Selidiki Kasus Duel Maut di Arena Tajen Songan, Polisi Minta Warga tak Memperkeruh Suasana

Tangkapan layar video keributan di arena tajen di Bangli.
Tangkapan layar video keributan di arena tajen di Bangli.

PANTAUBALI.COM, BANGLI – Suasana sore di Banjar Tabu, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, mendadak berubah mencekam pada Sabtu, 14 Juni 2025. Di atas sebidang tanah milik seorang warga bernama Nang Gede Lama, sebuah tragedi berdarah diduga bermula dari tajen atau sabung ayam yang berlangsung di sekitar lokasi.

Akibatnya,  satu orang meregang nyawa yakni Komang Alam, sementara satu lainnya terkapar dengan luka serius. Polisi masih menyelidiki motif dibalik kasus ini. Diduga, keributan berujung maut itu didasari kesalahpahaman.

Kasi Humas Polres Bangli, AKP I Wayan Sarta, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian, menyita sejumlah barang bukti, dan meminta keterangan dari para saksi.

Baca Juga:  Buruh Proyek di Tabanan Dibekuk Usai Bawa Kabur Motor Rekan Kerjanya ke Jember

“Diduga pembunuhan dipicu oleh ketersinggungan pelaku atas kegiatan tajen yang berlangsung tak jauh dari tempat tinggalnya.” kata AKP Sarta.

Spekulasi kian berkembang setelah diketahui bahwa korban luka berat, I Wayan Luwes  merupakan residivis kasus pembunuhan tahun 2016. Polisi belum mengungkap apakah insiden ini ada kaitannya dengan masa lalunya.

Komang Alam Sutawan telah dibawa ke rumah sakit untuk proses otopsi guna mendukung penyelidikan. Sementara Wayan luwes kini dirawat intensif di RS Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar.

Di tengah penyelidikan yang masih berlangsung, media sosial ramai beredar berbagai versi cerita, termasuk video dan foto dari lokasi kejadian. Sebagian informasi belum tentu benar, dan ini mendorong kepolisian untuk angkat suara.

Baca Juga:  Pria Asal Karangasem Diringkus Usai Curi 3 TV di Penginapan, Begini Modusnya

“Kami imbau masyarakat agar tidak menyebarkan konten yang belum terverifikasi, karena bisa memperkeruh suasana dan menambah beban bagi keluarga korban,” tegas AKP Sarta.(MAH)