PANTAUBALI.COM, TABANAN – Upacara suci di Pura Dalem Segening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang seharusnya berlangsung khusyuk dan tertib, justru berujung kericuhan pada Rabu (16/7/2025) malam.
Seorang pemuda asal Banjar Mengening melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan ke Polsek Kediri usai insiden tersebut.
Korban berinisial IDGRAK (20), seorang remaja asal Banjar Mengening, melaporkan kejadian itu sekitar pukul 20.30 Wita, satu jam setelah peristiwa terjadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula saat korban bersama warga Banjar Mengening Belodan datang untuk nangkil (menghadiri upacara pujawali) di Pura Dalem Segening sekitar pukul 19.30 Wita.
Namun, setibanya di jaba tengah pura, mereka dihadang oleh sekitar 10 orang pecalang dari Banjar Adat Babakan yang melarang mereka masuk ke areal kayangan.
Situasi memanas setelah salah satu warga dari rombongan Banjar Mengening Belodan mengalami kesurupan.
Seorang pecalang kemudian menyampaikan larangan dengan nada tinggi, yang memicu ketegangan antar kedua belah pihak. Upaya dari warga Banjar Mengening untuk tetap masuk ke area pura memicu aksi saling dorong.
Dalam kericuhan tersebut, salah satu warga Banjar Mengening hampir terjatuh, diduga akibat dorongan dari pecalang. Korban yang saat itu berusaha menolong, justru menjadi korban serangan. Ia mengaku wajahnya dicakar oleh seseorang yang tidak dikenalnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka gores pada pelipis dan pipi sebelah kiri. Merasa tidak aman, korban segera keluar dari areal pura dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kediri.
Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sukadana, saat dikonfirmasi Kamis (17/7/2025), membenarkan adanya laporan tersebut.
“Benar, kami sudah menerima laporan adanya dugaan penganiayaan tadi malam. Saat ini kami masih melakukan pendalaman,” jelasnya. (ana)