DENPASAR – Pantaubali.com – Merebaknya wabah Virus Corona tentu membuat beberapa sektor ikut terpuruk tidak terkecuali sektor pariwisata di Bali pada khususnya. Tentu sektor pariwisata di Bali membutuhkan pemulihan agar pariwisata Bali mampu bergeliat kembali.
Terkait dengan hal tersebut pada,Kamis,(14/5) Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengelar Rakor Persiapan Pemulihan Pariwisata di Bali di ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar. Rakor tersebut mengagendakan perumusan dan sinergi strategi bersama guna memulihkan pariwisata nasional khususnya Bali.
Pihak Kementrian priwisata dalam kesempatan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa pandemic Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah menimbulkan dampak yang signifikan kepada seluruh aspek perekonomian, termasuk pariwisata.
“Khusus provinsi Bali, dampak tersebut sangat terasa dan berpengaruh mengingat Bali adalah destinasi pariwisata utama. Maka perlu segera dilakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat guna memulihkan seluruh destinasi pariwisata yang terdampak,” jelasnya.
Maka dari itu,Kementrian Pariwisata telah merumuskan program CHS (Cleanliness, Health, Safety) sebagai tagline pariwisata pasca pandemic Covid-19.
“Saat ini kita memasuki dunia yang new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap normal saat ini menjadi normal. Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang,” jelasnya.
Bali dijadikan pilot project mengingat provinsi ini menjadi yang terbagus dalam menekan dan mengatasi pandemic Covid-19. Adapun berbagai strategi yang perlu diperhatikan untuk program ini mulai dari, protokol kesehatan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan terkait bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan, kesiapan wilayah Bali seperti entry point dan lokasi wisata dan destinasi.
Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi program Kementrian Pariwisata, apalagi Bali menjadi prioritas dalam bersama dengan 3 provinsi lainnya. setuju mengangkat keberhasilan Bali dalam menangani Covid-19 sebagai salah satu promosi pariwisata, melihat perkembangan kasus hingga saat ini tingkat kesembuhan sebesar 65% tertinggi di Indonesia dengan angka kematian sebesar 1,2% terendah di Indonesia.
“Ini bisa meyakinkan wisatawan untuk datang ke Bali,” ujarnya.
Akan tetapi, ia berharap pembukaan wisata di Bali tidak dilakukan secara serentak, bisa dimulai dari Nusa Dua terlebih dahulu.
“Mengingat banyak wisatawan yang sudah sangat rindu dengan Bali, kita bisa buka ITDC di Nusa Dua terlebih dahulu. Mengingat di sana secara fisik sudah terisolasi dan jauh dari pemukiman dan dengan fasilitas yang sudah lengkap,” ujarnya.
Jika trend covid-19 di seluruh dunia sudah 0%, kita bisa buka secara bertahap beberapa spot wisata di Bali, seperti spot Tanah Lot atau Monkey Forest di Ubud. Sebagai catatan pembukaan spot tersebut tidak diikuti dengan pembukaan area di sekitarnya, untuk memaksimalkan social distancing terlebih dahulu.
Dirinya menambahkan, siap menerima wisatawan lagi setelah pandemic.Karena Bali sudah membuktikan selalu bangkit pasca musibah, seperti bom Bali dan meletusnya Gunung Agung.