TABANAN – Pantaubali.com – Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia total jumlah sampah dikirim ke TPA Madung,Tabanan perhari rata-rata bervolume 100 Ton.Serta Dirinya menyebut, dari exsisting sampah telah menumpuk rata-rata ketingian mencapai 20 meter maka, dapat dikatagorikan kondisinya telah Overload.
Meskipun demikan, dalam upaya menekan jumlah tumpukan sampah Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melakukan beberapa langkah mulai dari, pengelolaan sampah berbasi sumber, Melakukan penyemprotan Ekoenzim dalam upaya menghilangkan bau sampai adanya usulan program pembelian lahan untuk TPA.
“Sebanyak 100 ton sampah dikirim ke TPA Mandung perhari.Ada 66 Ton kiriman dari Desa layanan mulai dari, Desa Abiantung,Banjar Anyar, Dajan Peken, Delod Peken, Dauh Peken, Denbatas, Bongan dan sekitarnya.Ditambah juga dari, daerah Desa lainnya dengan total volume mencapai 34 Ton lebih,” jelasnya,Sabtu,(4/9) saat dikonfirmasi di Tabanan.
Melihat kondisi tersebut dapat dikatakan volume TPA telah overload.Dalam artian,tidak ada parameter kenapa over akan tetapi, jika dilihat dari existing TPA dengan luas lahan mencapai 2,5 hektar kondisinya saat ini telah terlihat ditutupi sampah, bahkan tumpukan telah naik mencapai puluhan meter dari permukaan tanah.
“Dalam kondisi tersebut,sampah langsung diterima dilouding selanjutnya ditata ke atas.Tingginya timbunan sampah rata-rata mencapai 15 sampai 20 meter dari permukaan tanah.Melihat exsisting sampah telah menumpuk maka, dapat dikatagorikan telah overload,” katanya.
Selanjutnya dalam pengelolaan gas beracun dan dampak bau ditimbulkan.Telah dilakukan juga upaya secara rutin penyemprotan cairan Ecoenzim, yang sampai saat ini masih dibantu oleh Ekoenzim Nusantara Tabanan khsusnya.
“Telah disemprotkan cairan setiap duakali sehari, atau disesuaikan dengan kondisi sampah.Saat ini kami telah memiliki stok air sebanyak 15 ribu liter dan alat penyemprotnya.Sehinga, nantinya akan mampu melakukan penyemprotan secara rutin Ecoenzim.Sedikit tidaknya mampu mengurangi bau serta dapat menata gas metan sehinga dapat dicegah terjadinya kebakaran,” paparnya.
Memang telah ada usulan dan rencana untuk memperluas lahan TPA.Pemerintah daerah memang telah mengusulkan program pembelian lahan akan tetapi,viskal saat ini belum memungkinkan.Atau memanfatkan tanah aset Pemeritah akan tetapi,dari segi luasan lahan memang belum mencukupi juga.
“Ya, minimal satu lokasi luasan lahan TPA kurang lebih mencapai 1 Hektar,” ucapnya.
Dalam upaya penanganan tersebut pada perinsifnya DLH meskipun di tengah kondisi Pandemi dan viskal daerah belum memadai.Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasi sumber tetap dilaksanakan.Dimana, Desa Adat maupun Desa Dinas terus bergerak sehinga,pelan tapi pasti sedikit tidaknya volume sampah dikirim ke TPA Mandung dapat dikurangi.
“Kami tetap bergerak dalam upaya Bank Sampah, minimal masyarakat teredukasi terlebih dahulu untuk memilih maupun memilah sampah dari sumbernya,” pungkasnya.