran Tukik adalah bentuk penyeimbangan alam serta wujud pelestarian karena Tukik termasuk hewan yang sudah langka keberadaannya.

“Kami atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tabanan mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan Gubernur Bali terhadap lingkungan, khususnya lingkungan pantai Yeh Gangga. Hal ini selaras dengan program Pemprov Bali yang kami terapkan di Kabupaten Tabanan,” ujarnya.

Sanjaya menambahkan, saat ini Pemkab Tabanan juga tengah giat-giatnya memerangi sampah plastik dan telah diterapkan di seluruh OPD serta masyarakat Kabupaten Tabanan. “Program bebas sampah plastik yang diterapkan Pemprov Bali juga tengah kami giatkan di Tabanan, karena kalau bukan dari kita yang memulai, maka program ini tidak akan berjalan sukses. Sudah sepatutnya kita harus mendukung segala bentuk program yang bersifat pro rakyat yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat,” tegasnya.@humastabanan.

Hadiri Pembukaan Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2019, Bupati Eka menjelaskan Sampah Sangat Berbahaya

????????????????????????????????????

TABANAN – Pantaubali.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan dipilih menjadi tuan rumah pagelaran Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2019, yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) RI untuk menyukseskan program Indonesia Bersih dan Bebas Sampah Tahun 2025.

Jambore  ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya diselenggarakan pihak Kementrian PUPR RI setelah di Solo, Medan dan Malang. Kali ini kegiatan Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2019 mengambil tema “Generasi Masa Depan Generasi Peduli Sampah”.

Kegiatan yang dipusatkan di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Kelaci, Marga, Kamis, (10/10), dihadiri langsung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Pihak Kementrian PUPR RI, Sekda I Gede Susila, Asisten III Pemprov Bali, Forkompinda Kabupaten Tabanan, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Marga serta ratusan aktivis peduli lingkungan yang didominasi generasi muda.

Mengawali kegiatan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya mengatakan bahwa Tabanan adalah Lumbung Berasnya Bali sehingga di Tabanan mayoritas penduduknya adalah Petani. Untuk itu, saat ini Tabanan sedang getol-getolnya mengembangkan ekonomi kerakyatan guna memperjuangkan nasib petani di Tabanan agar bisa Sejahtera. Hingga kini telah banyak produk yang dihasilkan oleh Petani Tabanan.

“Contohnya beras merah. Beras merah dulu mikir hanya beras merah saja tapi sekarang beras merah telah diolah menjadi beberapa produk seperti teh beras merah dan lainnya yang harganya lebih mahal dari beras merah biasa. Nah ini sebagian kecil yang telah dihasilkan oleh Petani kami di Tabanan,” ungkap Bupati yang akrab disapa Eka tersebut.

Lanjut Bupati Eka, Petani ini juga dibina oleh Perusda melalui BUMDes. Dan dari 133 Desa di Tabanan, Bupati Eka menjelaskan telah ada 93 Desa yang memiliki BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa. BUMDes inilah yang natinya mengolah atau memproduksi serta memasarkan produk-produk olahan dari Petani  yang dinaungi oleh Perusda.

“Dan sawahnya kita juga pertahankan untuk Desa Wisata. Jadi orang membeli produk olahan tapi sawahnya juga menjadi tujuan wisata. Rumah penduduk juga kita jadikan home stay sehingga ada pemasukan tambahan bagi masyarakat,” jelas Bupati Eka.

Untuk itu, Bupati Eka tidak memungkiri bahwa pembangunan ekonomi kerakyatan atau pembangunan nasional baik di Kabupaten maupun Propinsi tidak lepas dari masalah sampah. Oleh karena itu Bupati Eka sangat bersyukur Tabanan menjadi tuan rumah Jambore Indonesia Bersih Sampah 2019, karena Tabanan juga sedang getol-getolnya memerangi masalah sampah.

