Pria Asal Pupuan Nyaris Lompat di Jembatan Tukad Bangkung, Diduga Karena Asmara

IGD nyaris lompat di jembatan Tukad Bangkung pada Rabu malam (7/5).
IGD nyaris lompat di jembatan Tukad Bangkung pada Rabu malam (7/5).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Seorang pria asal Tabanan, IGD (46), sempat berusaha mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, pada Rabu malam (7/5). Aksi nekatnya tersebut diduga dipicu oleh kekecewaan dalam hubungan asmara.

Kapolsek Petang, AKP Nyoman Arnaya, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.30 WITA, ketika pihaknya menerima laporan mencurigakan mengenai seorang pria yang berdiri di tepi jembatan dengan gerak-gerik tidak biasa.

“Bripda I Made Rama Adi Putra menerima laporan dari anggota Polsek melalui grup WhatsApp internal. Kami langsung mengerahkan Tim Unit Kecil Lengkap (UKL) yang dipimpin oleh Pawas untuk menuju lokasi,” jelas Arnaya, Kamis (8/5).

Baca Juga:  Pasca Kebakaran Pasar Bajera, Pedagang Disiapkan Tempat Relokasi Sementara

Setibanya di jembatan, petugas mendapati I.G.D dalam kondisi emosional dan siap melompat dari ketinggian 71 meter. Dengan pendekatan persuasif, polisi berhasil mengamankan pria tersebut sebelum kejadian yang lebih buruk terjadi.

Usai diamankan, IGD dibawa ke Mapolsek Petang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil interogasi sementara, pria ini mengungkapkan bahwa keputusan drastis tersebut berawal dari masalah pribadi terkait hubungan asmaranya, meskipun ia enggan berbicara lebih detail tentang penyebab utamanya.

Baca Juga:  Motor Terjun ke Jurang 15 Meter di Jembatan Bali Cliff, Dua Pengendara Tewas

“Dia mengaku kecewa dengan masalah asmara, namun masih enggan terbuka mengenai situasi yang dihadapinya,” tambah Kapolsek Arnaya.

Sekitar pukul 22.45 WITA, keluarga IGD datang ke Polsek dan membawanya pulang untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut. Pihak kepolisian berharap peristiwa ini dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental orang di sekitar mereka.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Jika ada tanda-tanda stres atau depresi pada seseorang, kami harap warga tidak ragu untuk melapor. Pencegahan dimulai dari rumah dan lingkungan,” tegas Arnaya.

Jembatan Tukad Bangkung, yang dikenal dengan ketinggian ekstrem dan struktur terbuka, memang menjadi lokasi rawan percobaan bunuh diri. Kasus serupa sebelumnya telah terjadi di lokasi ini, memicu wacana pemasangan pagar pengaman dan kamera pengawas. Namun, hingga saat ini, langkah-langkah preventif tersebut belum direalisasikan.

Baca Juga:  Gagal Nyalip Motor, Siswi SMK Tewas Tergilas Truk di Bypass Ir Soekarno Tabanan

Kepolisian pun mendorong pemerintah desa dan tokoh masyarakat untuk lebih aktif mengedukasi warga agar mencari bantuan saat menghadapi tekanan psikologis guna menghindari insiden serupa di masa mendatang. (*)