Sanggar Seni Kuta Kumara Agung Duta Kabupaten Badung Tampilkan Tabuh Palegongan Klasik Kawitan

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Sanggar Seni Kuta Kumara Agung, Duta Kabupaten Badung, tampil all out dalam Utsawa (Parade) Palegongan Klasik PKB LXVI dengan membawakan karya Maestro Alm. I Wayan Lotring, di Gedung Ksiraranawa, Art Center Denpasar, Jumat (5/7/2024).

Dalam penampilan tersebut, menampilkan empat materi yaitu, pertama tamu klasik gending Kawitan. Kedua Tari Semarang Dahana, yang di mana memang formulasi tarinya berasal dari gending-gending yang dipermulasikan oleh Metro I Wayan Lotring.

Selanjutnya ada tabuh kreasi, merupakan identifikasi terhadap proses kreatif Bapak I Wayan Lotring, serta yang terakhir adalah tari Kelangon Legong yang mana tari Kelangon Legong ini menjadi sebuah tarian yang iconic berasal dari desa Adat Kuta.

Pimpinan Sanggar Seni Kuta Kumara Agung I Gusti Darma Putra mengungkapkan, kebanggaannya menjadi Duta Kabupaten Bandung dalam Parade Palegongan Klasik Khas Kabupaten Badung di PKB ke-46 ini.

“Sang maestro, sebagai salah satu tokoh yang memberikan spirit dalam berkesenian di Kuta khususnya, selalu Kami gali dan kami mencoba untuk mewujudkan dalam bentuk audiktif dan visual,” ucapnya.

Baca Juga:  Overstay dan Kehabisan Uang, Turis Asal India Dideportasi Dari Bali

Tak lupa pula dirinya berharap, Kabupaten Badung khususnya Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung bisa menggali sekaa- sekaa palegongan yang memang khas, karena kita sangat mengakui bahwa Bapak I Wayan Lotring memiliki jasa dalam dunia palegongan.

“Nah kami berharap Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung bisa menelaah lagi duta-duta yang berkompeten dan kredibel di bidang palegongan,” tandasnya.

Baca Juga:  Pemancing Tenggelam di Pantai Pandawa Ditemukan Meninggal

Sementara itu, Pembina Tari Sanggar Seni Kuta Kumara Agung Ni Nyoman Andra Kristina mengatakan, persiapan latihan mereka selama empat bulan, serta melibatkan enam puluh orang penabuh dan penari.

“Kami benar-benar sangat bangga atas terpilihnya kami sebagai duta, kami benar-benar sangat bersyukur bisa diberikan kesempatan yang baik ini dan tampil di ajang pesta kesenian Bali di tahun 2024,” ucapnya.

Selanjutnya penonton dipukau dengan penampilan Tabuh Kreasi Kebyar Kelayar. Tabuh ini terinspirasi dari sentuhan ajaibnya, I Wayan Lotring sang maestro seni yang penuh kepukauan, menjalin keajaiban seni di setiap jengkal, mengangkat nama Kuta melewati batas-batas bumi Bali.

I Wayan Lotring dalam setiap karya monumentalnya memberikan inspirasi yang mendalam, menstimulasi penata untuk menciptakan sebuah karya tabuh kreasi baru, bertajuk ‘Kebyar Kelayar’.

Baca Juga:  WPRF 2024 Digelar di Nusa Dua, Menteri Komdigi: Indonesia Siap Hadapi Transformasi Digital

Suguhan terakhir dadi Sanggar Seni Kuta Kumara Agung yaitu Tari Kreasi Palegongan Kelangon Legong. Kelangon menggambarkan keindahan dan Legong sebagai identitas seni Desa Adat Kuta.

Tari Kelangon Legong merupakan sebuah karya tari kreasi yang menggambarkan semangat dan dedikasi seorang maestro seni I Wayan Lotring, dalam memperkaya dan mempertahankan warisan budaya dan seni di Kuta.

“Dalam getaran lekuk tari kreasi Kelangon Legong, kita melihat keabadian semangat maestro I Wayan Lotring yang telah membawa sentuhan seni, mengharumkan Kuta hingga ke seluruh penjuru dunia, menjadikannya cahaya terang keberadaan seni dan budaya di Kuta,” pungkasnya. (jas)