Ny. Putri Koster Buka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2023

Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster seusai membuka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2023, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster seusai membuka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2023, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster membuka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2023, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Selasa (14/3/2023).

 

Mengawali arahannya, Ny. Putri Koster menyampaikan, Pameran IKM Bali Bangkit mulai tahun ini, dilakukam perubahan dalam sistem pembayaran dimana penjualan di IKM Bali Bangkit pembayarannya dengan satu pintu di kasir dan murni hanya dari penjualan produk produk yang dijual di Art Centre.

 

Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana hasil penjualan  adalah total dari penjualan tenan secara keseluruhan termasuk yang di luar art centre, dan mulai sekarang hasil penjualan merupakan hasil murni hanya produk produk yang dijual di art centre dan hingga hari ini penjualan sudah  mencapai Rp640. 033.000,00.

 

Baca Juga:  Rapat dengan Komisi II DPR RI, Pj. Gubernur Bali Paparkan Kesiapan Pilkada Serentak 2024

Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini berharap kedepannya pameran di Art Centre ini tidak hanya menjadi tempat berjualan bagi IKM tetapi juga bagi wisatawan yang datang ke Bali sebagai tempat bagi mereka untuk mengedukasi diri, mencari produk yang berkualitas dengan harga yang pantas.

 

“Seperti kita ketahui, di pasaran banyak produk kerajinan yang dijual yang mengatasnamakan produk Endek Bali dan songket Bali tetapi sesungguhnya tidak mendatangkan apa-apa bagi para perajin kita,”ucapnya.

 

Bunda Putri menambahkan, jika situasi ini dibiarkan dan terjadi pembiaran, maka kedepannya akan kehilangan warisan leluhur,  tidak lagi menenun Endek karena di pasaran tenun dari luar Bali mengatasnamakan Endek Bali.

 

“Begitu pula dengan songket, kita kehilangan songket Bali karena motif songket diambil lalu dipindahkan ke bordir dan dijual murah. Hal ini tentu saja tidak hanya akan menghilangkan pasar, juga akan  menghilangkan perajin dan  akan menurunkan kemuliaan kain songket. Suatu saat kalau hal ini dibiarkan maka Bali akan kehilangan songket dan endek,”tegasnya.

Baca Juga:  Atasi Kekerasan Seksual, Mulyadi-Ardika Tawarkan Program Satu Desa Satu Dokter dan Satu Miliar

 

Putri Koster meminta kepada para pedagang jangan karena dengan alasan mencari rezeki tetapi membunuh warisan leluhur atau alasan hanya berdagang diam-diam menjual produk yang bukan hasil para perajin.

 

Kedepannya, Dekranasda Provinsi Bali bersinergi dengan Disperindag Provinsi Bali akan melakukan konsultasi dengan Kemenkumham terkait kekayaan intelektual komunal, untuk mengetahui terkait hak yang didapat para perajin sehingga terlindungi.

Apabila ditemukan hal yang terkait dengan hukum perdata maupun pidana barangkali kalau sudah mengkhawatirkan suasananya maka akan dilakukan tindakan tegas.

Bunda Putri mengingatkan jangan mencari untung sendiri dengan membuat buntung orang lain.

Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Paparkan Sistem Perizinan Terintegrasi untuk Kelola Penduduk Pendatang

 

Di akhir arahannya, seniman multitalenta ini mengajak masyarakat mencintai produk  dalam negeri terutama daerah sendiri. Pemerintah Provinsi Bali sudah memulai dimana semua jajaran mencintai produk dalam negeri dengan membeli dan menggunakan produk kerajinan dari para perajin, sehingga para perajin semakin bersemangat untuk berkarya. Kita harus  mencintai dan bangga menggunakan produk hasil kerajinan daerah sendiri.

 

Pembukaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 2 Tahun 2023 pada siang hari ini turut oleh Ketua Gatriwara Provinsi Bali, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, Ketua Dekranasda Kabupaten Karangasem, Ketua GOW Kabupaten Karangasem, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Karangasem, Kepala OPD Pemprov Bali dan organisasi wanita lainnya.

Acara juga diisi dengan Fashion Show dari Dekranasda Kabupaten Karangasem, Inspektorat Provinsi Bali serta Biro PBJ dan Perekonomian Setda Provinsi Bali. (agn)