“Saat ini kita di Tabanan juga sedang memerangi masalah sampah, termasuk kita punya program yang namanya Garbage Start Up Online yang rencananya mungkin tahun 2020 mendatang kita komit untuk memperdakan hal tersebut, dimana program ini adalah bertujuan untuk mengurangi sampah sampai tempat pembuangan sampah dan kita libatkan masyarakat dalam program ini. Tapi yang penting adalah masyarakat kita sadar bahwa sampah itu tidak boleh lagi dibuang sembarangan bahwa sampah itu juga bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi daerah,” imbuh Bupati Eka.

Selain itu, Bupati Eka juga menjelaskan Tabanan juga telah melakukan inovasi supermarket sampah, yang sistem jual belinya menggunakan sampah, ada juga bank sampah dan lain sebagainya terkait untuk menanggulangi masalah sampah. Dengan adanya kegiatan jambore ini, Bupati Eka berharap semua aktivis peduli lingkungan dan pihak terkait mampu memberikan sumbangsihnya melalui pemikiran-pemikiran serta inovasi baru terkait penanggulangan sampah, khususnya di Tabanan.

“Karena bagaimanapun juga, sampah ini sangat berbahaya. Dan kalau kita tidak mulai dari generasi muda, tentunya ini akan menjadi masalah besar kedepan. Terimakasih atas kesempatan, waktu dan tempat serta kepercayaan yang telah diberikan kepada Tabanan dan semoga tidak bosan berada di Tabanan,” tambah Bupati Eka. @humastabanan.

Wabup Sanjaya Sampaikan Pidato Pengantar Bupati Tabanan pada Rapat Paripurna DPRD

 

TABANAN  – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, sampaikan Pidato Pengantar Bupati Tabanan terhadap Ranperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 dan Ranperda tentang Penambahan Penyertaan Modal pada Perusahaan Umum Daerah Dharma Santhika, pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tabanan, Selasa (8/10) pagi.

Rapat yang digelar di aula rapat DPRD Kabupaten Tabanan dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga didampingi para Wakil Ketuanya. Turut hadir Forkompinda Kabupaten Tabanan, Instansi Vertikal dan BUMD di lingkungan Pemkab Tabanan, Anggota Dewan terhormat, para OPD beserta para Camat di lingkungan Pemkab Tabanan.

Mengawali pidato Pengantar Bupati, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya atau yang akrab disapa Wabup Sanjaya tersebut menjelaskan pertimbangan mendasar yang melatar belakangi pengajuan dua buah Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tersebut yang mengacu pada kebijakan umum APBD dan PPAS yang merupakan dokumen awal perencanaan Anggaran Daerah dan menjadi pedoman awal dalam menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2020.

Pada rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, Wabup Sanjaya menjelaskan Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp. 1,947 triliun lebih, mengalami penurunan sebesar Rp. 1,626 miliar lebih atau 0,08 persen dari anggaran induk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 1,949 triliun lebih .

Belanja Daerah direncanakan sebesar Rp. 1,962 triliun lebih, mengalami penurunan sebesar Rp. 259,652 miliar lebih atau 11,68 persen dari anggaran induk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 2,222 triliun lebih. “Sehingga terdapat defisit anggaran sebesar Rp. 15,00 miliar yang akan ditutup dari pembiayaan netto, dimana pembiayaan netto tersebut dirancang bersumber dari estimasi silpa Tahun Anggaran 2019,” ungkap Sanjaya.

Lanjut Sanjaya, Pendapatan Daerah sebesar Rp. 1,947 Triliun lebih, yang terdiri dari PAD sebesar Rp. 388,420 miliar lebih, menurun sebesar Rp. 1,626 miliar  lebih atau 0,42 persen dari anggaran induk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 390,046 miliar lebih. Dana Perimbangan sebesar Rp. 1,091 trilian lebih, sama dengan anggaran induk tahun 2019 dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp. 468,057 miliar lebih, sama dengan anggaran induk tahun 2019.

Lebih lanjut dijelaskannya Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1,229 Triliun lebih, mengalami peningkatan sebesar Rp. 84,977 miliar lebih atau 7,42 persen dari anggaran induk tahun 2019 sebesar Rp. 1,144 triliun lebih. “Besaran Belanja Tidak Langsung bukan seluruhnya dipergunakan untuk belanja pegawai, melainkan sebagian untuk belanja lainnya, seperti : belanja hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga,” beber Sanjaya.

