PANTAUBALI.COM, BANGLI – Arena tajen (sabung ayam) di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, berubah jadi lokasi keributan berdarah pada Sabtu (14/6/2025). Insiden maut itu merenggut nyawa Komang Alam Sutawan (37), yang sempat dilarikan ke Puskesmas Kintamani namun akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, pria yang diduga sebagai pelaku utama, Wayan Luwes alias Jero Luwes, hingga Senin (16/6/2025) masih menjalani perawatan intensif di RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar. Kondisinya yang belum stabil membuat polisi belum bisa memeriksanya.
“Belum ada tersangka karena terduga pelaku belum bisa dimintai keterangan. Kami tunggu hasil resmi dari dokter,” ujar Kasi Humas Polres Bangli, AKP I Wayan Sarta.
Polisi telah memeriksa sedikitnya 12 saksi yang berada di lokasi saat bentrokan pecah. Sejumlah barang bukti juga telah diamankan untuk memperkuat penyidikan. Namun, belum ada jadwal pasti kapan Jero Luwes akan diperiksa secara resmi.
Dari informasi yang dihimpun, keributan bermula saat Jero Luwes mendatangi arena sabung ayam dan menyatakan penolakannya terhadap kegiatan tersebut di wilayahnya. Perdebatan memanas dan berujung adu fisik yang menyebabkan Komang Alam meregang nyawa, serta satu korban lainnya mengalami luka dan kini telah dipulangkan dari RSUD Bangli.
Catatan kelam Jero Luwes pun kembali mencuat. Ia merupakan residivis kasus pembunuhan di Songan pada 2016 dan baru dua bulan keluar dari Lapas Nusa Kambangan. Belum lama menghirup udara bebas, namanya kembali terseret dalam tragedi berdarah ini.
Penyelidikan masih terus berlanjut. Polisi berupaya mengungkap secara menyeluruh kronologi dan siapa saja yang terlibat. (MAH)