Masuki Hari Ke-10, Perbaikan Jalan Jebol di Jalur Denpasar-Gilimanuk Hampir Rampung

Sejumlah pekerja bersama alat berat melakukan pengaspalan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (17/7/2025) siang.
Sejumlah pekerja bersama alat berat melakukan pengaspalan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (17/7/2025) siang.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Proyek perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, yang merupakan bagian dari Jalur Nasional Denpasar–Gilimanuk, hampir rampung dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

Memasuki hari ke-10 pengerjaan pada Kamis (17/7/2025), proses perbaikan telah memasuki tahap pengaspalan. Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis siang, sejumlah alat berat telah disiapkan untuk pengaspalan. Pekerja mulai melakukan pengaspalan dasar AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course) sejak pukul 12.00 WITA.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, menjelaskan bahwa perbaikan jalan saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen. Capaian tersebut berkat kerja keras tim BPJN yang bekerja non-stop selama 24 jam penuh dalam tiga shift. Setiap shift melibatkan sekitar 75 orang, termasuk operator dan pengawas.

Baca Juga:  Komisi IV DPRD Tabanan Soroti Masalah Jalur Domisili SPMB SMA/SMK, Banyak Siswa Tak Dapat Sekolah

“Kami berupaya menyelesaikan perbaikan secepat mungkin. Walau begitu, mutu dan kualitas pekerjaan tetap menjadi prioritas, karena kami juga didampingi konsultan,” ujar Pramono.

Ia menambahkan, setelah proses overlay AC-BC ditargetkan rampung malam ini sekitar pukul 22.00 WITA, pihaknya akan langsung melakukan uji coba lalu lintas terbatas.

“Setelah pengaspalan selesai, kami akan lakukan uji coba dengan 3 sampai 5 kendaraan, baik besar maupun kecil. Setelah itu jalan akan kami tutup kembali sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari pimpinan di Balai Jalan,” jelasnya.

Seperti diketahui, jalur nasional tersebut ambles sejak Senin (7/7/2025), diduga akibat kerusakan pada gorong-gorong yang tidak mampu menahan debit air hujan yang tinggi dalam beberapa hari sebelumnya. Selama proses perbaikan berlangsung, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif. (ana)