PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Duta Kabupaten Badung kembali mempersembahkan suguhan seni istimewa di panggung Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.
Sekaa Gong Kebyar Taruna Jaya dari Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, tampil memukau dalam parade Gong Kebyar Legendaris yang berlangsung Sabtu, 28 Juni 2025.
Dalam kesempatan ini, Sekaa Gong Kebyar Taruna Jaya menghadirkan sejumlah repertoar pilihan, mulai dari Tabuh Dua Lelambatan Galang Bulan, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung, Sandya Gita Pupuh Kaduhung, hingga Tari Legong Kreasi Widya Lalita. Kehadiran mereka sukses menyedot perhatian ratusan penonton yang memenuhi area pertunjukan di Taman Budaya Art Center, Denpasar.
Koordinator Sekaa, I Gusti Ngurah Ari Wisnawa, menuturkan perjalanan panjang kelompok seni ini. Sekaa Gong Kebyar Taruna Jaya berawal dari keberadaan gamelan Pelegongan Saih Lima yang telah eksis sejak era perjuangan kemerdekaan.
“Dulu saat masa penjajahan, aktivitas seni di Banjar Lambing begitu kuat, bahkan sempat membuat warga enggan mengikuti kerja paksa pembangunan lapangan udara di Tuban karena sibuk menabuh gamelan,” kisahnya.
Memasuki tahun 1956, perkembangan seni pertunjukan di Bali mendorong perubahan format gamelan dari Pelegongan menjadi Gong Kebyar, mengikuti tren kekebyaran yang saat itu berkembang pesat.
Sejak saat itu, Sekaa Gong Kebyar Taruna Jaya terus aktif dalam berkesenian, menjaga tradisi warisan leluhur agar tetap lestari.
“Semangat masyarakat Banjar Lambing dalam melestarikan seni ini luar biasa. Tahun 1994, kami dipercaya mewakili Badung di PKB ke-16 dan kembali tampil di PKB 2016 untuk kategori Gong Kebyar Anak-anak,” ungkap Ari Wisnawa.
Di PKB ke-47 ini, Sekaa Gong Kebyar Taruna Jaya membawa sekitar 80 seniman, terdiri atas penabuh dan penari dari berbagai generasi. Kolaborasi seniman senior dan muda menjadi upaya nyata untuk menjaga keberlanjutan seni tradisi di tengah arus zaman.
“Kami ingin regenerasi terus berjalan. Para seniman tua tetap berkarya dan generasi muda bisa belajar langsung dari para maestro,” imbuhnya.
Ari Wisnawa juga berharap, ajang PKB ke depan tetap memberikan ruang bagi para seniman senior untuk terus berkarya.
“Berkesenian itu tidak mengenal usia. Semoga seniman seperti kami tetap bisa diberikan kesempatan tampil dan berbagi pengalaman,” harapnya.
Penampilan Sekaa Gong Kebyar Taruna Jaya kali ini menjadi bukti konsistensi Badung dalam menjaga identitas budaya, sekaligus merawat keberlanjutan seni Bali dari masa ke masa. (jas)q