
PANTAUBALI.COM, TABANAN – Anjing yang menggigit pendaki di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali, telah dieliminasi untuk diambil sampel otaknya. Sebelumnya, anjing liar yang diduga positif rabies tersebut dikabarkan mengigit 15 orang pendaki pada Minggu (21/9/2025).
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan saat ini adalah drh. Gede Eka Parta Ariana mengatakan, jumlah anjing yang dieliminasi untuk diambil sampelnya berjumlah satu ekor. Sampel dikirim ke laboratorium di Denpasar untuk dites positif rabies atau tidak.
“Sudah diambil sampel otaknya dan hari ini akan dikirim ke Denpasar untuk dites,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
la menyebut, hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam satu hingga dua hari ke depan. Jika terbukti positif rabies, pihaknya akan segera melakukan vaksinasi massal di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, dan sekitarnya. “Satu hari ini atau besok hasil lab sudah keluar,” tambahnya.
Selain itu, tim Distan juga melakukan penyisiran di kawasan jalur pendakian untuk menelusuri habitat anjing liar tersebut. Eka Parta menegaskan, kasus ini merupakan kasus keenam gigitan anjing di Kecamatan Pupuan.
“Mudah-mudahan tidak ada penambahan kasus kembali sehingga Pupuan tidak ditetapkan sebagai zona merah,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, 15 pendaki dilaporkan tergigit anjing liar saat melakukan aktivitas pendakian di Gunung Batukaru. Lima korban sudah mendapatkan perawatan di UGD Puskesmas Pupuan I.
Penanganan dilakukan sesuai prosedur, mulai dari pencucian luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit hingga pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR). (ana)