- Advertisement -
Beranda blog Halaman 712

Bupati Sanjaya Hadiri Pemlaspasan Balai Banjar Ipil, Gadungan, Seltim

 

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan DR. I Komang Gede Sanjaya,SE,MM, menghadiri  upacara Pemlaspasan Balai Banjar yang dilaksanakan oleh krama Banjar Ipil, Desa Gadungan, Seltim, Tabanan, Senin (1/3).

Pada kesempatan itu, Bupati Sanjaya didampingi oleh anggota DPR-RI I Made Urip, salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Kabupaten Tabanan, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat beserta unsur Muspika Kecamatan Seltim.

Saat itu, mewakili seluruh krama Banjar Ipil, Ketua Panitia Pemlaspsan Balai Banjar I Ketut Manuaba, mengucapkan selamat atas dilantiknya Bapak I Komang Gede Sanjaya menjadi Bupati Tabanan untuk periode kedepan.

“Semoga Bapak dapat menjalankan tugas dengan baik, sehat, menyayangi masyarakat dan selalu mendapat tuntunan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk mensejahterakan masyarakat Tabanan yang kita cintai,” harapnya.

Ia juga menyampaikan, upacara pemlaspasan saat ini dipuput oleh Mangku Pura Ulun Desa, serta menghabiskan dana sekitar Rp. 20 juta dan bangunan balai banjar menghabiskan dana sekitar Rp. 495 juta. Besar harapannya agar Bupati Sanjaya yang mewakili Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk selalu membantu pembangunan, khususnya di Banjar Ipil.

Atas ucapan selamat dari krama yang diwakili oleh Ketua Panitia, Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi dan sangat berterimakasih karena selama ini mendukungnya untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Tabanan dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Tabanan.

Saat itu, Ia juga memuji kekompakan krama Banjar Ipil dalam membangun wilayahnya. Ia juga mengaku sangat bangga berada di tengah-tengah masyarakat dan ini merupakan kunjungan pertamanya ke masyarakat sebagai Bupati.

“Ini kunjungan perdana saya sebagai Bupati. Tadi baru serah terima jabatan dari PLH. Bupati di ruang sidang utama DPRD Tabanan,” ujar Sanjaya.

Ia juga menyampaikan bahwa visi misi Tabanan kedepannya selaras dengan Pemerintah Pusat maupun Provinsi, yaitu Nangun Sad Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana untuk menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Ia juga meyakini, untuk mewujudkan hal tersebut di situasi pandemi ini dibutuhkan kerja keras dan semangat gotong royong yang tinggi dari semua pihak. Untuk itu, Ia mengajak seluruh masyarakat agar meningkatkan kerja keras dan semangat gotong-royong dalam mewujudkan masyarakat yang AUM tersebut.

“Astungkara kita harus selalu optimis dan melalui kebijakan Bapak Presiden, vaksin sudah keluar dan semua masyarakat akan mendapatkan vaksin tersebut secara gratis. Tapi yang diutamakan terlebih dahulu adalah pelayan publik dan dilanjutkan ke masyarakat,” tegas Sanjaya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya mengatakan akan mengoptimalisasi penanganan pandemi Covid-19 di Tabanan selain menjalankan program-program Pemerintahan dan pembangunan di Tabanan.

“Astungkara berkat doa restu semeton telah mempercayakan kepemimpinan Tabanan kepada paket Jaya-Wira. Semoga kami selalu bisa menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat Tabanan,” imbuh Sanjaya. @humastabanan

Polda Bali, Kawal Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap II Gelombang 3 di Bali

BADUNG – Pantaubali.com – Kepolisian Daerah Bali melaksanakan pengamanan dan pengawalan Vaksin COVID-19 tahap II gelombang 3, dari Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai menuju Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin (1/3), di Tuban, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Dengan kode penerbangan GA-652 pesawat membawa Vaksin COVID-19 dengan jumlah Vaksin 140 (seratus empat puluh) ampul/1400 dosis berat 12 kg dari Jakarta, tiba di Bali melalui Baseops Lanud Ngurah Rai pukul 08.00 WITA.

