PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebanyak 165 Kepala Keluarga (KK) di Banjar Sandan Pondok, Desa Sesandan, Tabanan, yang mengalami krisis air bersih sejak tiga bulan lalu mendapat bantuan 5.000 liter air bersih dari Polres Tabanan, Senin (4/9/2023).
Pantauan di lokasi, masyarakat berbondong-bondong mendatangi balai banjar dengan membawa ember dan galon untuk mendapat pembagian air bersih. Penyaluran air dilakukan dengan mobil tangki Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan.
Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedi Defretes mengatakan, penyaluran air tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak krisis air bersih akibat kemarau panjang. Disamping itu, sebagai peringatan HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-68.
“Kami juga membagikan 20 paket sembako untuk masyarakat membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Sandan Pondok Dewa Kadek Suyadna mengaku, krisis air bersih yang dialami oleh 165 KK tersebut terjadi karena berkurangnya debit air di sumur resapan warga akibat kemarau panjang.
“Selama ini kami memanfaatkan air secara bergilir itupun belum cukup karena sehari paling banyak hanya mendapat lima ember yang hanya cukup untuk kebutuhan masak sedangkan untuk keperluan lainnya kadang menimba air di sungai,” katanya.
Ia menyebut, kondisi ini memang sering terjadi di wilayahnya setiap memasuki musim kemarau. Kondisi tersebut juga diperparah dengan belum masuknya jaringan air dari PDAM.
“Kami bersama perangkat desa tengah berupaya untuk mengatasi masalah ini. Kemarin, masyarakat juga telah mengikuti gebyar sambungan murah PDAM, tetapi belum terpasang karena disini juga belum ada pipa induk,” jelasnya.
Pihaknya pun berharap agar bantuan air bersih ini bisa rutin disalurkan kepada masyarakat selama terjadi krisis air bersih.
“Kami berharap kedepan tidak hanya hari ini saja diberikan bantuan, bahkan dua hari sekali agar ada air bersih untuk diminum masyarakat,” harap Suyadna. (ana)