Kawil se-Kecamatan Penebel Ikut Bimtek Pemutakhiran Data Desa Presisi

Bimtek pemutakhiran data penduduk berbasis aplikasi OpenSID yang digelar di Aula Kantor Camat Penebel, Kamis (19/6/2025).
Bimtek pemutakhiran data penduduk berbasis aplikasi OpenSID yang digelar di Aula Kantor Camat Penebel, Kamis (19/6/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebanyak 54 Kepala Wilayah (Kawil) dari 18 desa di Kecamatan Penebel, Tabanan, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pemutakhiran data penduduk berbasis aplikasi OpenSID yang digelar di Aula Kantor Camat Penebel, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tabanan yang dikoordinir oleh Kabid Layanan E-Government, I Gede Wayan Siswantara, didampingi Jafung I Wayan Muliana, serta Tenaga Ahli IT, Candra Udayana, Yudik Pradnyana dan Sutrisna Wibawa.

Dalam arahannya, Camat Penebel I Putu Agus Hendra Manik Mastawa, menegaskan pentingnya peran aktif para Kawil dalam proses pendataan di wilayah masing-masing.

Baca Juga:  Pemotor Perempuan Tewas Terlentang di Jalan Apuan-Marga, Diduga Korban Tabrak Lari

“Kawil adalah ujung tombak yang paling tahu kondisi ril warganya. Maka keterlibatan aktif Kawil menjadi kunci keberhasilan data desa presisi,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Layanan EGov, I Gede Wayan Siswantara menjelaskan, Bimtek ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi Data Desa Presisi yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh Tim DDP Kabupaten Tabanan.

“Fokus bimtek kali ini adalah teknis dan praktik langsung. Kami ingin para Kawil tidak hanya tahu teori, tapi benar-benar bisa menginput, memperbaiki, dan memperbarui data kependudukan melalui OpenSID,” jelas Siswantara.

Ia juga menegaskan bahwa forum ini sekaligus menjadi ruang untuk menyerap langsung kendala dan hambatan di lapangan.

Baca Juga:  Lewat Stand Up Comedy, Yowana Tabanan Edukasi Penolakan Narkoba

“Kami harap para Kawil tidak ragu menyampaikan kesulitan teknis agar bisa segera ditangani. Target pemutakhiran data sesuai timeline adalah 31 Juni 2025, jadi waktu kita terbatas,” tambahnya.

Bimtek ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan data desa yang akurat, mutakhir, dan presisi sebagai dasar perencanaan dan pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat desa.  (rls)