Kunjungan Wisatawan DTW Ulun Danu Beratan Lesu Saat Festival Gebogan

Parade Gebogan di DTW Ulun Danu Beratan, Baturiti, Tabanan.
Parade Gebogan di DTW Ulun Danu Beratan, Baturiti, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Festival Gebogan yang digelar selama sebulan penuh di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, belum mampu mendongkrak secara signifikan jumlah kunjungan wisatawan.

Padahal, festival yang berlangsung sejak 10 Juli hingga 9 Agustus 2025 ini menyuguhkan parade gebogan sebagai acara utama, disertai berbagai pertunjukan seni budaya khas Bali seperti Gong Baleganjur, Tari Barong, dan Tari Kecak yang mengangkat kisah rakyat “Legenda Ulun Danu Beratan”.

Pihak pengelola berharap rangkaian acara ini dapat menarik minat wisatawan, khususnya domestik yang sedang menikmati libur panjang sekolah. Namun hingga pertengahan pelaksanaan, peningkatan kunjungan belum terlihat signifikan akibat sejumlah kendala eksternal.

Baca Juga:  BPJN Jatim-Bali Lanjutkan Perbaikan ke Jalur Alternatif Usai Tangani Jalan Jebol di Depan Pasar Bajera

Hal itu diungkapkan oleh Humas DTW Ulun Danu Beratan, Agus Teja Saputra. Ia menyebut, jumlah kunjungan wisatawan selama festival tercatat mencapai 1.600 orang per hari, didominasi oleh wisatawan mancanegara. Angka ini sebenarnya tak jauh berbeda dibanding hari biasa sebelum festival digelar, yang berkisar antara 1.000 hingga 2.000 kunjungan per hari.

“Di awal festival sempat mencapai 2.000 orang, tapi secara umum tidak terjadi lonjakan signifikan,” ujarnya, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga:  Lagi Jalan Jebol di Tabanan, Kini di Desa Tista Kerambitan

Agus menjelaskan, kunjungan wisatawan mancanegara terpantau cukup stabil, berada di kisaran 1.100 orang per hari. Namun, jumlah kunjungan dari wisatawan domestik, terutama rombongan, mengalami penurunan.

Salah satu penyebabnya adalah terganggunya akses transportasi akibat kerusakan jalur utama Denpasar–Gilimanuk di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, yang jebol pada Senin (7/7/2025) lalu. Kondisi ini menyebabkan pengalihan arus lalu lintas dan berdampak pada kenyamanan perjalanan wisatawan.

Baca Juga:  Gebyar Sambungan Murah Perumda TAB Capai 970 Pendaftar

Selain itu, banyak rombongan wisata dari pulau Jawa yang membatalkan kunjungan karena persoalan penyebrangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sehingga mereka lebih memilih mengunjugi tempat wisata lain di pulau Jawa.

Bahkan, beberapa wisatawan yang sudah melakukan pemesanan sebelumnya, terpaksa menjadwal ulang atau mengganti tujuan wisata.

“Namun kami tetap berharap dan optimis kunjungan bisa meningkat, terlebih jalur Denpasar-Gilimanuk sudah normal kembali,” harap Agus Teja. (ana)