GIANYAR, PANTAUBALI.COM – Ketegangan di lapangan proyek irigasi di Subak Tenggaling, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, berakhir tragis. Tiga buruh melampiaskan dendam mereka dengan menghabisi nyawa mandor proyek, I Wayan Sedhana pada Jumat (24/10/2025) siang. Sementara jasad korban asal Desa Saba, Blahbatuh itu ditemukan sehari kemudian, Sabtu (25/10/2025).
Ketiga pelaku, masing-masing berinisial MA, MF, dan SF, kini telah ditangkap polisi di wilayah perbatasan Jember–Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu (29/10/2025), setelah sempat melarikan diri usai membunuh korban di lokasi proyek.
Kapolres Gianyar AKBP Chandra C. Kesuma menjelaskan, penyelidikan mengarah pada motif dendam akibat perlakuan kasar korban terhadap para pelaku.
“Ketiganya mengaku sering dimarahi bahkan ditampar oleh korban saat bekerja. Sakit hati itu yang kemudian menjadi pemicu utama,” ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Gianyar, Jumat (31/10/2025).
Amarah yang menumpuk itu akhirnya meledak di tengah proyek yang sepi. Ketika situasi memungkinkan, korban dipukul di kepala hingga tersungkur sebelum lehernya digorok menggunakan gergaji. Setelah memastikan korban tewas, para pelaku kabur membawa sepeda motor Honda Vario milik korban menuju Jawa Timur.
Polisi yang bergerak cepat melakukan pelacakan lintas wilayah berhasil menangkap ketiganya tanpa perlawanan.
“Kami kenakan pasal berlapis, yakni pembunuhan dan pencurian, mengingat para pelaku juga membawa barang milik korban,” tegas Kapolres Gianyar.
Peristiwa ini menjadi potret kelam dunia kerja konstruksi di mana relasi antara atasan dan bawahan kerap diwarnai tekanan tinggi. Polisi kini masih mendalami apakah aksi pembunuhan tersebut dilakukan secara spontan atau sudah direncanakan sebelumnya.
“Motif utamanya adalah sakit hati, tapi kami tetap menyelidiki ada tidaknya unsur perencanaan,” tambah Kapolres Gianyar.
Ia juga menegaskan, pengungkapan cepat kasus ini menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan di Gianyar. (ra)

































