Pj. Gubernur Bali Ajak Stakeholder Sinergi Atasi Ketimpangan Pembangunan Bali

Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyebut perekonomian Bali masih berkonsentrasi di Bali bagian Selatan, dibandingkan dengan Bali Utara.

Untuk itu, Ia menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak untuk merumuskan langkah strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali secara merata.

“Perkembangan di Bali Selatan cukup pesat, namun Bali Utara membutuhkan perhatian lebih agar potensi di bidang agrikultur, perikanan, dan pariwisata alamnya dapat tergarap optimal,” ujar Mahendra Jaya dalam acara Temu Wirasa Stakeholders 2024 di Nusa Dua, Badung, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga:  Tinjau Titik Lokasi Banjir dan Longsor di Mendoyo, Bupati Jembrana Pastikan Bantuan Tersalurkan ke Warga Terdampak 

Ia menekankan, perlunya pembangunan infrastruktur strategis seperti peningkatan jaringan jalan ke wilayah Bali Selatan dan dukungan modal bagi UMKM di Bali Utara. Dengan begitu diharapkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Bali dapat tercapai.

“Dengan pendekatan ‘Ngrombo’, mari kita bersama-sama mencari solusi untuk menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi di Bali,” imbuhnya.

Selain itu, Mahendra Jaya juga memaparkan berbagai indikator pembangunan Provinsi Bali, yang umumnya lebih baik dibandingkan rata-rata nasional.

Misalnya, angka prevalensi stunting di Bali pada 2023 berada di angka 7,2 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 21,5 persen.

Baca Juga:  Setahun Lebih Overstay, WN Maroko Dideportasi Dari Bali

Dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Bali mencapai angka 77,1 persen pada 2023, melampaui rata-rata nasional sebesar 74,39 persen.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2024 di Bali juga menurun menjadi 1,79 persen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 4,91 persen. (ana)