Dinkes Tabanan Pastikan Penanganan Korban Gigitan Anjing Positif Rabies di Batukaru

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Ida Bagus Surya Wira Andi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Ida Bagus Surya Wira Andi.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan memastikan para pendaki yang digigit anjing rabies di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali, mendapatkan penanganan yang optimal.

Pasca hasil uji laboratorium terhadap sampel otak anjing yang menggigit rombongan pendaki di Gunung Batukaru dinyatakan positif rabies oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Distan segera mengambil langkah cepat dan strategis guna memastikan keselamatan para korban serta mengantisipasi penyebaran rabies.

Para korban gigitan telah ditetapkan untuk menerima Vaksin Anti Rabies (VAR) lengkap sebanyak empat dosis, dengan pemantauan kondisi kesehatan secara berkala untuk mendeteksi ada tidaknya gejala rabies.

Tatalaksana vaksinasi dilanjutkan hingga dosis lengkap, yaitu VAR II dan VAR III, dengan menghubungi korban yang sebelumnya mendapatkan pelayanan di Puskesmas Pupuan I.

Selanjutnya, para korban diarahkan melanjutkan vaksinasi ke puskesmas rabies center terdekat dengan membawa kartu kontrol VAR yang sudah dikeluarkan Puskesmas Pupuan I.

Baca Juga:  Desa Kukuh Tabanan Jadi Percontohan Desa Cantik

Selain penanganan korban, Dinas Kesehatan juga menjalin koordinasi dengan Ketua Forum Perbekel Kabupaten Tabanan untuk mensosialisasikan tatalaksana yang benar dalam menghadapi gigitan hewan penular rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Ida Bagus Surya Wira Andi memastikan semua korban gigitan anjing di Batukaru telah dan akan mendapatkan vaksinasi rabies sesuai prosedur, termasuk tindak lanjut hingga dosis lengkap.

Baca Juga:  15 Pendaki Gunung Batukaru Digigit Anjing Liar Diduga Rabies

Ia menegaskan, jumlah pendaki yang mengalami luka gigitan anjing yakni sembilan orang. Sedangkan enam orang lainnya tidak sampai luka. “Pemantauan kesehatan korban terus kami lakukan secara ketat,” ujarnya pada Rabu (24/9/2025).

Ia juga menegaskan, kesiapan logistik vaksin dalam kondisi terkendali. Hingga saat ini, ketersediaan vaksin dan serum di Kabupaten Tabanan dinyatakan aman, dengan jumlah 2.765 vial/dosis VAR dan 30 vial SAR yang tersebar di puskesmas rabies center, RSUD Tabanan, serta RSUD Singasana.

“Stok VAR dan SAR di Kabupaten Tabanan dalam keadaan aman dan mencukupi. Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap harus waspada. Jika ada kasus gigitan hewan penular rabies, segera lakukan pencucian luka yang benar dan datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi,” tegasnya.

Baca Juga:  Terlibat Kasus Perdagangan Bayi, Kejari Tabanan Bubarkan Yayasan Anak Bali Luih

Pihaknya juga mengimbau agar setiap korban gigitan anjing atau kucing segera mendatangi puskesmas terdekat dan melakukan prosedur pencucian luka yang benar sebelum mendapatkan vaksinasi. Langkah koordinasi juga dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng, serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

Hal ini bertujuan untuk melakukan pelacakan terhadap korban yang mungkin mendapatkan pengobatan di luar Kabupaten Tabanan, sekaligus memastikan ketersediaan VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) dalam kondisi cukup untuk mengantisipasi kebutuhan tambahan. (ana)