PANTAUBALI.COM, TABANAN– Narapidana yang sedang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tidak hanya menjalani masa tahanan. Mereka juga dibekali dengan berbagai pelatihan agar setelah keluar dari lapas bisa memiliki keahlian kerja.
Selain itu, dalam upaya membangun dan membentuk watak serta karakter mereka, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB bekerja sama dengan Yayasan Bangsa-Bangsa Sejahtera (YBBS) memberikan kegiatan capacity building, Rabu (7/5/2025). Dengan kegiatan ini, diharapkan Narapidana menjadi lebih mengetahui setiap potensi yang dimiliki.
Capacity building ini dilaksanakan dalam rangka membentuk Narapidana menjadi insan yang disiplin dan berjiwa besar, di mana hal yang mereka alami pada saat ini bukanlah merupakan sebuah kebetulan.
Pelatihan dan pengembangan keterampilan merupakan salah satu aspek penting dalam capacity building yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mencapai tujuan tertentu.
Kepala Lapas (Kalapas) Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menjelaskan Lapas sebagai lembaga pembinaan wajib menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk membekali setiap Narapidana dengan berbagai macam skill maupun keterampilan, sehingga pada saat bebas dari Lapas, para narapidana tersebut tidak terjerumus kembali ke dalam tindak pidana.
“Melalui capacity building ini, kami berharap setiap Warga Binaan dapat mengetahui lebih baik tentang potensi yang mereka miliki dan tidak terus menyalahkan diri atas apa yang telah terjadi di masa lalu. Dengan membentuk watak dan karakter mereka menjadi lebih tangguh melalui pelatihan ini, ke depannya mereka mempunyai kemampuan dan kemauan untuk mengubah jalan hidup,” jelasnya.
Pihaknya berharap para narapidana dapat memanfaatkan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Lapas sehingga mereka mempunyai bekal ketika bebas.
“Gunakan waktu teman-teman di sini untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Jangan berlarut-larut dalam penyesalan, tetapi jadikan itu sebagai pembelajaran sehingga tidak terulang kembali di masa depan,” imbuh Prawira.
Made, salah satu narapidana selaku peserta mengatakan banyak hal yang dipelajarinya dengan mengikuti kegiatan capacity building ini. Ia mengaku menjadi lebih paham tentang sesuatu yang tengah dialaminya saat ini.
“Sebelumnya saya selalu menyalahkan keadaan serta nasib dengan apa yang terjadi pada diri saya. Namun setelah mengikuti kegiatan ini, saya menjadi lebih damai dan menerima kenyataan bahwa ini memang jalan yang harus saya hadapi,” ucap Made. (ana)