PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tabanan sejak Selasa (9/9/2025) kemarin mengakibatkan longsor di area kuburan (setra) Banjar Bongan Lebah, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Akibatnya, sejumlah jenazah yang dimakamkan di lokasi tersebut tampak terlihat di permukaan.
Kelian Adat Banjar Bongan Gede, Komang Suparman, menjelaskan peristiwa longsor diperkirakan terjadi pada Rabu (10/9/2025) dini hari, sekitar pukul 01.00 – 03.00 WITA.
Dari hasil pengamatan, sekitar 10 hingga 15 jenazah tampak jelas, bahkan ada dugaan beberapa jenazah terbawa arus sungai yang berada di bawah setra.
“Tanah setra ini berada di tepi Tukad Yeh Panan, perbatasan Desa Bongan dan Desa Pejaten. Ada kemungkinan jenazah hanyut karena tidak terlihat menumpuk,” ungkapnya.
Suparman menambahkan, jenazah-jenazah yang terlihat tersebut seluruhnya sudah melalui prosesi Ngaben.
“Di Desa Bongan, jenazah tidak diangkat lagi saat upacara Ngaben, sehingga jenazah yang terlihat sekarang semuanya sudah menjalani upacara tersebut,” jelasnya.
Untuk mencegah longsor susulan, warga bersama aparat desa bergotong royong menimbun kembali jenazah dengan tanah serta menutup area longsor menggunakan terpal. Upaya ini dilakukan agar air tidak masuk ke dalam lubang dan memperparah kerusakan.
Menurut Suparman, penyebab utama longsor diperkirakan berasal dari aliran air sawah yang berada di bagian barat setra dengan posisi lebih tinggi dari lokasi pemakaman.
“Kalau sungai posisinya jauh di bawah setra, kemungkinan besar longsor terjadi karena rembesan air sawah,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, pihak desa telah berkoordinasi dengan BPBD Tabanan serta melakukan upaya pencegahan, termasuk secara sekala niskala. Setra Bongan ini sendiri diempon oleh empat banjar, yakni Banjar Adat Bongan Lebah Kelod, Banjar Adat Bongan Lebah Kaja, Banjar Adat Bongan Tengah, dan Banjar Adat Bongan Gede. (ana)