PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kereta mini yang menjadi salah satu wahana baru untuk anak-anak di Taman Bung Karno, Kabupaten Tabanan, saat ini masih belum dikenakan retribusi.
Ke depannya, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Tabanan berencana menggandeng pihak lain untuk mengelola wahana tersebut.
Kepala UPTD Taman Budaya Tabanan, Ni Ketut Sri Astuti, menyebutkan bahwa pihaknya berencana melibatkan Desa Adat Kota Tabanan.
“Kami sedang upayakan kerja sama dengan desa adat untuk ke depannya,” ujar Sri Astuti pada Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, operasional kereta mini saat ini masih dalam tahap awal dan belum dikenakan pungutan karena belum ada standar retribusi yang ditetapkan.
“Masih gratis dulu, belum ada pungutan karena belum ada standarisasi retribusinya,” ujarnya.
Kereta mini yang tersedia berjumlah tiga unit dan dioperasikan setiap hari. Pada pagi hari kereta terlebih dahulu dipanaskan, kemudian mulai beroperasi kembali pada sore hari, yakni dari pukul 16.00 WITA hingga pukul 20.00 WITA.
“Dulu sempat sampai pukul 21.00 WITA, tapi sekarang disesuaikan karena tergantung keramaian, terutama anak-anak,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, meskipun jumlah pengunjung terkadang sepi, wahana ini tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang datang ke Taman Bung Karno.
Untuk diketahui, kereta mini mulai beroperasi sekitar akhir September 2024 dan hingga kini masih dapat dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat Tabanan. Adapun lintasan kereta sepanjang 400 meter dibangun oleh Dinas PUPRPKP Tabanan sejak Juli 2024. (ana)