Putri Koster Ajak PKK Jadi Teladan Pengelolaan Sampah di Desa

Kegiatan Menyapa dan Berbagi di Wantilan Pura Puseh Lan Desa, Desa Adat Beng, Kecamatan Gianyar, pada Jumat (22/8/2025).
Kegiatan Menyapa dan Berbagi di Wantilan Pura Puseh Lan Desa, Desa Adat Beng, Kecamatan Gianyar, pada Jumat (22/8/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Putri Suastini Koster, mengajak masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah secara mandiri. Menurutnya, sampah merupakan permasalahan kronis yang harus menjadi perhatian bersama.

Penanganannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan aktif masyarakat.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan Menyapa dan Berbagi di Wantilan Pura Puseh Lan Desa, Desa Adat Beng, Kecamatan Gianyar, pada Jumat (22/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Ibu Putri Koster meminta agar PKK turut aktif mensosialisasikan pengelolaan sampah berbasis sumber. PKK yang ada di desa, kecamatan, dan kelurahan diharapkan dapat menjadi contoh sekaligus teladan di lingkungannya masing-masing dalam hal pengelolaan sampah yang baik.

“Sampah yang menumpuk akan menghasilkan racun seperti dioksin dan mikroplastik. Oleh sebab itu, sampah harus dipilah: mana yang termasuk sampah organik, sampah anorganik, sampah dapur, dan sampah residu,” jelasnya.

Baca Juga:  Warga Denpasar Keluhkan Gas Langka, Satgas LPG 3 Kg Bali Sidak Pangkalan

Ia menambahkan, sampah organik dan sampah makanan yang mencakup hampir 65 persen total sampah harus diselesaikan di sumbernya, baik di rumah tangga masing-masing maupun di desa adat.

Sementara sisanya, berupa sampah anorganik dan residu, agar dikelola di TPS3R dan TPST yang berada di wilayah desa adat. Pola tersebut, menurutnya, sudah tepat untuk menangani permasalahan sampah di Bali.

Baca Juga:  ABK Asal Bekasi Tewas Tenggelam di Perairan Tanjung Benoa

“Jika desa-desa di Bali bersih, maka Bali pasti bersih. Ujung tombaknya ada di masing-masing desa adat,” imbuh wanita yang juga merupakan Duta PSBS PADAS tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap desa di Bali harus bersih dari sampah tanpa mengotori desa lainnya.

Selain itu, Ibu Putri Koster yang didampingi Lurah Beng juga meninjau pemanfaatan biopori dan teba modern di Wantilan Pura Puseh Lan Desa, Desa Adat Beng.

Ia mengapresiasi peran aktif masyarakat Desa Adat Beng dalam mendukung program pengelolaan sampah berbasis sumber melalui pembuatan biopori dan teba modern di fasilitas umum desa.

“Becik niki. Ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana penerapan pengelolaan sampah berbasis sumber,” katanya. Ia berharap konsep ini juga dapat diterapkan di setiap rumah tangga.

Baca Juga:  WNA Peru Seludupkan Narkoba Rp10 Miliar ke Bali dengan Cara Tak Terduga

Kegiatan Menyapa dan Berbagi di Desa Beng, Kecamatan Gianyar, juga menyasar lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, kader PKK, dan balita dari lima kelurahan di Kecamatan Gianyar, yakni Abianbase, Bitera, Beng, Gianyar, dan Samplangan.

Jumlah bantuan yang didistribusikan mencapai 50 paket sembako yang terdiri dari beras, telur, dan susu, serta berbagai bantuan lainnya sebagai bentuk kerja sama dan kolaborasi PKK dengan mitra kerja serta perangkat daerah Pemerintah Provinsi Bali. (rls)