PANTAUBALI.COM – Daun kelor sejak lama dikenal masyarakat sebagai tanaman serbaguna yang kaya khasiat. Bahkan, WHO (World Health Organization) menyebut kelor sebagai “miracle tree” atau pohon ajaib karena hampir semua bagiannya, mulai dari akar, batang, hingga daunnya, memiliki manfaat bagi kesehatan.
Di Bali, kelor biasa ditanam di pekarangan rumah dan sering diolah menjadi sayur bening sederhana. Meski tampilannya sederhana, ternyata kandungan gizinya luar biasa.
Menurut sejumlah penelitian, daun kelor kaya akan vitamin A, vitamin C, kalsium, protein, zat besi, hingga antioksidan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan nutrisinya bahkan disebut lebih tinggi dibandingkan beberapa jenis makanan populer, seperti wortel dan susu.
Daun kelor ini ibarat apotek hidup. Dari meningkatkan imunitas, menurunkan kadar gula darah, hingga menjaga kesehatan mata dan tulang, semua ada manfaatnya.
Pemilik usaha Mie Kelor GUD di Kabupaten Tabanan, Bali, I Wayan Sumerta Dana Arta, menjelaskan, kelor bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai guna.
“Kelor ini bisa dijadikan berbagai macam olahan. Seperti tepung, teh celup, bahkan minyak,” jelasnya.
Ia menyebut, kelor kaya akan kandungan gizi berupa vitamin, kalsium, potasium untuk mencegah kanker, magnesium, zat besi, hingga protein tinggi yang baik untuk mencerdaskan anak.
Daun kelor juga mengandung berbagai vitamin penting seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B1, B2, B3, hingga B6, serta mineral lengkap seperti kalsium, kalium, zat besi, dan magnesium.
Tak hanya di Indonesia, popularitas kelor atau moringa juga terus meningkat di luar negeri. “Di luar negeri, moringa saat ini sangat digemari karena manfaatnya,” tambah Sumerta Dana Arta.
Selain dikonsumsi sebagai sayur, kini daun kelor juga banyak diolah menjadi teh, kapsul herbal, hingga produk kecantikan. Daun ini dipercaya mampu membantu menurunkan kolesterol, mengatasi peradangan, hingga menjaga kesehatan kulit.
Bagi masyarakat pedesaan, daun kelor juga berperan penting dalam mengatasi masalah gizi. Kandungan proteinnya yang tinggi membuat kelor kerap dianjurkan bagi anak-anak dan ibu menyusui untuk mencegah stunting.
Dengan segala manfaatnya, tak heran jika tanaman yang mudah tumbuh di iklim tropis ini kini semakin populer dan dilirik sebagai salah satu komoditas herbal bernilai ekonomi tinggi. (ana)