Setelah Vaksin COVID-19 tahap II gelombang 3 sudah dinyatakan lengkap, selanjutnya didistribusikan langsung ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Jalan Melati Denpasar, hal tersebut disampaikan, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan.

“Penjagaan dan pengawalan Vaksin COVID-19 masuk ke Bali dijaga ketat oleh anggota kami mulai dari kedatangan sampai ditempatkan dilokasi penyimpanan di Gudang Farmasi Dinkes Provinsi Bali sebelum didistribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali,” ujarnya.

Sembari Jansen Avitus menambahkan, pelaksanakan pengamanan atau pengawalan distribusi Vaksin COVID-19 dari Baseops Lanud Ngurah Rai menuju Dinkes Provinsi Bali berjalan dengan aman dan lancar.

Awal Maret,Bupati Sanjaya Sampaikan Pidato Perdana

TABANAN-Pantaubali.com – Pidato perdana Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya setelah usai dilantik secara resmi oleh Gubernur Bali, Jumat, (26/2) di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Renon,Denpasar.Dirinya menyampaikan, visi dan misi program akan dilksanakan pada masa Pemerintahannya bersama pasangan I Made Edi Wirawan,dimana tetap akan mengoptimalisasi penanganan pandemi Covid-19 dan peningkatan kinerja pemerintahan, pelayanan publik dan pembangunan di Kabupaten Tabanan.

Pidato tersebut disampaikannya pada acara Serah Terima Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan dirangkaikan dengan Sidang Paripurna Penyampaian Pidato Kepemimpinan Kepala Daerah, dipimpin oleh Katua DPRD Tabanan I Made Dirga, di ruang sidang utama DPRD Kabupaten Tabanan, Senin (1/3).

Dirinya mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat Tabanan, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, tetap mampu mensukseskan gelaran Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Tabanan. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap kerja keras dan penuh semangat gotong-royong untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh pandemi.

“Visi kami selaku Kepala Daerah adalah Nangun Sad Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru, yakni AUM (Aman, Unggul, Madani),” sebutnya.

Nangun Sad Kerthi Loka Bali mengandung makna membangun dan menjaga kesucian, keharmonisan dan keseimbangan alam Bali beserta isinya secara sekala dan niskala. Pola Pembangunan Semesta Berencana mengandung makna metoda membangun dengan menyeluruh secara bertahap menuju Tabanan yang AUM.

“Misi dalam mewujudkan visi tersebut, kami sudah berketetapan, yaitu pembangunan yang berorientasi pada terwujudnya kesejahteraan rakyat dengan menjamin hak setiap rakyat melalui jalan Tri Sakti. Berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan,” bebernya.

Dalam menyusun program pembangunan kedepannya wajib dilakukan melalui Asta Program, yakni pembangunan berbasis riset dan inovasi daerah, membangun data desa presisi, pemantapan reformasi birokrasi, pembangunan rohani dan jasmani yang sehat dan kuat, pembangunan ekonomi yang berkeadilan sosial, pembangunan hukum yang berkeadilan, pembangunan kesejahteraan rakyat dan pembangunan industry berbasis potensi lokal.

Dalam mewujudkan hal tersebut dibutuhkan prioritas awal dalam kepemimpinannya, yaitu program reformasi birokrasi dan membangun data desa presisi. Hal ini dilaksanakan mengingat sinergitas dalam membangun Tabanan diperlukan pembangunan yang berbasis keberlanjutan mulai dari Desa sampai dengan Pemerintah Kabupaten.

Sembari Dirinya memohon dukungan seluruh elemen masyarakat melalui kepemimpinan di DPRD Tabanan, agar penyelenggaraan programnya sukses kedepannya. Ia juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan sinergi, sehingga berdampak bagi kemajuan Tabanan di masa mendatang.

Usai penyampaian Pidato Kepemimpinan Bupati Terpilih, pada kesempatan itu juga dilaksanakan kegiatan serah terima jabatan TP PKK Kabupaten Tabanan, dari PLH. Ny Santi Susila kepada Ny. Rai Wahyuni Sanjaya.

