Bupati Tabanan Puji Persatuan dan Gotong Royong Masyarakat Melaksanakan Yadnya

TABANAN – Pantaubali.com – Kembali menekankan komitmen dan berperan untuk mendukung kegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M hadiri undangan upacara secara roadshow, pada Uleman Upacara Yadnya Piodalan Kahyangan Balai Banjar Adat Penarukan Tengah Kelod, Desa Adat Penarukan, Kecamatan Kerambitan pada pukul 11.30 WITA. Kemudian dilanjutkan dengan undangan Upacara Ngenteg Linggih, Mendem Pedagingan, Taur Manca Kelud lan Pedudusan Alit di Pura Pesimpangan Dalem Yeh Gangga, Br. Pasut Desa Tibubiu Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Jumat (19/11).

Dalam kegiatan upacara yang jatuh bertepatan dengan Hari Raya Penampahan Kuningan ini, Bupati Sanjaya didampingi oleh anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, Para asisten Sekda, Inspektur, Kepala BKPSDM, Kepala Bapelitbang, Kabag Kesra, Kabag Umum, Kabag Prokopim, Camat, Bendesa adat, Perbekel serta OPD dan tokoh masyarakat desa setempat.

Rentetan karya yang jatuh pada hari baik, Sukra Wage Kuningan atau Penampahan Kuningan ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan. Terutama dalam mempersiapkan anggaran upacara sebagian besar dananya berasal dari dukungan dan gotong-royong masyarakat. Hal tersebut sebagai tanda kepedulian dan persatuan masyarakat terhadap kepentingan bersama.

Baca Juga:  Mulyadi-Sengap akan Dirikan Banjar Mart Untuk Dorong Kemajuan Ekonomi Masyarakat Tabanan

Meskipun disambut cuaca hujan, Bupati Sanjaya meyakini bahwa kedua upacara ini mendapat keberkahan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ia pun menyatakan bahwa karya sudah kepuput oleh Sang Sulinggih dan termasuk dalam karya yang Sradha Bhakti. Artinya keyakinan masyarakat untuk dapat melaksanakan karya, dengan sikap gotong-royong, baik dalam perencanaan dan pelaksanaan meskipun di tengah-tengah pandemi covid-19 yang melanda, sudah dapat terlaksana dengan luar biasa.

“Karya ini sudah tergolong karya yang Satwika Yadnya, ciri-cirinya dilihat mulai dari saya masuk, selain diterapkan prokes yang ketat, untuk upacaranya saya lihat sasana karyanya sampun manut pisan. Ada Sang sulinggih, krama dan ini didasari oleh gotong royong sampai ngenteg linggih. Kedua sarananya, sudah bagus sekali dan kemudian Susila juga sudah manut pisan, artinya karya ini sampun ngelinggihan, sang sulinggih, para mangku, jero bendesa, tokoh dan yang lainnya” kata Sanjaya. Selanjutnya ia juga mengapresiasi sikap tulus ikhlas masyarakat untuk menjadikan karya ini sebagai karya yang sudah sesuai dengan kesastraan agama.

Baca Juga:  Dorong Partisipasi Pemuda Tabanan Membangun Daerah, Mulyadi-Ardika Adakan Forum Diskusi ‘Tabanan Bebas Bicara’

“Ritatkala Karya ini Sampun kewangun oleh Masyarakat, terutama tulus ikhlas dalam membangun karya ini, apalagi sampun kepuput oleh Sang sulinggih maka ini sudah termasuk Satwika Yadnya. Apalagi hadirnya Tri Upa saksi. Dengan hadirnya tokoh-tokoh masyarakat di upacara ini, saya harap Karya ini bisa memargi antar, saya juga berdoa untuk masyarakat Tabanan semoga selalu dalam keadaan sehat dan berbahagia” lanjutnya.

Senada dengan Bupati Sanjaya, panitia pelaksanaan Uleman di Desa Adat Penarukan dan di Br. Pasut Desa Tibubiu juga sangat berterima kasih dengan komitmen Pemerintah untuk selalu hadir di tengah-tengah kegiatan keagamaan masyarakat. Sebabnya, pujian dari orang nomor satu di Tabanan tersebut bukanlah hal yang tidak mendasar, karena gotong-royong dan sikap kebersamaan masyarakat adalah kunci utama untuk bisa bersinergi dengan visi Pemerintah Tabanan dalam mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).(Rilis).