PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebelas titik jaringan irigasi serta sumur bor untuk irigasi subak di wilayah Kecamatan Tabanan telah digarap Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP).
Langkah itu untuk meningkatkan efisiensi dan ketersediaan air bagi lahan pertanian, sekaligus menjaga keberlanjutan sistem Subak sebagai warisan budaya agraris masyarakat Bali.
Di Kecamatan Penebel, kegiatan dilakukan pada jaringan irigasi tersier Subak Cepik, Desa Cepik, Kecamatan Penebel. Pekerjaan meliputi perkuatan bangunan bagi sadap, perkuatan saluran batukali dua sisi, serta saluran beton dua sisi.
Dengan pagu anggaran Rp400 juta, proyek ini ditargetkan mampu meningkatkan fungsi irigasi untuk 58 hektare lahan sawah. Sementara di Kecamatan Selemadeg Timur, kegiatan dilaksanakan di beberapa titik strategis, yaitu Subak Sesandan, Subak Belongyang, Subak Aseman I, Aseman Ia, dan Aseman III (D.I Yeh Matan) dengan pagu anggaran Rp450 juta.
Pekerjaan meliputi perbaikan bendung, bangunan pelimpah, hingga perkuatan saluran beton dan batukali, dengan hasil yang diharapkan mampu meningkatkan layanan irigasi seluas 38 hektare.
Masih di wilayah yang sama, dilakukan perbaikan jaringan irigasi dan jalan Banjar Babakan-Jro Pauman di Desa Wanagiri dengan pagu anggaran Rp400 juta, serta tiga pembangunan sumur bor irigasi di Subak Lanyah Banjar Kebon, Subak Aseman IV, dan Subak Lanyah Delod Jalan Banjar Temuku Aya, masing-masing dengan pagu anggaran antara Rp100 juta hingga Rp200 juta.
Di Kecamatan Kediri, kegiatan pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jaringan irigasi usaha tani di Pandak Bandung dengan pagu anggaran Rp500 juta.
Melalui pekerjaan perkuatan saluran beton dua sisi, pembuatan talang air, serta dinding penahan tanah, hasilnya diharapkan mampu memperkuat suplai air irigasi untuk 63 hektare sawah.
Sementara di Kecamatan Kerambitan, rehabilitasi jaringan irigasi D.I Timan Agung di Desa Kerambitan dilaksanakan dengan pagu anggaran Rp200 juta, memberi dampak positif terhadap peningkatan layanan irigasi di area 178 hektare lahan pertanian.
Adapun di Kecamatan Tabanan, terdapat tiga kegiatan penting: rehabilitasi jaringan irigasi Subak Gunggungan D.I. Buruan di Desa Sekartaji dengan Pagu Rp200 juta, D.I. Bongan Kapal di Desa Tunjuk dengan pagu Rp200 juta, serta D.I. Gubug di Subak Gubug I, Desa Gubug dengan pagu Rp150 juta.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Dinas PUPRPKP yang terus memperkuat infrastruktur pertanian.
Menurutnya, irigasi yang kuat dan berfungsi optimal adalah kunci dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Terlebih lagi, Tabanan merupakan daerah agraris dan lumbung pangan Bali sehingga memiliki tanggung jawab besar dalam kelanjutan sektor pertanian.
“Upaya perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan sumur bor ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi wujud nyata komitmen kami untuk memastikan para petani dapat bekerja dengan tenang, produktif, dan sejahtera,” ujar Sanjaya, Rabu (29/10/2025).
Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur pertanian akan terus menjadi prioritas Pemkab Tabanan, sejalan dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani.
Plt. Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, Made Dedy Darmasaputra menambahkan, seluruh kegiatan fisik di sektor pertanian tahun ini difokuskan pada efektivitas penyaluran air dan ketepatan sasaran penerima manfaat.
“Seluruh kegiatan dirancang berbasis kebutuhan riil subak dan lahan pertanian. Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, kami memastikan agar setiap rupiah anggaran yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat langsung bagi petani dan menjaga keberlanjutan fungsi irigasi di lapangan,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya mendukung produktivitas pertanian, tetapi juga menjadi bagian dari adaptasi terhadap perubahan iklim, dengan menyediakan sumber air alternatif melalui pembangunan sumur bor di wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan. (ana)
