Setelah Sertijab,Bupati Sanjaya Bersama Wabup Edi Langsung Tinjau Vaksinasi Para Jurnarlis di BRSU Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com -Setelah menyampaikan Pidato Pengantar Kepemimpinan Bupati Terpilih dalam sidang Paripurna DPRD Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya,didampingi Wabup Edi, meninjau langsung kegiatan pencanangan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanankan bagi para jurnalis Tabanan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta),Senin (1/3) siang.Kegiatan dipusatkan di BRSU Tabanan tersebut merupakan agenda resmi pertama Bupati Sanjaya setelah Sertijab.

Pada kesempatan tersebut Bupati Sanjaya mengatakan, dirinya bersama pak Wakil telah bersepakat melanjutkan program-program yang bagus pada pemerintahan sebelumnya. Apalagi di masa pandemi, khususnya optimalisasi penanganan pandemi Covid-19 di Tabanan ini harus difokuskan.

“Sesuai Intruksi Bapak Presiden, juga Gubernur, bagaimana Bupati dan Wakil Bupati terpilih ini bisa mengatasi pandemi Covid-19 ini di masing-masing Kabupaten. Ini yang menjadi skala prioritas selain memang pembangunan-pembangunan yang sudah kemarin kita susun dengan baik,” jelasnya.

Penanganan Covid-19 harus sejalan dengan PPKM Micro yang telah diterapkan di beberapa wilayah di Bali, termasuk Tabanan dengan tetap memperhatikan perputaran ekonomi di Desa. Disamping itu, untuk proses vaksinasi yang lebih diutamakan terlebih dahulu adalah pelayan publik beserta jurnalis.

Karena menurutnya, pelayan publik dan juga para jurnalis ini memang selalu dalam kegiatannya bersentuhan langsung dengan masyarakat, mengingat profesinya untuk melayani dan terjun langsung ke masyarakat.

“Untuk itu Saya berharap, mudah-mudahan pada hari ini proses vaksin berjalan dengan lancar, khususnya pada para jurnalis atau para awak media, sesuai dengan apa yang kita inginkan bersama,” ujarnya.

Ia juga berharap vaksin Covid-19 segera disalurkan lagi ke Tabanan, sehingga proses vaksinasi bisa dilanjutkan untuk pelayan publik lainnya dan selanjutnya ke seluruuh masyarakat Tabanan.

“Mudah-mudahan sesuai janji Bapak Presiden sampai akhir Desember 2021 ini, semua bangsa kita khususnya Bali menjadi skala prioritas, sehingga bisa segera terlepar dari pandemi Covid-19 ini,” harapnya.

Selanjutnya Ketua Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta), Made Dony Darmawan menyampaikan, rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dalam hal ini Dinas Kesehatan dan BRSU Tabanan yang telah memfasilitasi proses vaksinasi untuk para wartawan atau jurnalis di Tabanan.

“Kami ucapkan sangat-sangat terimakasih karena telah memvasilitasi proses vaksinasi untuk kami, mengingat profesi kami selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat setiap harinya,” tutupnya.

Bupati Sanjaya Bersama Wabup Edi Melayat ke Kediaman I Ketut Purnaya

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Wakil Bupati I Made Wirawan melayat di Kediaman anggota DPRD Provinsi Bali asal Desa Batannyuh, Kecamatan Marga, I Ketut Purnaya, Minggu (28/2) (Kemarin).

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang Ni Wayan Yuniastuti yang merupakan istri dari Bapak I Ketut Purnaya yang meninggal pada Jumat,(26/2) dan akan dikebumikan pada (1/3).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sanjaya berbincang sekaligus memberikan semangat kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

Diribya juga turut mengucapkan berduka cita mendalam atas wafatnya Ni Wayan Yuniastuti istri tercinta Bapak I Ketut Purnaya.

