Komisi II DPRD Tabanan Soroti Permasalahan Irigasi Subak Jatiluwih hingga Sekolah Rusak

Raker Komisi II DPRD Tabanan dengan OPD, Rabu (9/10/2024).
Raker Komisi II DPRD Tabanan dengan OPD, Rabu (9/10/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dalam rapat kerja dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Komisi II DPRD Kabupaten Tabanan menyoroti sejumlah permasalahan, termasuk kondisi sekolah yang rusak dan irigasi di Subak Jatiluwih.

Rapat yang digelar pada Rabu (9/10/2024) bersama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas PUPRPKP, Kepala Dinas Pertanian, dan beberapa OPD lainnya ini bertujuan untuk menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakat terkait infrastruktur dan sektor pertanian. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara.

Anggota Komisi II, I Gede Made Suarjana menegaskan pentingnya perhatian terhadap Subak di wilayah Tabanan, khususnya Kecamatan Penebel, yang menjadi salah satu penghasil pertanian terbesar.

Baca Juga:  Bersihkan Diri Sebagai Cabup, Mulyadi Ikuti Upacara Mejaya-Jaya di Pura Siwa Kawitan Pasek Prateka

“Banyak subak di Penebel belum tersentuh anggaran pemerintah kabupaten maupun provinsi. Jika ini dibiarkan, masyarakat bisa mengalami kekurangan pangan karena Penebel merupakan penopang pangan di Tabanan,” ujarnya.

Sementara itu, I Nyoman Wiyarsa, anggota Komisi II lainnya, menyoroti kondisi bangunan TK negeri di beberapa wilayah Kabupaten Tabanan yang menggunakan gedung lama dan sudah rusak.

Baca Juga:  Setelah Dilantik PAW DPRD Tabanan, Rai Santini Siap Ditempatkan di Komisi Mana Saja

Khusus di sektor pertanian, Wiyarsa juga menyinggung akses pertanian di Subak Jatiluwih yang perlu diperbaiki karena sudah banyak yang rusak. “Ada beberapa bangunan yang tidak sesuai peruntukan dan merusak jalan,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian I Made Subagia menyampaikan, jaringan irigasi di Subak Jatiluwih memang perlu perbaikan.

Permasalahan yang ada disana yakni bocornya aliran air Bendungan Jatiluwih yang mengairi 20 subak di sekitarnya. Sehingga, air meluber ke pemukiman warga.

“Setelah pengecekan oleh Dinas PU dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, ditemukan beberapa masalah di jaringan irigasi bendungan Subak Jatiluwih yang merupakan kewenangan pemerintah pusat,” katanya.

Baca Juga:  Laporan Dugaan Intimidasi Mangku Melanting Pasar Tabanan Dihentikan, Tim LAGAS Pertimbangkan Langkah Hukum

Subagia berharap perbaikan tersebut dapat segera direalisasikan pada tahun 2025 agar pertanian di wilayah tersebut dapat tetap produktif dan mendukung ketahanan pangan. (ana)