Jelang Badung UMKM Week 2025, Diskop UKMP Lakukan Kurasi Produk Unggulan

Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskop UKMP) Kabupaten Badung mengadakan proses kurasi produk UMKM yang akan ikut di Badung UMKM Week 2025.
Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskop UKMP) Kabupaten Badung mengadakan proses kurasi produk UMKM yang akan ikut di Badung UMKM Week 2025.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Menyambut gelaran Badung UMKM Week 2025 yang akan berlangsung pada 19–25 Agustus di Beachwalk Shopping Center, Kuta, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskop UKMP) Kabupaten Badung mengadakan proses kurasi produk UMKM. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (1/8/2025) bertempat di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung.

Pelaksana Tugas Kepala Diskop UKMP, Anak Agung Ngurah Raka Sukadana, menyampaikan apresiasinya terhadap kualitas produk UMKM lokal. Menurutnya, kreativitas dan mutu produk yang ditampilkan pelaku UMKM Badung menunjukkan daya saing yang tinggi dan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat di tingkat desa.

“Ini mencerminkan komitmen kuat Pemkab Badung, khususnya Bupati dan Wakil Bupati, dalam memperkuat sektor ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Baca Juga:  Kesbangpol Badung Gelar Temu Komunikasi Bersama Ormas, Bahas Ketahanan Sosial dan Budaya

Ia juga menyinggung soal program Sidikumbara (Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera) yang kini plafonnya telah ditingkatkan dari Rp25 juta menjadi Rp100 juta per pelaku usaha. Langkah ini disebut sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mengembangkan potensi usaha mikro.

“Ke depan kami berharap UMKM bisa bersatu membentuk kelompok usaha sejenis agar lebih mudah diarahkan untuk ekspor, dengan pendampingan menyeluruh mulai dari modal hingga pengemasan,” tambahnya.

Tercatat sebanyak 65 UMKM mendaftar sebagai calon peserta dalam ajang tahunan ini. Dari jumlah tersebut, 57 UMKM lolos seleksi administrasi, dan 47 hadir dalam proses kurasi langsung. Namun, hanya 28 pelaku UMKM yang akan dipilih untuk menempati stan dalam event utama.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM dan Kewirausahaan Diskop UKMP, I Made Wirya Santosa, menjelaskan bahwa seleksi ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan ketersediaan ruang dan fasilitas di lokasi acara.

Baca Juga:  Keributan di Depan Restoran di Ungasan Berujung Penusukan

“Tingginya minat menjadi peserta sangat menggembirakan, tapi kami tetap harus melakukan seleksi agar hanya produk terbaik yang tampil,” ujarnya.

Wirya menekankan, kurasi ini bukan untuk mengecilkan usaha yang tidak lolos, melainkan memastikan bahwa peserta memenuhi standar kualitas tertentu. Aspek yang dinilai meliputi keunikan, tampilan, dan inovasi produk, khususnya untuk produk non-pangan. Sedangkan untuk produk olahan pangan, rasa menjadi faktor utama penilaian.

Baca Juga:  157 Atlet KORPRI Badung Siap Berlaga di 10 Cabor, Targetkan Pertahankan Gelar Juara Umum

“Produk makanan yang tampilannya menarik belum tentu laris jika rasanya kurang sesuai dengan selera pasar,” ujarnya menegaskan.

Lebih jauh, ia menambahkan, Badung UMKM Week bukan sekadar ajang pameran sementara, melainkan sarana promosi dan perluasan jaringan usaha jangka panjang.

“Tujuan kami adalah membuka akses pasar yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM. Beberapa peserta dari tahun-tahun sebelumnya bahkan telah berhasil menjalin kerja sama dengan pasar modern, hingga menembus konsumen luar negeri,” tutupnya. (jas)