Gubernur Bali: Bulan Bahasa Bali Tahun 2021 Juga Sebagai Ajang Membangkitkan Kesadaran Memelihara Hutan Dunia

DENPASAR – Pantaubali.com – Bulan Bahasa Bali ke 3 yang terlaksana tahun ini, berdasarkan hasil pengamatan kami, sudah berupaya mengembangkan tema tentang Wana Kérthi. Semua acara yang terlaksana juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pemeliharaan alam.

“Pemikiran ini diupayakan berkembang dari Provinsi, Kabupatén Kota, hingga desa-desa adat seluruh Bali,” demikian kata Gubernur Bali, Wayan Koster saat menutup Bulan Bahasa Bali ke 3 tahun 2021 yang mengangkat tema ‘Wana Kerthi-Sabdaning Taru Mahottama’ pada, Minggu, Redite Kliwon Tolu (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, dan dilaksanakan secara Hibrid Luring-Daring.

Lebih lanjut, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan di dalam situasi saat ini, kita semua merasakan kebermanfaatan maupun bantuan dari hutan, alam, maupun lingkungan kita utamanya dalam ketersedian sandang, pangan, papan dan yang paling penting adalah alam menyediakan sejuta obat bagi kita semua.

“Itulah sebabnya Bulan Bahasa Bali tahun 2021, selain sebagai ajang memperingati tentang pemuliaan Bahasa, sekaligus juga sebagai ajang membangkitkan kesadaran pentingnya memelihara hutan dunia. Mari kita bersama-sama, mantapkan hati agar senantiasa berkenan mendalami, dan mencintai, bahasa, aksara, serta sastra Bali kita. Karena Bahasa, Aksara, serta Sastra Bali merupakan pemuliaan kebudayaan Bali,” tegas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini dihadapan Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Bali, Dewa Made Indra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana, MDA Provinsi Bali, PHDI Provinsi Bali, dan Ny. Putri Suastini Koster.

Sembari menambahkan, untuk Bulan Bahasa Bali ke IV yang akan terlaksana tahun 2022 mendatang, akan mengangkat tema ‘Danu Kerthi : Gitaning Toya Ening – Lingga Stana Basa, Aksara, miwah Sastra Bali mapaiketan ring Kramaning Ngwerdiang Danu Pinaka Witning Amerta Sarwa Prani’.

Gubernur dan Wagub Bali, Berikan Penghargaan Bali Kérthi Nugraha Mahottama ke Praktisi Wariga dan Praktisi Lontar Bali

DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan penghargaan Bali Kérthi Nugraha Mahottama kepada 2 tokoh masyarakat Bali yang telah mengabdikan diri untuk pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Kedua tokoh tersebut, bernama I Gede Marayana yang merupakan Praktisi Wariga dan Praktisi Lontar Bali, Ida I Dewa Gde Catra.

Atas jasa-jasa pengabdiannya, Gubernur Bali yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, yang juga didampingi Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ‘Cok Ace’ secara langsung mensematkan lencana emas 25 gram dengan kadar emas 22 karat kepada I Gede Marayana dan Ida I Dewa Gde Catra, serta memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta disela-sela acara penutupan Bulan Bahasa Bali ke 3 tahun 2021 yang mengangkat tema ‘Wana Kerthi-Sabdaning Taru Mahottama’ pada, Minggu, Redite Kliwon Tolu (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, dan dilaksanakan secara Hibrid Luring-Daring.

“Melalui Bulan Bahasa Bali ini, Pemerintah Provinsi Bali  juga memberikan penghargaan Bali Kérthi Nugraha Mahottama kepada masyarakat Bali. Mudah-mudahan penghargaan ini mampu membangkitkan minat masyarakat Bali agar senantiasa melestarikan dan mengembangkan bahasa, aksara serta sastra Bali,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini dihadapan Sekda Bali, Dewa Made Indra, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana, MDA Provinsi Bali, PHDI Provinsi Bali, dan Ny. Putri Suastini Koster.

