PANTAUBALI.COM, TABANAN – Festival Kecamatan Tabanan (FESTA) 2025 untuk pertama kalinya akan digelar pada 13 hingga 14 Juni nanti. Bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Maria dan kawasan Taman Bung Karno, festival ini melibatkan 12 desa se-Kecamatan Tabanan yang akan menampilkan beragam potensi seni, budaya, hingga kuliner lokal dalam satu panggung kebersamaan. Acara dibuka sejak pukul 08.00 WITA hingga selesai, dan terbuka untuk seluruh masyarakat.
FESTA menjadi wadah pemersatu dan promosi potensi lokal dari masing-masing desa kepada masyarakat Tabanan maupun publik luas. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya desa, tetapi juga mendorong pelestarian budaya secara berkelanjutan serta memperkuat identitas budaya Tabanan.
Dengan mengusung tema “Gendu Asada Rasa”, yang mengandung makna pertemuan, rasa, dan simbol 12 desa yang bersatu dalam semangat gotong royong, merefleksikan sinergi dalam pembangunan, penguatan identitas budaya, serta visi Tabanan Era Baru: Aman, Unggul, dan Madani.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya,menyambut positif pelaksanaan FESTA. “Kegiatan ini sangat tepat digelar pada Bulan Bung Karno, sekaligus menjadi implementasi Ajaran Tri Sakti Bung Karno yang berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia FESTA, I Nyoman Sukanada yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Desa Kecamatan Tabanan, menyampaikan, festival ini bertujuan merangkul generasi muda agar tidak tergerus budaya luar, serta meningkatkan kecintaan terhadap warisan budaya lokal.
Rangkaian kegiatan FESTA terdiri dari Wimbakara (Lomba): Lomba mewarnai untuk TK/PAUD, lomba mesatwa Bali tingkat SD, dan lomba merangkai janur untuk TP PKK desa.
Rekasedana (Pertunjukan) yaitu Pagelaran seni karawitan, tari, teater, dan pertunjukan lainnya yang menampilkan potensi seni masing-masing desa, didukung oleh bintang tamu. Kandarupa (Pameran) kuliner dan karya seni dari 12 desa sebagai ruang promosi UMKM dan pelaku kreatif lokal.
Widyatula (Sarasehan) dalam bentuk Diskusi publik bertema “Bali Masa Kini” yang membahas dinamika sosial-budaya Bali saat ini. Serta Penganugerahan Pramana Patra Abdi Winangun yaitu penghargaan untuk desa yang berdedikasi dalam pelestarian seni, adat, dan budaya.
Pemerintah Kabupaten Tabanan mendukung kegiatan FESTA ini sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Tabanan Era Baru yang aman, Unggul, dan Madani.
Masyarakat Tabanan dipersilahkan untuk hadir dan terlibat aktif dalam setiap rangkaian kegiatan FESTA, menyaksikan keindahan seni dan budaya, menikmati ragam kuliner, serta mendukung produk-produk lokal yang ditampilkan. (ana)