PANTAUBALI.COM, TABANAN – Selain jalan jebol di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk tepatnya di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, kejadian serupa juga terjadi di sejumlah titik lain di wilayah Kabupaten Tabanan.
Salah satunya berada di ruas jalan kabupaten yang berlokasi di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan. Jalan jebol juga ditemukan di Jalan Pasar Kodok, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, membenarkan adanya kejadian jalan jebol di sejumlah titik di Kabupaten Tabanan. Namun ia menegaskan, penanganan dilakukan berdasarkan skala prioritas dan tingkat kerusakan masing-masing.
“Untuk jalan jebol di Desa Dauh Peken sudah kami lihat kondisinya di lokasi. Papan peringatan dan tanda pengaman juga sudah dipasang,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).
Saat ini, Dinas PUPRPKP Tabanan tengah memfokuskan penanganan pada jalan jebol di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, yang mengalami kerusakan cukup parah akibat struktur jalan yang tergerus.
Sejak Selasa (16/7/2025), mobilisasi alat berat telah dilakukan untuk membongkar saluran eksisting yang mengalami kerusakan. Sejumlah material pendukung perbaikan juga telah didatangkan ke lokasi guna mempercepat proses penanganan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Partana, menambahkan, proses perbaikan jalan di Desa Tista diperkirakan memakan waktu sekitar 21 hari, dengan pengawasan teknis yang dilakukan secara ketat oleh tim teknis dari Bina Marga.
“Kami harapkan sinergi dari masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini di lapangan. Selain itu, ke depan kami mengajak semua pihak untuk secara berkesinambungan turut serta dalam menjaga dan memelihara infrastruktur publik yang sudah terbangun,” ujar Partana.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jalan yang menuju ke wilayah Desa Tista, Belumbang, dan Tibubiu, agar sementara waktu menggunakan jalur alternatif. Langkah ini diambil untuk menghindari kemacetan maupun potensi gangguan keselamatan selama proses pengerjaan berlangsung.
Perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat segera mengembalikan kelancaran konektivitas antarwilayah dan mendukung kelancaran aktivitas sosial serta ekonomi masyarakat di kawasan terdampak. (ana)