PANTAUBALI.COM, TABANAN – Keretakan tebing di Pura Batu Bolong yang terletak di kawasan DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, hingga saat ini belum mendapat penanganan.
Humas DTW Tanah Lot I Putu Erawan mengatakan, pihaknya masih menunggu tindak penanganan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) setelah bulan September lalu tim dari BWS Bali-Penida, Dinas PUPR Bali dan Balai Teknik Pantai Kementerian PUPR melakukan pengawasan dan kajian terkait penyebab keretakan tebing.
“Penangana keretakan tebing masih menunggu BWS. Sementara ini belum ada pengecekan lagi,” ujarnya, Jumat (1/12/2023).
Dia menyebut, kondisi keretakan tebing tidak bertambah dan masih sama seperti pengecekan terakhir. Dimana ada 10 titik lokasi keretakan dengan panjang hampir 20 meter dan lebar 3-4 centimeter. Kondisi yang terparah berada pada sisi madya mandala Pura Batu Bolong.
“Dari pengecekan dan catatan yang kami lakukan setiap tiap hari tidak ada perubahan keretakan,” jelasnya.
Atas kondisi tersebut, pihak pengelola masih tetap membatasi wisatawan untuk berkunjung ke area Pura Batu Bolong. Begitu juga dengan pemedek atau masyarakat yang ingin bersembahyang.
“Pengunjung hanya bisa sampai di luar atau sisi nista mandala pura,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap instansi terkait bisa segera melakukan penanganan agar kondisi keretakan tebing ini tidak semakin parah. Mengingat adanya pura diatas tebing yang merupakan tempat suci.
“Ya kami berharap semoga segera mendapat penanganan,” ucapnya. (ana)