DENPASAR – Pantaubali.com – Tiga srikandi seniman lukis asal Bali akan memamerkan 27 karya seni rupa. Adapun karya rupa tersebut,terdiri dari Lukisan media Akriliki di kanvas oleh Nyoman Sani; Lukisan Cat Minyak di kanvas oleh Ayu Sri Wardani; dan karya Seni Grafis cetak tinggi dengan media Lino (karet) di cetak di kertas.
Pameran tiga Ibu pelukis tersebut Ni Nyoman Sani yang berlatar pendidikan Seni Lukis S1 di STSI/ISI Denpasar, Gusti Oka Armini mengenyam pendidikan S1 khusus Seni Grafis di FSRD ISI Yogyakarta dan Ni Ketut Ayu Sri Wardani menjalani pendidikan Seni Lukis di FSRD ITB Bandung. Latar belakang pendidikan tersebut dapat menjadi anasir yang mendasari proses kreatif mereka, dengan pilihan media dan bahasa ungkap visualnya masing-masing. Pameran akan digelar di Santrian Gallery, Sanur, pada Jumat, 6 Maret pukul: 18.00 Wita. Tema diangkat “Pertiwi”. Pertiwi, sebuah pameran yang menghadirkan tiga Ibu perupa asal Bali yang memiliki eksplorasi karya yang berbeda satu dengan lainnya.
Dalam karya-karya mereka tema pertiwi tervisualisasikan dengan cara ungkapan yang berbeda, melalui gesture dan komposisi warna yang khas menggungkapkan penghayatan diri antara sebagai perupa dan Ibu.
“Saya lebih cenderung menampilkan karya dengan energi yang feminim, baik dari unsur unsur medium maupun teknik. Lahir dari pemilihan warna-warna yang lebih cerah dan lembut namun ada juga terkesan keras (hitam). Seperti Ibu yang melahirkan anak anaknya, berbagai unsur karakter dan emosi terekam ditiap karya karya kali ini” jelas Nyoman Sani.
Lanjut, tema pertiwi bagi Gusti Ketut Oka Armini, dimaknai sebagai ungkapan rasa bersyukur saya atas segala keindahan bumi pertiwi yang harus kita jaga dan lestarikan.
“Frame kehidupan yang berubah dinamis dari waktu kewaktu, kemudian menginspirasi di setiap karya saya, sebagai luapan kesyukuran, dengan harapan agar alam tetap terjaga, sebagai penawar dan penyeimbang hidup dan kehidupan,” katanya.
Kemudian dalam goresan brush stroke cat minyak (oil painting) menggambarkan gejolak batin seorang Ibu yang menghayati dinamika laku kehidupan, termanifestasikan dalam metafor alam Toba oleh Ayu Sri Wardani.
“Pertiwi adalah bumi tempat kita berpijak ibaratkan ibu yg memberikan kehidupan, alam yang sdh ada dari sejak kita lahir pemberian ilahi”. Toba menjadi inspirasi karyaku dalam pameran ini, bukan hanya sekedar alamnya yang mempesona, tetapi ada keindahan yang menyatu dengan anugerah cinta yang mengiringi perjalanan hidupku,” tutupnya.