TABANAN – Pantaubali.com – Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah di Bali, mengikuti ritual atau upacara Tawur Agung di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Penebel Tabanan, Sabtu, (8/2). Ritual ini merupakan serangkaian dari Karya Agung Pengurip Gumi yang puncaknya digelar pada 20 Februari 2020 mendatang.
Rangkaian kegiatan yang telah dimulai sekitar jam 09.00 wita tersebut, turut dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua DPRD Bali N.Adi Wiryatama,, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga dan seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Selain itu, juga dihadiri oleh Ketua PHDI Pusat dan puluhan pimpinan Puri sejebag Bali.
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti selaku Murdaning Jagad Tabanan, mengatakan sangat bersyukur serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi yang telah dilaksanakan dari tahun 2019 kemarin sampai saat ini (Tawur Agung) berjalan dengan lancar. “Adanya Karya Agung Pengurip Gumi, tentunya akan membawa keharmonisan terhadap alam jagad raya Bali,” ungkapnya.
Bupati Eka berharap melalui kegiatan ini mampu mengembalikan fungsi-fungsi alam menuju keharmonisan, baik dengan Tuhan, Lingkungan dan sesama Manusia. Sesuai dengan konsep Tri Hita Karana. “Saya harap kegiatan ini juga bisa menselaraskan dan memberikan anugrah bagi jagad Bali untuk kehidupan yang lebih baik. Dimana negatif menjadi positif dan kala menjadi Dewa, sehingga semua ning manah, ning kayun dan semua bisa saling kasih mengasihi,” harapnya.
Lanjut Bupati Eka, hal itu menurutnya sangat perlu dilakukan karena pikiran yang kotor dan penuh kebencian dikatakannya hanya akan merusak jagad raya ini. “Dengan adanya ritual Tawur Agung serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi ini, semua akhlak dan pikiran tersebut dikembalikan menjadi unsur-unsur yang baik, sehingga menjadi suatu keseimbangan alam semesta dan isinnya,” imbuh Eka.
Sementara, Wisnu Bawa Tenaya selaku Ketua PHDI Pusat di sela-sela kegiatan berharap seluruh umat, khususnya umat Hindu agar meningkatkan sradha dan bhaktinya. “Harapan kita seluruh umat Hindu dimanapun berada selalu meningkatkatkan sradha dan bhaktinya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan cara-cara lascarya dan tulus ikhlas,” harapnya.
Ia pun meminta kepada seluruh umat agar selalu menjaga keseimbangan jagad bumi dengan meningkatkan tatwa dan sastra. “Ke Pura kita tentu yakin dan percaya terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kemudian kita datang dengan lascarya. Ingat Sastranya, kemudian kita ikuti dengan petunjuk-petunjuk yang ada, ikuti Desa Mawacaranya, Desa Kalapatranya,” imbuh WBT.
Sebelumnya, Ketua Panitia I Karya Agung Pengurip Gumi, I Wayan Arya, mewakili panitia karya mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada masyarakat dan seluruh undangan yang hadir. Ia mengatakan bahwa, ritual Tawur Agung ini merupakan upacara yadnya yang paling utama (tinggi). Dengan harapan mampu mengembalikan kesucian jagad, khususnya jagad Bali menuju shanti dan jagadhita.@humastabanan,-