Pemilih di Tabanan, Disebut Bertambah Dua Ribu Lebih

TABANAN – Pantaubali.com- Dari Rapat Kordinasi (rakor) Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) yang digelar KPU Tabanan dengan melibatkan para stake holder mulai dari Bawaslu, Disdukcapil, hingga partai politik,Selasa, (29/6) menyebutkan, dibandingkan DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pilkada Tabanan 2020 lalu yang berjumlah 362.813 pemilih, maka pemilih di Tabanan hingga bulan Juni 2021 ini bertambah sekitar 2.384 pemilih. Yakni sebanyak 365.197 pemilih, dengan rincian laki-laki sebanyak 179.502 dan perempuan sebanyak 185.695 pemilih.

KPU Tabanan secara terus menerus melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak mulai parpol, instansi terkait hingga masyarakat. Dengan demikian diharapkan Daftar Pemilih yang dihasilkan menjelang Pemilihan 2024 mendatang akan semakin sempurna, itu disampaikan, Ketua KPU Tabanan, I Gede Putu Weda Subawa,

“Dalam pemutakhiran data pemilih berkelanjutan, KPU Tabanan senantiasa melibatkan semua pihak, sehingga kami berharap daftar pemilih yang dihasilkan nanti adalah data pemilih yang berkualitas yang memenuhi unsur akurat, mutakhir dan komprehensif,” jelasnya.

Dirinya mengharapkan partisipasi aktif semua pihak sehingga nantinya data pemilih tidak lagi menjadi masalah dalam gugatan pemilu.

Selanjutnya, Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Tabanan, I Ketut Sugina menjelaskan, dalam rakor PDPB tersebut bagaimana proses data pemilih bulan Juni ini, mulai dari proses DPT 2020, kemudian rekapitulasi bulan Pebruari, Maret, April, Mei hingga saat rakor Bulan Juni ini.

Baca Juga:  Ruko di Penebel Ludes Terbakar Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai 1 Miliar

“Prinsif PDPB ini adalah bagaimana kita memasukkan pemilih baru yang telah memenuhi syarat, mencoret data pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat serta melakukan perbaikan data pemilih yang keliru, sehingga apa yang dihasilkan benar-benar berkualitas,” sebutnya.

Terkait penambahan jumlah pemilih sebanyak 2.384 pemilih dijelaskan Sugina semua itu berproses dari data yang didapatkan dari berbagai sumber seperti disdukcapil, sekolah-sekolah, aparat desa hingga masyarakat luas.

“Kalau dibandingkan dengan DPT kita saat Pilkada Tabanan 2020 lalu, memang secara global ada penambahan sebanyak 2.384 pemilih,” ucapnya.

Sedangkan jika dibandingkan dengan PDPB bulan sebelumnya justru terjadi pengurangan sebanyak 82 pemilih. Karena PDPB bulan Mei lalu, pihaknya merekapitulasi jumlah pemilih mencapai 365.279 pemilih. Dari pemilih bulan Mei itu, pada Juni ini ada penambahan pemilih baru sebanyak 16 orang, sedangkan pemilih yang TMS (tidak memenuhi syarat) sebanyak 98 pemilih. Sehingga PDPB bulan Juni adalah 365.279 ditambah pemilih baru sebanyak 16 pemilih dan dikurangi pemilih yang TMS sebanyak 98 pemilih, sehingga PDPB bulan Juni hanya 365.197 pemilih.

Baca Juga:  Dorong Partisipasi Pemuda Tabanan Membangun Daerah, Mulyadi-Ardika Adakan Forum Diskusi ‘Tabanan Bebas Bicara’

“Datanya berproses, data yang kami dapatkan dari berbagai pihak kita lakukan singkronisasi dengan disdukcapil dan juga DPT kita sebelumnya, sehingga apa yang dihasilkan saat ini betul-betul melalui screening yang panjang,” bebernya.

Namun bisa jadi masih ada warga yang belum terdaftar, ataupun data pemilih yang seharusnya sudah TMS (Tidak Memenuhi Syarat), nah inilah yang dibutuhkan peran serta semua pihak agar nantinya data yang dihasilkan benar-benar berkualitas.

“Daftar Pemilih yang kita hasilkan nanti adalah daftar pemilih kita bersama, sehingga peran aktif semua pihak sangat kami harapkan, salah satunya melalui rakor yang kita laksanakan hari ini, kami berharap mendapat banyak masukan dan saran-saran untuk PDPB berikutnya,” harap Sugina.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Hadiri Upacara Peringatan Puputan Margarana Ke-78

Ketua Bawaslu Kabupaten Tabanan, I Made Rumada dalam rakor tersebut menegaskan pihaknya akan terus mengawal pemutakhiran data pemilih yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Tabanan.
“Jadi apa yang dihasilkan KPU Tabanan ini akan terus kami kawal, caranya akan kami lakukan faktual apakah benar pimilih yang dikatakan TMS itu benar-benar TMS, begitu juga apakah pemilih baru yang dimasukan itu benar – benar belum terdaftar dalam daftar pemilih, intinya kita memiliki tujuan yang sama yakni bagaimana menciptakan daftar pemilih kedepannya lebih berkualitas,” ucapnya.

Sementara beberapa perwakilan partai politik seperti I Gst Nyoman Omardani dari PDIP, I Made Arjana dari Golkar dan A. Aziz dari PKS mengapresiasi apa yang dilakukan KPU Tabanan sesuai dengan yang dipaparkan. Pihaknya berharap permasalahan daftar pemilih tidak lagi menjadi permasalahan yang krusial.

“Kami berharap kedepannya persoalan daftar pemilih bisa dieliminir,” beber parwakilan parpol.