Selain memberikan penghargaan Bali Kérthi Nugraha Mahottama, Gubernur Koster bersama Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati juga memberikan penghargaan kepada Anggun Dystin Aulia sebagai juara 1 Lomba Nyurat Aksara Bali, I Gusti Putu Weda Adi Wangsa juara 1 Lomba Ngwacen Aksara Bali, Ni Ketut Adhi Maharani juara 1 Lomba Nyatua Bali, Ni Luh Putu Mirah Pratiwi juara 1 Lomba Debat Mabasa Bali, Nyoman Vania Karissanti Artawan juara 1 Lomba Baligrafi, Dewa Made Ardika juara 1 Lomba Mengetik Aksara Bali, I Putu Wendra juara 1 Lomba Mapidarta Bendesa Adat Wakil Kabupaten/Kota, Chresna Satyavadini juara 1 Lomba Musikalisasi Puisi, I Putu Suweka Oka Sugiharta juara 1 Lomba Cipta Cerpen Berbahasa Bali, I Wayan Nuryana juara 1 Lomba Pembuatan Komik Online Berbasis Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, Dewa Gede Ari Yoga juara 1 Lomba Pembuatan Design Poster Online Berbasis Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, Luh Juni Sri Widiawati juara 1 Lomba Cipta Puisi Berbahasa Bali, Ida Bagus Pawanasuta juara 1 Lomba Penulisan Artikel Berbahasa Bali, Gusti Ayu Made Mahardini juara 1 Lomba Pidarta Mabasa Bali Tingkat Mahasiswa Perwakilan Universitas, I Wayan Epa Jayantika juara 1 Lomba Vlog Berbahasa Bali, Dewa Gede Anindya Krisna Widama juara 1 Lomba Fotografi, dan Ida Bagus Made Astawa Diputra juara 1 Lomba Prasi.

Bali Memiliki 3 Aksara Bali Mulai Dari Aksara Wréastra, Swalalita, dan Modre

DENPASAR – Pantaubali.com Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi menutup Bulan Bahasa Bali ke 3 tahun 2021 yang mengangkat tema ‘Wana Kerthi-Sabdaning Taru Mahottama’ yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan.

Acara penutupan Bulan Bahasa Bali ke 3 yang dihadiri tanpa penonton ini, berlangsung sukses pada Minggu, Redite Kliwon Tolu (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, dan dilaksanakan secara Hibrid Luring-Daring.

Dalam sambutannya, Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan Pulau Bali sejatinya tidaklah besar. Tetapi di tempat yang kecil ini kita memiliki Bahasa Bali yang merupakan Bahasa Ibu, begitu juga dengan Aksara Bali yang berperan menuliskan kemuliaan pemikiran para leluhur, dan Sastra Bali yang bisa kita jadikan pedoman kehidupan sekala maupun niskala.

“Dari 718 bahasa Daerah yang ada di Indonesia, hanya 11 bahasa daerah yang memiliki aksara daerah, salah satunya Bahasa Bali,” ujar Gubernur Bali yang dikenal sebagai pejuang pelestari adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal Bali ini.

Koster kemudian menjelaskan bahwa di Bali terdapat Aksara Bali yang kembali dibagi menjadi tiga, antara lain  Aksara Wréastra, Swalalita, dan Modré yang digunakan dalam menulis berbagai hal ikhwal kehidupan maupun kematian. Selain itu, Sastra Bali juga banyak tertulis di dalam lontar-lontar.

“Berdasarkan penyampaian Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali di tahun 2020, jumlah lontar yang telah dicatat hingga diidentifikasi telah mencapai 29.658 dengan berbagai kondisi. Hal ini menunjukkan bahwa kita di Bali memiliki sebuah kebudayaan atau kebudayaan yang adi luhung, mulia, dan sangat utama jika dibandingkan dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Mengetahui tentang keutamaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali yang demikian adanya, maka Wayan Koster dengan konsep kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi Bali telah berupaya membuatkan regulasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

“Peraturan ini menunjukkan secara jelas bahwa Pemerintah Provinsi Bali menaruh harapan besar agar keberadaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali semakin berkembang dan semakin mampu bersaing dalam perkembangan jaman. Peraturan ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang intinya adalah mengutamakan pembangun Bali dengan didasari atas adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal lainnya yang ada di Bali,” sebut Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini saat didampingi Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ny. Putri Suastini Koster, Sekda Bali, Dewa Made Indra, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana.

