
PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Tragedi berdarah kembali terjadi di arena tajen (sabung ayam) di Denpasar. Seorang pria bernama I Nengah Sudana (50), warga asal Karangasem, tewas mengenaskan setelah diserang ayam aduan di Arena Tajen Abian Tubuh, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur, Minggu (27/7) siang.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Ia menjelaskan, saat itu dua ayam jago hendak dimur (dilepaskan untuk diadu) dari dua arah berbeda. Ayam dari arah timur dipegang oleh pria berinisial S, sementara ayam dari barat dipegang oleh pria berinisial B.
“Ketika ayam hendak dilepas, ayam milik S mendadak berontak dan lepas dari pegangan, lalu mengejar ayam satunya yang masih dipegang oleh GPA. Karena panik, B melompat keluar kalangan, dan nahasnya, ayam yang lepas itu justru menyerang korban yang berada di pojok barat daya arena,” jelas AKP Sukadi, Senin (28/7).
Ayam bertaji tajam itu langsung menyeruduk tubuh korban dan melukai bagian perutnya cukup dalam. Sudana yang bersimbah darah langsung ditolong warga di lokasi. Saksi berinisial AP (33) bersama warga lainnya segera menggotong korban dan membawanya ke RS Puri Raharja menggunakan sepeda motor.
Namun, sesampainya di rumah sakit sekitar pukul 14.00 WITA, nyawa Sudana tak tertolong. Dokter menyatakan korban telah meninggal dunia setelah pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada denyut nadi sama sekali.
Hasil pemeriksaan luar tim medis menunjukkan luka-luka serius di tubuh korban, termasuk luka terbuka menganga di perut dengan panjang 14 cm dan kedalaman hingga 14 cm. Luka lainnya terlihat di punggung dan paha korban.
“Jenazah kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga ke kampung halamannya di Desa Angantelu, Karangasem, menggunakan mobil jenazah milik BPBD Kota Denpasar,” tambah AKP Sukadi.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan potensi bahaya dari tradisi tajen, terutama ketika prosedur pengamanan di arena tidak diperhatikan. Hingga kini, polisi masih mendalami kejadian tersebut. RA