Kolaborasi Pertanian dan Pendidikan, Bupati Sanjaya Tandatangani MoU dengan Universitas Muhammadiyah Malang

Kolaborasi Bidang Pertanian Dengan Pendidikan, Bupati Sanjaya Tandatangani MoU Dengan Universitas Muhammadiyah Malang 3
Kolaborasi Bidang Pertanian Dengan Pendidikan, Bupati Sanjaya Tandatangani MoU Dengan Universitas Muhammadiyah Malang 3

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Bupati Sanjaya menandatangani MoU penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Universitas Muhammadiyah Malang di Kabupaten Tabanan, Kamis (8/6/2023).

Hal itu sebagai inovasi guna mengembangkan pertanian di Tabanan yang berfungsi tidak hanya sebagai lumbung pangannya Bali, tetapi juga diharapkan mampu menjadi pemasok pangan secara nasional.

“Sore ini, kami Pemkab Tabanan beserta jajaran, melakukan kerjasama MoU dengan Universitas Muhammadiyah Malang, tentang pendidikan dan tentang sektor pengabdian masyarakat dan penelitian, khususnya di bidang pertanian. Ini sejalan sekali, karena pemerintah kami di Kabupaten Tabanan dan Bali ini adalah sebagai daerah agraris, daerah pertanian, daerah lumbung panganya Bali. Jadi dari sinilah datangnya semua hasil produk petanian yang ada di Bali,” papar Sanjaya.

Baca Juga:  Tabanan Catat Pindah Memilih Capai 734 Orang, Sementara Tertinggi di Bali

Pihaknya senantiasa mengedepankan keunggulan Kabupaten Tabanan di bidang pertanian, sebagai unsur utama terwujudnya Visi dan Misi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani dalam bidang pangan.

“Jadi Astungkara, Puji Syukur kita melakukan kerjasama ini, sudah barang tentu tujuannya adalah untuk transfer semua hal, baik teknologi, pendidikan, semuanya. Saya selaku Pemimpin di Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi dan berterima kasih,” sambungnya.

Baca Juga:  Usai Debat, Sanjaya-Dirga Ziarah ke TPB Margarana

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd menjelaskan dalam perjanjian tersebut fokus penelitian yang berlokasi di Tabanan, yakni sebagai Kabupaten penyanggah pangan khususnya yang ada di Provinsi Bali.

Kemudian, persoalan pertanian terlebih yang ada di Tabanan bukan hanya persoalan teknis petani, tetapi juga menyertakan budaya yang telah memperoleh apresiasi dan perhatian dunia. Dikhawatirkan, dengan adanya pengaruh global, nantinya akan terjadi suatu penurunan nilai dan alih fungsi.

“Oleh karena itu, atas rekomendasi dari Prof Ignasius selaku Direktur Eksekutif UNESCO untuk Asia Pasific, setelah melihat pengalaman yang telah dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya untuk mendevelop pertanian, di beberapa daerah tingkat 2 di Jawa Timur, maka UMM diberi kepercayaan untuk juga terlibat dalam mengembangkan Subak Bali, khususnya yang ada di Tabanan ini,” jelas Prof. Fauzan.

Penandatanganan MoU antara Bupati Tabanan dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut juga disaksikan oleh Sekda, Direktur Eksekutif APCE-UNESCO, Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian, Asisten II, Para Kepala OPD Terkait Pemkab Tabanan dan Para Kepala Bagian di lingkungan Setda serta para instansi vertikal. (rls)