Atas keberadaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali di Pulau Dewata, Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini dengan tegas menyatakan hanya kita masyarakat Bali yang memiliki Bulan Bahasa Bali. Belum ada Provinsi lain di Indonesia yang mengupayakan pemuliaan terhadap bahasa Ibunya, melalui pelaksanaan Bulan Bahasa seperti kita di Bali ini.

“Boleh kita cinta bahasa Indonesia, belajar bahasa asing, tapi nomor satu yang wajib adalah menjaga dan menggunakan bahasa Bali. Jadi cara hidup kita di Bali, lokal, nasional, global. Jangan bisa bahasa Inggris, tapi lupa bahasa Bali. Wajib bahasa Bali, kalau tidak kita siapa lagi. Kepercayaan untuk menjaga budaya Bali, harus kita percayakan kepada orang Bali,” tambah Gubernur jebolan ITB ini seraya menyatakan saya melihat Bulan Bahasa Bali tahun ini sudah diikuti oleh banyak sekali masyarakat Bali, hingga datang dari luar Bali seperti Sulawesi, Jogja, Bandung, dan banyak lagi dari daerah lainnya, karena acara dilaksanakan secara virtual.

Hal ini menurut Wayan Koster merupakan bukti bahwa keberadaan Bahasa Bali sudah dijadikan sebagai tempat berdiskusi, mencurahkan pemikiran, belajar, serta sebagai ajang hiburan oleh masyarakat semua, dan kami berdoa semoga pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga Bulan Bahasa Bali kapat terlaksana dengan dukungan peserta yang lebih banyak dari tahun ini.

“Krama Bali sareng sami sane dahat kusumayang titiang,malarapan antuk pasuécan Hyang Widhi Wasa, acara Bulan Bahasa Bali warsa kalih tali selikur puniki paripurna sineb titiang. Sapisanan titiang nunas pangampura yéning wénten atur titiang sané nénten manut ring sajeroning pikayun. Pinaka wesananing atur, puputang titiang antuk parama shanti. Om Santih, Santih, Santih Om,” tutup Wayan Koster dengan nada Bahasa Bali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Wayan ‘Kun’ Adnyana melaporkan Bulan Bahasa Bali 2021 yang digelar Pemerintah Provinsi Bali telah berlangsung selama 27 hari (1-28 Februari 2021) dan berjalan sukses.

Bulan Bahasa Bali 2021 menyajikan sejumlah kegiatan  yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian  penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama. Selama pagelaran ini berlangsung, antusias peserta cukup tinggi, walaupun acara dilaksanakan secara terbatas dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Untuk Widya Tula (seminar), kami menghadirkan para pembicara andal. Mereka adalah para penekun sastra, penekun usadha, akademisi maupun tokoh intelektual.  Widyatula mengangkat enam topik yakni Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda dan Dharma Usadha.

Sedangkan kegiatan Kria Loka (loka karya) juga menghadirkan enam narasumber dengan mengangkat tiga materi yakni Pangenter Acara (Pembawa Acara), Ngreka Baligrafi, dan Ngracik Loloh. Kemudian Prasara (pameran) melibatkan 60 seniman prasi lintas generasi. Pameran ini merupakan penampilan karya seni prasi terbesar di Bali. Mengenai Wimbakara (lomba) selama bulan bahasa Bali, tercatat ada sebanyak 17 jenis lomba, ada yang kategori untuk umum dan ada juga peserta merupakan hasil seleksi dari tingkat kabupaten/kota. Untuk lomba kategori Umum meliputi Lomba Pidarta Tingkat Universitas, Lomba Vlog, Lomba Artikel, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Foto dan Caption Berbahasa Bali, Lomba Cipta Puisi, Lomba Cerpen, Lomba Prasi, Lomba Poster, dan Lomba Komik Strip. Bagi pemenang juara I, II dan III akan menerima hadiah uang tunai dan piagam.

