PANTAUBALI.COM, TABANAN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Tabanan, Minggu (17/8/2025), berlangsung khidmat dan sarat makna perjuangan.
Seluruh peserta upacara, termasuk Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, tampil dalam balutan busana adat Bali bernuansa tridatu dengan sentuhan agraris, simbol harmoni budaya lokal Tabanan sebagai daerah pertanian sekaligus semangat nasionalisme.
Rangkaian peringatan dimulai sejak Sabtu malam (16/8/2025) dengan Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pancaka Tirta. Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang hadir mewakili Gubernur Bali, memimpin prosesi hening itu dan mengajak seluruh peserta meneladani perjuangan 639 pejuang TNI dan Polri, 253 pejuang rakyat, serta 9 pahlawan tak dikenal yang dimakamkan di TMP Pancaka Tirta.
Puncak acara digelar Minggu pagi (17/8/2025) melalui Upacara Detik-detik Proklamasi di Lapangan Alit Saputra. Bupati Sanjaya bertindak sebagai inspektur upacara, didampingi Wakil Bupati I Made Dirga, Ketua DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa, Forkopimda, jajaran perangkat daerah, TNI/Polri, instansi vertikal, serta masyarakat.
Suasana khidmat terasa saat pasukan Paskibraka mengibarkan Sang Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya, sementara Ketua DPRD membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan.
Dalam momen itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan menekankan bahwa peringatan HUT RI bukan sekadar seremoni, melainkan momentum reflektif untuk memperkuat peran aktif masyarakat dalam membangun bangsa.
Secara simbolis, dua warga binaan Lapas Kelas IIB Tabanan menerima remisi umum, sebagai bentuk penghargaan atas proses pembinaan yang mereka jalani.
Sore harinya, Upacara Penurunan Bendera dilaksanakan sekaligus penyerahan penghargaan kepada 29 pensiunan PNS atas dedikasi mereka, serta 33 pemenang lomba yang digelar dalam rangkaian HUT RI.
Suasana semakin meriah dengan penampilan teatrikal siswa-siswi SMA Negeri 1 Tabanan yang mengobarkan semangat nasionalisme.
Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Tabanan yang memberi warna tersendiri pada peringatan tahun ini.
“Tahun ini kami tampilkan hal berbeda. Sebagai lumbung beras Bali, kami mengajak peserta upacara hadir dengan busana agraris bernuansa tridatu. Ini mencerminkan identitas Tabanan sebagai daerah pertanian, selaras dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM),” ujarnya penuh optimisme. (rls)