Gubernur Koster Bentuk Tim Cegah WNA Nakal dengan Libatkan Pecalang

Pertemuan Gubernur Koster dengan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5/2025) di Jayasabha, Denpasar.
Pertemuan Gubernur Koster dengan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5/2025) di Jayasabha, Denpasar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster mengambil langkah tegas untuk menertibkan warga negara asing (WNA) yang berulah di Pulau Dewata.

Menyikapi maraknya pelanggaran hukum dan norma oleh turis asing, Gubernur Koster mengumumkan pembentukan tim gabungan pengawasan WNA, dalam pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5/2025) di Jayasabha, Denpasar.

Tim ini akan terdiri dari unsur Imigrasi, Satpol PP, dan Pecalang, dengan tugas melakukan pengawasan menyeluruh dan terpadu di lapangan terhadap aktivitas para WNA, terutama yang menyimpang dari aturan hukum dan nilai-nilai budaya Bali.

Baca Juga:  Bahas RPJMD 2025–2029, Pansus II DPRD Tabanan Tekankan Data Desa Presisi Jadi Dasar Pembangunan

“Pengawasan tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus terintegrasi, karena ini menyangkut citra Bali dan kewibawaan negara,” tegas Gubernur Koster.

Ia menekankan, pengawasan harus dimulai sejak WNA tiba di bandara. Menurutnya, pelayanan imigrasi harus bersifat selektif tanpa mengorbankan kenyamanan, guna memastikan hanya wisatawan yang benar-benar menghormati aturan yang masuk ke Bali.

“Jika ada WNA yang melanggar hukum, apalagi pidana, tidak boleh ada toleransi. Harus ditindak tegas,” ujarnya.

Kebijakan ini merupakan respons terhadap keresahan publik atas meningkatnya kasus penyalahgunaan visa, pelanggaran lalu lintas, hingga perilaku yang melecehkan adat dan budaya lokal oleh sejumlah WNA.

Baca Juga:  Koster Beri Applause Parade Gong Kebyar Wanita Duta Klungkung dan Denpasar di PKB 2025

Mendukung inisiatif tersebut, Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, menyatakan kesiapannya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Ia menyebut kerja sama antarinstansi sangat krusial di tengah terus meningkatnya jumlah turis asing yang masuk ke Bali setiap tahun.

“Kami siap bersinergi penuh dengan Pemprov Bali. Ini bukan hanya tantangan keimigrasian, tetapi juga tantangan menjaga kualitas pariwisata Bali,” jelasnya.

Baca Juga:  Sosok Agung Ketut Rai, Penyanyi Bali yang Kini Naik Daun Lewat Lagu Timpal Sirep

Dengan dibentuknya tim ini, Pemprov Bali menegaskan arah kebijakan pariwisata ke depan: tidak lagi mengejar jumlah wisatawan semata, tetapi kualitas mereka. Wisatawan yang datang ke Bali harus siap menghormati hukum dan kearifan lokal. Tidak ada tempat bagi mereka yang mencoreng wajah pulau ini. (ana)