Kemudian lomba yang diikuti perwakilan Kabupaten/Kota yakni Lomba Nyatua Bali Krama PKK, Lomba Pidato Berbahasa Bali Bendesa Adat, Lomba Debat Bahasa Bali,  Lomba Baligrafi, Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer, Lomba Ngwacen Lontar Daa Taruna, dan Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD. Untuk juara I, II dan III akanmenerima uang tunai dan piagam.

Selanjutnya Sesolahan (pergelaran) melibatkan 16 Sanggar yang telah ditayangkan secara virtual di chanel YouTube Disbud Prov. Bali. Selama kegiatan berlangsung 27 hari, jumlah penonton secara aktif lewat daring  mencapai 14 ribu orang lebih. Penonton sesolahan seni sastra melalui pentas virtual disaksikan 13.191 penonton, peserta seminar daring (6 kali) diikuti 1.200 peserta dan peserta workshop (4 kali dengan  prokes) sebanyak 100 orang, ada juga pengikut instagram atau follower 2000 lebih.

Dalam acara penutupan tersebut, Gubernur Koster secara simbolis nibakang toya ring jun dan diakhiri dengan acara sasolahan sendratari Aji Janantaka dari Sanggar Seni Gita Lestari yang dibawakan oleh SMKN 3 Sukawati, Gianyar.

Gerakan Vaksinasi Nasional, Gubernur Bali : Pariwisata jadi Target Pemulihan Pertama

DENPASAR – Pantaubali.com – ,Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi program vaksinasi nasional yang serentak dilaksanakan seluruh Indonesia pada hari ini, Minggu 28 Februari 2021. Gerakan ini sebagai upaya pemulihan kesehatan sekaligus merupakan tahapan pemulihan perekonomian Bali khususnya sektor pariwisata.

Hal itu terungkap saat Gubernur Koster mendampingi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan vaksinasi drive thru di kawasan BNDCC Nusa Dua-Badung, Minggu (28/2).

Menurut Gubernur Koster, pemulihan pariwisata merupakan target yang ingin diberikan kesempatan pertama kali. “Saya bersama sejumlah Menteri terkait sudah merumuskan zona hijau yang nantinya akan boleh dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, mari kita dukung dan sukseskan program nasional yang diarahkan bagi pariwisata dalam rangka percepatan pemulihan kondisi perekonomian Bali. Tidak perlu takut untuk divaksin. Karena apabila kita bisa melakukan dengan cepat, maka pemulihan pariwisata juga akan lebih cepat,” jelas Gubernur Koster.

Sedangkan Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakanbahwa pelaku sektor pariwisata menjadi prioritas utama yang diperhitungkan sebagai penerima vaksinasi di masa pandemi Covid-19 ini. Mengingat pariwisata merupakan tumpuan perekonomian masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-harinya.

Ditambahkannya, gerakan serentak vaksinasi gotong-royong antara pemerintah daerah dengan pihak swasta yang diawasi langsung oleh Kementerian Kesehatan RI ini merupakan gebrakan bersama melawan Covid-19. Pada kegiatan ini sendiri menyasar 5 ribu pelaku pariwisata di Bali, termasuk kaum lansia, graber, baik itu pengemudi dan pengantar makanan.

“Layanan vaksinasi drive thru yang dipusatkan di kawasan BNDCC Nusa Dua merupakan layanan vakainasi pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Layanan vaksinasi drive thru merupakan sinergitas Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan Grab dan Good Doctor di bawah pengawasan Kementrian Kesehatan RI,” kata Menkes Budi Gunadi.

Dikatannya, sasaran vaksinasi yang dilaksanakan selama lima hari ini adalah sebanyak 5 ribu orang, dengan jenis vaksin Sinovac. Karena vaksin ini adalah suplai yang datangnya paling awal.

Dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya pemulihan pariwisata di tengah masa pandemi, pihaknya mengajak agar masyarakat turut mendukung pelaksanaan gerakan vaksinaai gotong-royong ini dan jangan takut untuk divaksin. Indonesia menggunakan empat jenis vaksinasi, yakni Sinovac, Astra Zeneca, Pfizer Inc and Biontech dan Novavax.

“Kita di Indonesia menggunakan empat jenis vaksin, karena dunia yang mengalami pandemi Covid-19 ini saling berebut untuk mendapat vaksin. Selama sudah lulus uji coba dan memiliki izin dari WHO dan juga BPOM lebih baik kita gunakan. Karena Indonesia mencatat jumlah warga meninggal akibat Covid-19 sebanyak tiga ratus orang per hari, dan sembilan ribu per bulan. Dan apabila kita menunda gerakan vaksinasi ini maka kematian akibat Covid-19 per tahunnya adalah 108.000 orang. Oleh sebab itu secepat-cepatnya kita lakukan vaksinasi untuk masyarakat luas. Dan vaksin ini bukan untuk bisnis, tetapi murni untuk social activity,” ungkap Menkes Budi Gunadi.

Diakuinya bahwa pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri dan mesti menggandeng pihak lain. “Jadi kita memang harus membangun gerakan gotong-royong untuk dapat mempercepat pemulihan perekonomian. Di mana prinsipnya harus gratis diberikan kepada masyarakat. Sehingga konsep gotong-royong dari perusahaan masing-masing yang ada di Bali dapat menyiapkan vaksin dengan merk yang berbeda agar tidak terjadi persaingan suplay,” ujar Budi Gunadi

Menurutnya, dengan melakukan Bersama-sama maka kesuksesan dalam melawan Covid-19 akan cepat terwujud dan semua akan dapat merasakan manfaatnya.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang hadir melalui virtual menambahkan bahwa pemulihan pariwisata Bali melalui program gerakan vaksinasi nasional ini selalu menginspirasi seluruh dunia. “Untuk itu mari hari ini kita lakukan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia khususnya Bali. Yang secara nyata sudah diwujudkan oleh Menteri Kesehatan RI yang didukung oleh Grab Indonesia dan Good Doctors se-Indonesia sebagai aksi konkret menerapkan inovasi, kreasi yang baik dengan penerapan CHSE dan protokol kesehatan yang ketat. Kita mulai vaksinasi sebagai salah satu langkah dari penyelesaian Covid-19,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Dengan dilaksanakan gerakan vaksinasi nasional ini sekaligus drive thru vaksinasi ini diharapkan menjadi momentum untuk Bali kembali bangkit dan terbebas dari Covid-19, sehingga perekonomian bisa kembali pulih. Dengan tag line KITA vs CORONA “Bersama Kita Siap Sukseskan Vaksinasi” dan Wujudkan Bali Zona Hijau.

Pada kesempatan ini, tampak pula ikut mendampingi di antaranya Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya dan Kapala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa.

Ini,Salah Satu Cara Atasi Masalah Sampah

TABANAN – Pantaubali.com -Permasalahan sampah memang menjadi permasalahan pelik,hampir di beberapa daerah di Bali menjadi topik permasalahan. Melihat permasalahan tersebut, tentu dibutuhkan penanganan serius dan tepat.

Salah satu caranya, memungut sampah plastik serta mengurangi sampah plastik dari sumber.Langkah pertama perlu dilakukan, pungut sampah dari rumah tangga, setelah itu baru memungut sampah di luar.

Setelah dipungut tahap selanjutnya perlu dilakukan pemilahan, dan pengolahan sampah.Hal tersebut paling penting dilakukan.

“Sampah dapat dibedakan menjadi dua sampah Organik dan sampah Anorganik, jika dipilah tentu akan memiliki nilai lebih,” jelas Initiator Plastic Exchange,I Made Janur Yasa, Minggu,(28/2) di Kerambitan,Tabanan.

Sembari Dirinya menambahkan,pemilahan sampah penting dilakukan mulai dari rumah tangga,atau bisa dikatakan, siapapun di dalam rumah tangga perlu menerapkan pemilahan sampah tersebut.