Wabup Sanjaya menambahkan, sedangkan untuk Belanja Langsung sebesar Rp. 733,233 miliar lebih, mengalami penurunan sebesar Rp. 344,630 miliar lebih atau 31,97 persen dari anggaran induk tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 1,077 triliun lebih.

“Anggaran Daerah yang merupakan informasi publik adalah pencerminan kebijakan daerah yang dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan yang diarahkan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan serta perluasan kesempatan kerja, maka akan tumbuh gerakan pembangunan yang sinergis dari semua pihak, yaitu Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat,” imbuh Sanjaya. @humastabanan.

Bupati Eka Lantik 75 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, mengatakan serah terima jabatan atau mutasi jabatan di lingkungan Pemda adalah hal yang lumrah dan wajar serta tidak bersifat sakral, karena hal tersebut adal proses dari perjalanan karis seorang ASN.

Hal itu diungkapkan Bupati yang akrab disapa Eka tersebut dalam sambutannya pada acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di lingkungan Pemkab Tabanan, Senin (7/10), yang digelar di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati setempat.

“Hadirin yang Saya hormati, jadi serah terima jabatan seperti  ini adalah hal yang lumrah dan wajar. Bukan sesuatu yang sifatnya sakral sekali. Karena yang namanya proses perjalanan hidup itu berputar, kalau gak sekarang ya besok, kalau gak besok ya sekarang. Karena yang namanya jodoh, garis tangan sudah ada yang ngatur,” ungkap Bupati Eka dalam sambutannya saat itu.

Bupati Eka menjelaskan bahwa semua hal dalam kehidupan ini sudah ada prosesnya masing-masing, begitupun dengan jabatan. Bagi yang belum menjabat, Beliau berpesan jangan terlalu berkecil hati. “Ini hanya masalah waktu, semua itu kan berproses. Sesuai dengan sumpah jabatan, dimana saja, kapan saja, harus siap. Artinya itu kan harus dimaknai kembali dalam diri. Karena yang namanya prestasi atau hasil dari pekerjaan itu pasti akan ada hasilnya dan pasti tidak akan dibuat buat,” imbuh Bupati Eka.

Pada kesempatan tersebut Bupati Eka mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh Pejabat yang dilantik. “Jadi hari ini saya ucapkan selamat pada yang sudah mendapatkan amanah dan selamat bertugas. Do the best, lakukan yang terbaik, jadilah yang terbaik, jangan menjadi yang lain, karena setiap orang punya ketrampilan, skil, kemampuan,  wawasan yang harus digali sendiri dan ini penting untuk mempersembahkan prestasi untuk Tabanan,” tegas Bupati Eka.

Untuk itu, Bupati Eka menghimbau agar Pejabat yang baru untuk menjalankan amanah rakyat dengan sungguh-sungguh dan jangan melakukan praktek politik praktis. “Mari kita menjalankan amanah rakyat. Rakyat itu ngeliatin kita, memantau kita dan kembali lagi jangan mikir politik, jangan berpolitik praktislah. Kalau urusan politik kasi yang elit-elitlah diatas,” tambah Bupati Eka.

Pada kesempatan tersebut setidaknya ada sekitar 75 Pejabat yang dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Bupati Eka, diantaranya Kepala Dinas Perhubungan kini dijabat I Gusti Putu Ngurah Darma Utama sebelumnya posisi Camat Selemadeg Timur dan selanjutnya posisi Camat Selemadeg Timur diisi Sekretaris Pol PP, I Putu Adi Supraja. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dijabat I Nyoman Putra sebelumnya Kepala Bagian Umum pada Sekretariat DPRD Tabanan. Untuk posisi Kepala Dinas Pariwisata dijabat I Gede Sukanada sebelumnya Camat Kerambitan, selanjutnya posisi Camat Kerambitan dijabat Gusti Made Darma Ariantha sebelumnya posisi Sekcam Kerambitan.

Dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan yakni I Putu Dian Setiawan sebelumnya Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, dan posisinya kini diganti Camat Baturiti I Ketut Ridia. Sementara posisi Camat Baturiti dijabat I Wayan Adi Astrawan sebelumnya Kabid Pelayanan Perijinan DPMPTSP. @humastabanan.

Pemkab Tabanan Gelar Rapat Koordinasi Karya Pengurip Bumi 2020

TABANAN  – Pantaubali.com -Dalam rangka memantapkan pelaksanaan Karya Agung Pengurip Bumi di Pura Luhur Batukau yang akan diselenggarakan pada 20 Pebruari 2020 mendatang, Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama seluruh Panitia Karya dan masyarakat terkait menggelar Rapat Koordinasi Karya Pengurip Bumi di Wantilan Pura Luhur Batukau, Penebel, Minggu (6/10).

Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sekretaris Daerah kabupaten Tabanan I Gede Susila selaku pembawa acara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan AA. Dalem Tresna Ngurah, Asiten Administrasi Umum I Made Agus Harthawiguna, Camat Penebel, Panitia Karya Pengurip Bumi Pura Luhur Batukau beserta masyarakat dan unsur terkait.

Mengawali kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila mengucap syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan kesehatan untuk mengikuti acara rapat. Pada kegiatan rapat yang dihadiri oleh seluruh Panitia Karya Pengurip Bumi 2020 dan elemen masyarakat terkait, Sekda I Gede Susila meneruskan arahan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya meminta agar seluruh panitia dan seluruh elemen terkait nantinya mampu bekerja dengan sungguh-sungguh dengan prinsip ngayah dengan tulus ikhlas.

Disamping itu dijelaskannya dalam sebuah kegiatan pasti akan ada suatu hambatan-hambatan yang bisa mengganggu pelaksanaan Karya. Untuk itu, Sekda I Gede Susila meminta agar seluruh Panitia dan elemen terkait untuk menyatukan visi misi dalam rapat koordinasi ini sehingga Karya ini nantinya bisa berjalan dengan lancar. “Untuk saat ini perencanaan apa saja yang telah dibuat, silahkan dibeberkan dalam rapat ini,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang mengikuti kegiatan rapat tersebut dari, awal mengatakan rapat ini sangat penting dilakukan guna mendapatkan suatu persepsi yang sama, yakni satu pikiran dan satu perbuatan. “Kalau tidak salah, sebelum ini kita sudah mengadakan 4 kali rapat. Jadi dalam acara rapat kali ini Saya lihat sudah mengerucut dan ada beberapa poin yang memang nantinya tinggal disempurnakan kembali,” ungkapnya.

Secara garis besarnya, Wabup Sanjaya menegaskan ada tiga poin yang nantinya perlu disempurnakan kembali, yakni dari sisi perencanaan, sisi pelaksanaan dan pertanggung-jawaban. “Jadi tiang lihat ada tiga hal yang perlu disempurnakan kembali, yakni perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban. Dan termasuk ada beberapa hal teknis yang juga harus kita sempurnakan kembali,” bebernya.

Hal teknis tersebut diantaranya, tentang jadwal pelaksanaan Karya serta tari penyambutan yang akan ditampilkan saat Karya. “Nanti panitia inti harus mengumpulkan semua Desa Adat dan unsur Subak terkait, agar nantinya mendapat persepsi yang sama tentang jadwal pelaksanaan Karya dan lainnya terkait dengan pelaksanaan Karya,” ucap Sanjaya.

Kenapa hal itu penting dilakukan, Sanjaya menegaskan bahwa Karya Agung Pengurip Bumi yang diselenggarakan di Pura Luhur Batukau 2020 mendatang ini agar dirasakan dan dimiliki oleh seluruh masyarakat Bali. “Karya Agung ini adalah Karya milik kita bersama. Mari kita membangun rasa yang satu, saling memiliki, saling bergotong-royong dan bekerja dengan prinsip ngayah secara tulus ikhlas. Dan jangan sampai ada yang saling menyalahkan, karena ini adalah Karya milik kita bersama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” imbuhnya. @humastabanan.