PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tabanan periode Januari-Mei 2024 mencapai 1.026 kasus.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu dalam periode bulan yang sama, kasus DBD mengalami peningkatan signifikan.
Adapun data dari Dinas Kesehatan mencatat pada Januari 2024 tercatat ada 83 kasus, Februari 163 kasus, Maret 197 kasus.
Kemudian, pada bulan April meningkat tajam menjadi 304 kasus dengan dua kasus kematian. Sedangkan pada Mei kasus turun menjadi 279 kasus dengan satu kasus kamatian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabanan A.A Ngurah Putra Wiradana mengatakan, penyebab utama peningkatan kasus DBD ini adalah karena faktor cuaca yang mendukung perkembangan nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
“Kasus DBD ini erat kaitannya dengan populasi nyamuk yang meningkat saat perubahan musim hujan dan kemarau yang menimbulkan banyak genangan air tempat nyamuk berkembang biak,” ucapnya, Senin (10/6/2024).
Menurutnya, dalam hal penanganan DBD, Dinas Kesehatan Tabanan telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian seperti sosialisasi gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemberantasan vektor nyamuk baik dengan fogging fokus pada daerah kasus.
“Foging hanya membunuh nyamuk dewasa, jika tidak dibarengi dengan PSN lewat gerakan 3M oleh masyarakat tentu pencegahan DBD tidak bisa maksimal,” ucapnya.
Disinggung terkait program vaksinasi DBD yang diluncurkan oleh pemerintah saat ini, Putra Wiradana menyebut, di Kabupaten Tabanan belum ada pembahasan terkait program tersebut.
“Vaksin DBD belum tersedia di Tabanan. Untuk rencana program vaksinasi juga belum,” imbuhnya. (ana)