PANTAUBALI.COM, TABANAN — Pada pertengahan 2026 mendatang, pengunjung Nuanu Creative City akan bisa melihat dan mempelajari langsung berbagai spesies flora langka Bali yang terancam punah di Magic Garden.
fasilitas edutainment botani yang dikembangkan di kawasan kreatif seluas 44 hektare tersebut.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Nuanu dalam merawat keberlanjutan alam Bali, sekaligus memperkuat posisi Tabanan sebagai destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan yang ingin terhubung kembali dengan kekayaan hayati pulau ini.
Magic Garden menjadi ruang khusus bagi pengunjung untuk belajar, menghadirkan pengalaman yang mudah diakses untuk memahami betapa pentingnya menjaga kelestarian ekosistem flora Bali.
Beberapa spesies flora terancam punah kini mulai dikonservasi di Nuanu, antara lain Majegau Bali, jenis pohon kayu asli yang sejak lama digunakan dalam tradisi Bali namun kini semakin sulit ditemukan; Cendana (Sandalwood) yang dikenal karena nilai sakral dan aromanya yang khas; serta Randu Alas, pohon dengan bunga merah yang menyerupai serat sutra yang dulu banyak tumbuh di sekitar kawasan pura.
Mereka, beserta beberapa spesies lain dari yang hampir punah sampai terancam, akan menjadi bagian dari program edukasi di Nuanu.
“Di sini, kami merangkai yang terbaik dari Bali untuk para pengunjung, termasuk mengumpulkan dan mengonservasi flora Bali yang terancam punah,” kata CEO Nuanu Creative City Lev Kroll, Sabtu (22/11/2025).
Menurutnya, perhatian dan pengetahuan adalah sarana paling efektif untuk melindungi alam. “Ketika spesies yang terancam punah menjadi bagian dari sebuah pengalaman, orang dapat belajar lebih banyak dan pariwisata pun bisa selaras serta benar-benar memberi manfaat bagi alam,” tambahnya.
Membangun sebuah kawasan kreatif yang memadukan alam, seni, budaya, dan teknologi membutuhkan konsistensi serta kerja bersama yang mendalam.
Nuanu Creative City dibangun oleh para ahli lintas bidang yang bekerja menuju visi bersama, yaitu: menciptakan kawasan liburan yang menginspirasi, membuka ruang dialog, dan membuktikan pembangunan yang menghormati nilai alam dan budaya itu ada, menjadikan Nuanu sebagai salah satu destinasi liburan yang wajib untuk dikunjungi di Bali.
“Sebagaimana tukang kebun menjaga setiap sudut kebunnya, kami di Magic Garden merawat keseluruhan ekosistem yang tumbuh di Nuanu Creative City,” ujar Komang Sri Junisabtika, Magic Garden Venue Manager.
Mulai pertengahan 2026, pengunjung dapat merasakan pengalaman baru di Magic Garden sebagai bagian dari liburan mereka di Nuanu Creative City. Mereka juga dapat didampingi para ahli untuk mempelajari lebih dalam tentang flora-flora Bali yang sudah tergolong langka. (rls)































