Kejahatan Digital Meningkat, Diskominfo Tabanan Bagikan Tips Lindungi Data Pribadi

Ilustrasi perlindungan data digital. (foto:Diskominfo Tabanan)
Ilustrasi perlindungan data digital. (foto:Diskominfo Tabanan)

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Maraknya kejahatan digital di era serba daring menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tabanan. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mulai membudayakan perlindungan data pribadi guna menghadapi potensi ancaman siber yang semakin canggih dan masif.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menegaskan, keamanan tidak hanya menjadi kebutuhan di dunia nyata, namun juga di ruang digital. Untuk itu, masyarakat harus cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi serta melindungi data pribadinya.

“Komitmen kami untuk mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani harus menyentuh seluruh lini kehidupan, termasuk keamanan di ruang maya,” ujar Bupati Sanjaya.

Baca Juga:  PKK Tabanan Bangkitkan Semangat Generasi Muda di Puncak HKG PKK ke-53 Bali

Keamanan digital, atau digital security, mencakup perlindungan terhadap data, perangkat, dan sistem dari akses tidak sah, pencurian, serta kerusakan. Dengan meningkatnya penggunaan internet dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari transaksi keuangan hingga layanan publik, ancaman terhadap data pribadi menjadi semakin nyata.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Winiantara menyebut, terdapat langkah-langkah dasar yang dapat diterapkan masyarakat untuk menjaga keamanan digital secara mandiri.

“Salah satu praktik paling sederhana namun sangat penting adalah penggunaan password yang kuat. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol, serta hindari penggunaan password yang sama di berbagai akun,” jelas Winiantara.

Ia juga menyarankan masyarakat untuk mengaktifkan Two-Factor Authentication (2FA), sebagai bentuk perlindungan tambahan yang mengharuskan verifikasi ganda sebelum mengakses akun. Di sisi lain, praktik yang lebih teknis seperti enkripsi data, penggunaan firewall, dan antivirus juga sangat penting, terutama bagi pengguna aktif layanan daring.

Baca Juga:  Tabanan Raih WTP ke-11 Kali, Ketua DPRD Ingatkan Tindak Lanjut Catatan BPK

Data biometrik, seperti wajah dan sidik jari, menjadi salah satu komponen penting dalam sistem verifikasi saat ini. Namun, data ini pun tak luput dari ancaman. Winiantara mengingatkan, jenis serangan Presentation Attack dan Injection Attack, termasuk deepfake injection, kini semakin marak.

“Serangan deepfake sangat berbahaya karena bisa meniru wajah seseorang dengan sangat akurat. Ini sering dimanfaatkan dalam proses verifikasi identitas, seperti saat mengunggah KTP dan foto wajah untuk keperluan onboarding. Maka, kehati-hatian dan literasi digital menjadi kunci,” terangnya.

Baca Juga:  Tanggapi Keluhan Warga Jalan Kaswari Soal Pohon Perindang, Kadis LH: Itu Kewenangan Provinsi

Ia juga menambahkan, phishing merupakan salah satu bentuk serangan digital yang paling sering terjadi saat ini, terutama melalui WhatsApp, SMS, dan email.

“Phishing sering kali menyasar korban melalui tautan jebakan. Ketika diklik, tautan tersebut dapat membuka celah pencurian data pribadi. Masyarakat harus waspada dan tidak sembarangan mengklik tautan dari sumber yang tidak jelas,” tambahnya.

Pihaknya berharap seluruh lapisan masyarakat dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya keamanan digital dan membudayakan praktik perlindungan data pribadi sebagai bagian dari kehidupan digital sehari-hari. (ana)