Warga Antosari Tunggu Kejelasan Tol Gilimanuk-Mengwi Hingga 31 Juli ini

Warga Desa Antosari mencabut spanduk yang sebelumnya dipasang di pinggir jalan utama Antosari-Pupuan tepatnya di Banjar Gulingan telah dicabut pada Jumat (21/7/2023).
Warga Desa Antosari mencabut spanduk yang sebelumnya dipasang di pinggir jalan utama Antosari-Pupuan tepatnya di Banjar Gulingan telah dicabut pada Jumat (21/7/2023) kemarin.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Warga Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, yang memasang spanduk meminta kejelasan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi mendapat respon dari Gubernur Bali Wayan Koster.

Selain itu, spanduk yang sebelumnya dipasang di pinggir jalan utama Antosari-Pupuan tepatnya di Banjar Gulingan telah dicabut pada Jumat (21/7/2023) kemarin.

Koordinator warga terdampak jalan tol Nyoman Agus Suryawan (46) mengatakan, ia didampingi Ketua DPRD Tabanan, Camat Selemadeg Barat, Perbekel Desa Antosari dan Bendesa Adat Antosari telah melakukan audiensi dengan Gubernur pada Kamis (20/7/2023) lalu.

Baca Juga:  Cawabup Sengap Soroti Infrastruktur Jalan Antosari-Sanda Pupuan Terabaikan

“Kami telah audiensi dengan Bapak Gubernur. Untuk kelanjutannya akan diinformasikan pada 31 Juli nanti. Setelah itu, baru diketahui progresnya akan seperti apa,” ujarnya, Sabtu (22/7/2023).

Ia menjelaskan, dalam audiensi tersebut pihaknya menyampaikan tiga hal yang selama ini menjadi permasalahan bagi warga yang lahannya terdampak pembangunan tol.

Pertama, terkait inventarisasi lahan jika warga ingin menambah isi lahan pertanian atau merenovasi rumah.

Kedua, kepastian sertifikat warga yang ingin dijadikan agunan sebab sertifikat tanah warga tidak boleh dipindahtangankan, diperjualbelikan hingga dijadikan agunan.

Baca Juga:  Diskusi dengan Anak Muda, Sengap Singgung Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja dan Pengelolaan Lingkungan

Ketiga, terkait jalur tol yang saat sosialisasi selalu disebutkan Gilimanuk – Pekutatan – Soka – Mengwi. Ditakutkan, jika proyek berlanjut maka gerbang tol akan bernama Soka padahal berada di Desa Antosari.

“Ketiga masalah itu sudah mendapat penjelasan oleh Bapak Gubernur,” jelasnya.

Suryawan menambahkan, berdasarkan penjelasan Gubernur, tersendatnya proyek pembangunan tol ini akibat masalah investor. “Tidak dijelaskan secara mendetail. Cuma dibilang ada kendala di investor,” sambungnya.

Seperti diberitakan, sejumlah warga Banjar Gulingan, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, yang lahannya terdampak jalan Tol Gilimanuk-Mengwi meminta kejelasan proyek pengerjaan tol.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Mereka melakukan aksi pemasangan spanduk di pinggir jalan utama Antosari-Pupuan yang juga menjadi kawasan terdampak proyek dan telah dipasangi patok pada Rabu (19/7/2023).

Aksi tersebut sebagai ungkapan keresahan warga terkait kelanjutan pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang mandeg (tersendat).

Adapun, jumlah warga Banjar Gulingan yang lahannya terdampak proyek mencapai 50 orang dengan luas lahan mencapai 45 hektare. (ana)